Rabu, 02 Desember 2009

PERILAKU ANAK KETIKA SAKIT

Setiap anak akan berkembangdenan baik apabila ia dapatmengikuti tahap-tahap perkembangan sesuai usianya. Memang, tidak setiap tahap perkembangan anak adalah kesehatan yang buruk. Ingat, anak-anak sangat mudah terkena penyakit. Segala macam penyakit dengan mudah akan menyerang, penyakit pernapasan, polio, cacar air, campak, dan sebagainya. Namun, dengan banyaknya obat yang ada saat ini, penyakit tidak berlangsung lama dan kebanyakan dapatdisembuhkan.

Kronis

Ada pula anak yang menderita penyakit kronis, yitu keadaan penyakit yang diderita lebih dari tiga bulan dalam setahun, atau harus menjalani rawat inap secara terus menerus minimal sebulan dalam setahun.

Selanjutnya menurut Enjang, penyakit kronis yang sering diderita anak antara lain diabetes, asma, kalainan tulang belakang, gangguan jantung congenital, kelainan plasma darah yang lpenting untukpembekuan, gagal ginjal, leukimia, dll. Penyakit-penyakit tersebut berlangsung dalam waktu lama serta membutuhkan pengobatan secara teratur.

Kondisi sakit, khususnya sakit kronis, akan sangat berpengaruh tergadap perkembangan, perilaku, pembentukan kepribadian, dan sikap anak. Beberapa pengaruh yang mungkin terjadi pada anak akibat penyakit kronis antara lain: pertumbuhan dan perkembangan tubuh terhambat, cacat fisik akibat sakit yang berkepanjangan, dan perubahan emosi seperti mudah marah, murung serta mudah tersinggung. Perubahan perilaku sosia; seperti sulit menyesuaikan diri dengan teman-teman sebayanya, keterbatasan gerak, dan terganggunya tugas-tugas sekolah pun menjadi dampak penyakit ini.

Anak tertekan

Tak jarang anak terpaksa harus menjalani rawat inap untuk mengobati penyakit yang diderita. Pengalaman menjalani rawat inap yang cukup lama bisa menjadi anak tertekan dan stress. Keadaan penuh tekanan ini diakibatkan oleh perubahan lingkungan, dari situasi rumah yang nyaman ke lingkungan rumah sakit yang asing, bahkan untuk sebagian anak hal itu sangat menakutkan. Anak cenderung cepat marah, rewel dan umumnya menjadi sulit dihadapi.

Pada saat seorang anak menjalani pengobatan atau rawat inap di rumah sakit, seringkali muncul perilaku tidak menyenangkan dan sulit dikendalikan. Pada saat seperti itu, perasaan mereka penuh dengan beban emosional, seperti rasa cemas, ketekutan, perasaan rendah diri, lperasaan marah, depresi, perasaan tidak berdaya, ketergantungan yang berlebihan pada orang lain dan tidak mampu berpikir dengan baik.

Anak harus mengatasi berbagai sumber stress seperti rasa sakit, lingkungan rumah sakit, aturan aturan dokter serta treatment yang diberikan. Proses penyembuhan yang seringkali butuh waktu lama akhirnya menjadikan anak mengembangkan perilaku atau strategi dalam menghadapi penyakit yang dideritanya. Perilaku inin menjadi salahsatu cara yang dikembangkan anak untuk beradaptasi terhadap penyakit menurut Enjang Wahyuningrum. S.Psi beberapa perilaku itu antara lain:

  1. Penolakan. Erilaku dimana anak berusaha menghindar dari situasi yang membuatnya tertekan. Anak berusaha menolak treatment yang diberikan, seperti anak tidak mau dipasang infus, menolak minum obat, dan bersikap tidak kooperatif kepada petugas medis.
  2. Pengalihan perhatian. Anak berusaha mengalihkan perhatian dari pikiran atau sumber yang membuatnyatertekan. Perilaku yang dilakukan anak misalnya membaca buku sirah saat di rumah sakit atau bermain mainan yang disukai
  3. Berupaya aktif. Anak mencari jalan keluar dengan melakukan sesuatu secara aktif. Perilaku yang sering dilakukan misalnya menanyakan tentang nondisi sakitnya kepada tenaga medis atau orang tuanya, bersikap kooperatif terhadap petugas medis, minum obat secara teratur, beristirahat sesuai denganperaturan yang diberikan.
  4. Mencari dukungan. Anak mencari dukungan dari orang lain untuk melepaskan tekanan akibat penyakit yang dideritanya. Anak biasanya akan minta dukungan kepada orang yang dekat dengannya, misalnya orang tua atau saudaranya. Perilaku ini biasanya ditandai dengan permintaan anak untuk ditunggui selama dirawat di rumah sakit, didampingi saat dilakukan treatment padanya, minta dipeluk atau atau dielus saat merasa kesakitan.

Beberapa perilaku diatas akan memberikan dampak positif, sehingga mempercepat proses kesembuhan, namun beberapa diantaranya justru berdampak negatif. Perilaku-perilaku ini biasanya proses meniru (modeling). Dalam proses modeling ini anak belajar menginterprestasikan, menilai dan merespon situasi yang penuh tekanan dengan melihat dan meniru orang tuannya.

Orang tua sebagai orang terdekat merupakan faktor terpenting yang akan membantu anak memilih perilaku yang berdampak negatif atau positif. Selama proses sakit dan pengobatan, orang tua harus mampu menjadi “model” bagi anaknya agar dapat mempelajari sikap positif terhadap pengobatannya.

Tips

Ada beberapa tips yang harus dilakukan orangtua manakala anak menderita penyakit kronis:

  • Berdoa.Ajarkan pada anak untuk berdoa agar penyakitnya bisa segera sembuh. Doa merupakan terapi yang dapat mengurangi rasa cemas, ketakutan, perasaan tidak berdaya, dan rasa ketergantungan pada anak.
  • Memberi dukungan. Dukungan positif dapat berupa menjaga anak sat dirawat dirumah sakit, mendampingi anak saat diperiksa petugas medis, atau memberikan beberapa treatment pengobatan. Yang ak kalah penting, memberi sentuhan lembut, seprti pelukan atau mengelus sat anak mengalami kesakitan.
  • Bersikap optimis dan tidak menampakkan kecemasan di depan anak. Orang tua yang menampakkan wajah ceria, meski beban yang ditanggungnya cukup berat, akan membuat anak bersikap tabah dan ceria dalam menghadapi kondisi sakitnya.
  • Menanamkan pengertian. Menanamkan pengertian bahwa proses pengobatan dan perawatan di rumah sakit adalah proses menuju kesembuhan. Jangan lupa, beri pengertian pada anak bahwa dokter atau petugas medis lainnya adalah orang-orang yang menolongnya untuk sembuh, meskipun terkadang mereka membuat anak merasa sakit. Persepsi positif anak terhadap petugas medis akan meningkatkan sikap kooperatif anak terhadap proses pengobatan yang tengah dijalaninya.
  • Bersikap kooperatif. Orang tua perlu membina hubungan yang baik dengan petugas medis. Usahakan untuk bertanya sejalas mungkin tetang proses pengobatan yang akan diberikan pada anaknya. Coba tanyakan, berapa kali suatu tratment harus diberikan, waktu ang dibutuhkan, perkiraan biaya yang harus dikeluarka, serta efek dan proses treatment tersebut bagi kondisi fisik anaknya.
  • Menjelaskan penyakit yang diderita anaknya. Sampaikan dengan jelas pada anak, berapa waktu yang dibutuhkan untuk proses pengobatannya, namun jangan membuat anak menjadi ketakutan dan cemas. Katakan bahwa proses yang dilakukan sangat penting untuk kesembuhannya.
  • Ciptakan suasana. Menciptakan suasana menyenangkan saat anak dirawat sirumah sakit. Bawakan anak mainan yang disukai atau bacakan cerita para nabi. Jika anak mampu, dapat juga berikan buku mewarnai. Beberapa rumah sakit memiliki perpustakaan atau ruang bermain untuk pasien anak. Usahakan untuk membuat anak merasa nyaman dan betah dengan situasi yang adda di rumah sakit. .(Nabila/edisi perdana./I/2004)





0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda