Senin, 24 Juni 2013

BAGAIMANA MELATIH PUASA PADA ANAK

Sebentar lagi insya Allah, umat Islam di seluruh dunia akan melakukan ibadah puasa bulan Ramadhan. Banyak persiapan biasanya sudah dilakukan untuk menghadapi bulan yang sangat suci ini. Untuk anda para orangtua, salah satu yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mempersiapkan buah hati anda yang masih kecil dan baru akan mulai belajar puasa.
Mengajak anak untuk berpuasa dan paham maknanya, bukan pekerjaan yang mudah. Kesuksesan mengadaptasikan anak, memerlukan persiapan sejak jauh hari. Beberapa kiat yang bisa dilakukan orang tua, untuk merancang pola pendidikan terbaik bagi putra-putrinya selama bulan Ramadhan saya akan posting berikut ini :

1. Tahap memperkenalkan

Merupakan tugas orangtua untuk menjelaskan kepada anak-anak apa arti, makna, dan manfaat berpuasa. Orangtua harus bisa melatih anak untuk berpuasa. Untuk melatih anak berpuasa tidak bisa dilakukan dengan cara paksa. Sebaiknya perkenalan dilakukan dengan cara seperti mendongeng cerita – cerita yang biasa anda lakukan. Tentu saja karena bulan Romadhan maka ceritanya berhubungan dengan puasa dan bulan ramadhan.

2. Buat suasana yang Baru

Suasana rumah yang berbeda dengan sebelumnya juga akan memberikan pengaruh semangat anak. Seperti merubah tatanan rumah, membuat ruang khusus untuk melaksanakan sholat berjamaah dan tadarus Al-Qur’an. Ajaklah anak-anak anda menghiasi ruang tersebut dengan tulisan kaligrafi dan gambar islami. Kamar tidur anak juga dapat dihias dengan tulisan hadist, motto ataupun semboyan yang akan membangkitkan semangat mereka jika nanti menahan lapar dan haus ketika puasa. Tempelkan juga target dan jadwal kegiatan yang telah disusun bersama. Ibu sebaiknya mempersiapkan bintang-bintang yang siap ditempel untuk setiap rencana yang berhasil dicapai anak. Kerjakan bersama anak agar ia termotivasi untuk mendapatkan bintang sebanyak mungkin sampai berakhir bulan Ramadhan.

3. Buatlah Perjanjian perihal jam waktu puasa

Jika anak telah “berkenalan” dengan puasa dan bulan Ramadhan, ajaklah dia berbicara, untuk menyepakati jam puasa yang akan dia jalani. Turuti apa yang dia sanggupi. Jika ia bilang sanggup sampai jam 10 pagi, maka anda tidak boleh memaksa untuk mengulur waktu yang telah disepakati tersebut. Jika ia sudah berhasil melakukannya, coba bicarakan kembali untuk menambah jam puasa ia untuk esok harinya. Begitu seterusnya. Perlu diperhatikan disini adalah, kita harus cermat dan teliti melihat kemampuan anak dan tidak memaksanya untuk menyelesaikan puasanya jika ia sudah merasa tidak sanggup. Dengan demikian anak akan merasa lebih nyaman dan menganggap puasa adalah salah satu ibadah yang menyenangkan.

4. Makanan yang bervariasi

Sang Ibu dapat memulai menyusun menu dengan gizi yang seimbang untuk anak yang sedang puasa. Mulai melatih waktu makan dari 3 kali sehari menjadi 2 kali saja. Penyusunan menu ini untuk mencegah terjadinya kekurangan zat gizi pada anak. Kecukupan gizi pada anak akan terpenuhi apabila saat berbuka dan makan sahur mereka mengkonsumsi makanan yang beragam dalam jumlah yang cukup. Siapkan makanan yang anak sukai, sehingga mereka akan lebih tertarik untuk memakannya saat waktu sahur dan waktu berbuka puasa.

5. Ajarkanlah nilai positif bulan Ramadhan

Orang tua bisa saling bekerja sama untuk menciptakan kegiatan yang positif selama bulan Ramadhan, akan tetapi tidak menguras energi si anak. Seperti menceritakan kisah – kisah para rasul dan nabi, dan makna Bulan Ramadhan itu sendiri. Berikan pemahaman yang baik, sehingga anak akan merasa nyaman dan tertarik melakukan puasa. Puasa hakikatnya melatih kedisiplinan dan kejujuran anak, untuk bangun pada saat sahur dan bersikap jujur untuk mengungkapkan jika ia tidak kuat menjalankan puasa pada waktu yang telah kita sepakati. Jadi anak tidak akan berbohong. Jangan lupa sesekali juga, ajaklah anak untuk mengikuti sahalat tarawih dan jelaskan apa maknanya. Agar dia tahu kegiatan itu hanya terjadi pada saat Bulan Ramadhan.

6. Orang tua Jangan Pelit Beri Anak Hadiah

Orang tua boleh memberikan hadiah sebagai tanda keberhasilan ia telah melewati puasa, walaupun hanya beberapa jam sampai setengah hari. Hadiah tidak harus mahal dan berupa barang. Pujian dari anda juga cukup membuat dia merasa bangga atas dirinya sendiri. Pujian yang anda berikan untuknya, akan memotivasi anak tetap berpuasa dan meningkatkan kemampuannya untuk puasa pada hari berikutnya.
Puasa pada seorang anak dapat dilakukan tetapi harus cermat memperhatikan kondisi normal psikobiologisnya. Kondisi psikobiologis setiap anak berbeda dan tidak dapat disamakan. Bila kondisi itu tidak diperhatikan maka puasa merupakan beban berat bagi mental dan fisik anak. Selanjutnya akan berakibat mengganggu tumbuh kembang anak. Bila puasa dilakukan dengan mempertimbangkan dengan cermat kondisi anak maka dapat merupakan pendidikan terbaik bagi perkembangan moral dan emosi anak.

Anakku, selamat menjalani ibadah puasa. Ini saya ajrkan niat melaksanakan puasa :


“Nawaitu shauma godhin ‘an adaai fardli syahri ramadlaana haadzihis sanati lillahi ta’aalaa” Artinya :

(Aku berniat berpuasa esok hari Fardhu bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala)

0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda