Rabu, 02 Desember 2009

MENGGALI KECERDASAN SPIRITUAL ANAK

Salah satu dari sembilan multiple intelligence yang harus dimiliki anak adalah kecerdasan spiritual. Untuk menumbuhkan kecerdasan istimewa ini, orang tua harus memahaminya terlebih dahulu.

Spiritual berbeda dengan religius, keduanya serupa tapi tak sama. Kecerdasan spiritual oleh para ahli dianggap sebagai kecerdasan yang paling penting, karena memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan, peradaban, dan tentu saja sejarah. Desakan untuk menumbuhkan kecerdasan spiritual semakin manjadi saat ini, dikala mesyarakat banyak yang mengalami penyakit ruhani, bingung dan bertanya “akan dibawa ke mana dunia ini?”

Ada sepuluh prinsip kecerdasan spiritual yang bisa digali dari dalam diri sendiri meupun dalam diri anak. Berikut ini cara-cara menggali dan mengembangkan kecerdasan spiritual:

Mendapatkan gambaran menyeluruh tentang “siapa kita”

Prinsip pertama kecerdasan spiritual adalah bahwa diri kita adalah sebuah mukjizat, sebuah keajaiban. Karena itu seyogyanya kita “ bangga dan kagum” pada diri sendiri, juga pada orang lain, sebab kita semua berharga. Berharga karena diciptakan Allah swt.

Selain itu, prinsip kecerdasan spiritual adalah sadar bahwa kita tinggal di jagad raya yang luas dan berdampingan dengan makhluk hidup yang lain. Cinta kepada alam adalah ciri khas orang yang memiliki kecerdasan spiritual. Beberapa prinsip kecerdasan spiritual dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

  • Ingatkan anak betapa ajaib dan berharga dirinya, begitu juga orang lain.
  • Ajarkan anak untuk menarik pelajaran dari peristiwa-peristiwa di dalam hidup. Belajar dari kegagalan, kesakitan, kemenangan, dan lain-lain. Carilah selalu aspek positif dan hikmahnya.
  • Ajarkan anak menghargai alam dengan menghayati keindahannya, menikmati bunyian alam, menghirup udara segar, memgamati bintang di langit, menyayangi bintang, dll.
  • Pancing anak untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan menyelidik tentang gejala alam, seperti mengapa terjadi pelangi, hujan, banjir, gravitasi, dll.
  • Luangkan waktu untuk istirahat. Bersama anak gunakan hal tersebut sebagai alat spiritual untuk menghayati konteks dan makna hidup.

Menggali nilai-nilai

Nilai atau value adalah penduan bertindak atau bersikap. Pertama kali dalam hidupnya anak berkenalan dengan nilai dan orang tua berdasarkan keyakinan agama. Setelah itu, dari teman, guru, dan masyarakat. Diantara nilai-nilai spiritual yang umum adalah: kebenaran, kejujuran, kepedulian, rasa syukur, keadilan, keberanian, amal, rasa percaya, sesederhanaan, kedamaian, tanggung jawab, ketekunan, dan lainnya.

Orang yang memiliki kecerdasan spiritual dalam nilai-nilai tersebut dalpat terhindar dari stress, pertikaian, dan keraguan. Ia menggunakan nilai-nilai itu untuk kebaikan dirinya maupun orang banyak.

Cara menumbuhkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari:

  • Hidupkan dan praktikan ajaran agama yang kita anut. Kalau perlu, buatlah bersama anak “ daftar aktifitas “ untuk memastikan kita hidup sesuai dengan syariat agama.
  • Diskusikan nilai-nilai yang dimiliki bersama untuk mendapat pengertian dan keyakinan lebih mendalam.
  • Tumbuhkan percaya diri anak bahwa nilai yang dianutnya adalah baik. Nilai tersebut ibarat obat baja yang dapat melindungi diri dari serangan dan emberi kekuatan tak terbatas.
  • Ingatkan anak setiap perbuatan ada akibatnnya
  • Jadikan Nabi Muhammad saw sebagai tokoh tauladan keluarga.

Memiliki visi

Visi di dalam kecerdasan spiritual adalah kemampuan berpikir atau merencanakan masa depan dengan bijak dan imajinatif. Menggunakan gambaran tentang situasi yang dapat dan mungkin terjadi di masa datang. Visi, rencana, atau panggilan hidup ibarat seorang “pembimbing”. Semakin tinggi visi, semakin besar pengaruh yang mungkin anda miliki terhadap orang-orang di sekitar anda dan sejarah.

Cara mengajarkan anak untuk memiliki visi hidup:

  • Bimbing anak merumuskan visi hidupnya sesuai dengan ajaran agama
  • Tanamkan pada anak untuk menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik dan akhirat sebagai tempat kembali yang lebih baik.
  • Berdiskusi dengan anak tentang tokoh-tokoh besar dalam sejarah seperti dari kalangan saful ummah, untuk mencari tahu visi mereka dan mencontoh bagaimana mereka mewujudkan visi tersebut
  • Carilah pernyataan-pernyataan yang mendukung visi kita
  • Ingatkan anak bahwa hidupnya adalah suatu karunia yang sangat berharga.

Memahami diri sendiri dan orang lain

Orang yang memili kecerdasan spiritual memiliki belas kasih dan jomitmen terhadap oranglain. Selain itu, ia akan memiliki kepedulian terhadap sesama sehingga mendorong untuk melakukan tindakan dan reaksi nyata.

Yang patut diingat, untuk dapat menumbuhkan dan mengembangkan belas kasih pada orang lain, terlebih dahulu kita harus memiliki belas kasih pada diri sendiri. Cara memnumbuhkan belas kasih:

  • Ajarkan anak menunjukkan belas kasih kepada sesama tanpa pandang bulu.
  • Tumbuhkan sikap kerja sama
  • Ajarkan anak menghormati dan mempercayai orang

Memberi dan menerima

Memberi dan menerima adalah wujud kemurahan hati dan rasa syukur. Dalam kehidupan, memberi dan menhembuskan nafas, sesuatu yang sangat mendasar. Mempraktikkannya akan meningkatkan kecerdasan spiritual.

Sikap memberi dan menerima pada anak ditumbuhkan daengan cara:

  • Membiasakan mereka berinfaq
  • Menghargai hal-hal kecil
  • Memberi dukungan untuk masyarakat sekitar, dan mesyarakat yang lebih luas
  • Mensyukuri karunia yang didapat

Ketentraman


Adalah keadaan hening atau tenang dimana kita bebas dari kecemasan, kekacauan dan kesedihan. Ibarat datau tanpa riak. Perdamaian merupakan kedaan yang hidup dalam setiap orang keluarga, masyarakat, negara, dan dunia.

Kehidupan yang tenang dan tingkah laku yang penuh damai adalah ciri semua pemimpin besar spiritualis. Langkah praktis untuk menciptakan ketentraman di rumah:

  • Mengawali hari dengan tenang
  • Beristirahat dan santai
  • Matikan semua peralatan
  • Dzikir
  • Buatlah rumahku sebagai surgaku

Cinta

Cinta didefinisikan sebagai perasaan sayang dan ketertarikan yang besar dan mendalam. Cinta kepada Allah, Nabi, para sahabat, dalpat diangap sebagai tujuan hidup dan spiritual paling mendasar. Kekuatan sejati bukan terletak pada materi dan fisik, melainkan pada cinta dan belas kasih.

Latihan untuk menumbuhkan cinta dan kekuatan cinta pada anak:

  • Ajarkan anak mengenal Allah, Nabi, dan agamanya
  • Ajarkan anak mencintai orang lain dan dirinya sendiri
  • Ajarkan anak mengungkapkan kesedihan, karena itu bukannlah kelemahan melainkan tanda kekuatan
  • Ajarkan anak untuk peka terhadap perasaan orang lain
  • Ajarkan anak memahami penderitaan. Tujuannya agar mereka tidak hanya memikirkan penderitaannya sendiri. Tetapi menggunakan perhatiannya untuk membantu orang yang menderita seperti dirinya.
  • Ajarkan mengungkapkan cinta. Misal, cinta kekpada keluarga dengan peukan, ciuman, dan loyalitas.(Nabilai/edisi perdana/2004)





0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda