Jumat, 01 Mei 2009

'MENDIDIK' JANIN



Janin dalam kandungan sudah bisa dirangsang semua aspek kecerdasan dan pancainderanya.

Anak yang menerima stimulasi sejak dalam kandungan kelak memiliki kemampuan visual, pendengaran, dan ketrampilan berbahasa serta motorik yang lebih baik. Hasil dari riset pakar perkembangan anak Thomas R. Verny, Ph.D dan Rene Van De Carr, MD, yang juga menulis buku Cara Mendidik Bayi Sejak Dalam Kandungan ini memaparkan karena di dalam kandungan, sel-sel otak janin mulai terbentuk ketika berusia 3 – 4 bulan. Di usia kehamilan 6 bulan, mulai terjalin hubungan antarsel otak tersebut sehingga membentuk suatu rangkaian fungsi-fungsi. Selanjutnya, kualitas dan kompleksitas rangkaian hubungan diantara sel-sel otak tersebut ditentukan oleh stimulasi lingkungan.

Tiga kebutuhan pokok untuk menstimulasi :

Dua factor yang saling terkait dalam membentuk kecerdasan adalah factor keturunan (genetik) dan faktor lingkungan. Maka untuk mengembangkan kecerdasan diperlukan tiga hal pokok yang harus diberikan bersamaan sejak janin karena ketigsnys saling mempengaruhi yaitu:

  1. Kebutuhan fisik-biologis. Bisa didapat dengan pemenuhan gizi yang cukup untuk mendukung perkembangan otak, menunjang keterampilan fisik untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan membentengi diri dari penyakit yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasam

  1. Kebutuhan emosi. Pemenuhan kebutuhan ini amat penting untuk membentuk kecerdasan emosi anak dalam membina hubungan interpersonal dan interpersonal di masa depan. Orang tua diharapkan memberikan perlindungan dan rasa aman dan nyaman pada anak. Perhatian dan penghargaan perlu diberikan pada si kecil dengan pola pengasuhan yang demokratis serta membrikan contoh baik yang bisa diteladani anak.

  1. Kebutuhan stimulasi. Rangsangan yang diberikan secara konsisten melalui berbagai cara melatih sistemm sensorik dan motorik pada tubuh anak. Kebutuhan pendidikan, formal si sekolah maupun dilakukan orang tua.

Sadar lingkungan lewat penglihatan

Organ penglihatan adalah yang paling terakhir berkembang. Kelopak mata janin teertutup hingga kehamilan 26 minggu, tepat saat retina tumbuh sempurna. Kurang lebih di usia itu, kelopak mata janin mulai terbuka dan ia mulai mampu berkedip!

Segera setelah matanya terbuka, janin kembar mulai mampu melihat dan menyentuh wajah serta bergandengan tangan dengan kembarannya. Suasana didalam rahim juga tak sepenuhnya gelap. Di usia 18 minggu, ketika matanya masih tertutup sekalipun, retina janin mulai mampu mendeteksi rembesan cahaya matahari melalui tubuh ibunya.

Umur 23 minggu, pupil mata janin mulai mampu melebar dan menyempit ketika terpapar cahaya, sehingga me-mungkinkan ia mengenali siluet buram.

Janin mulai menunjukkan reaksi ketika perut ibunya disorot lampu senter diusia kandungan 37 minggu. Saat meresponnya denyut nadi bayi dalam kandungan menguat. Ketika diamati dengan USG 4 dimensi, tampak ia memalingkan wajah dari sumber cahaya. Stimulasi pada organ penglihatan janin mampu meningkatkan kesadarannya terhadap lingkungan ketika saat dia lahir.

Sensasi sentuhan

Diusia 8 minggu, sensitvitas janin terhadap sentuhan mulai terbentuk. Bagian tubuh pertama yang mulai merasakn sentuhan adalah area yang terbilang sesitif pada orang dewasa yaitu pipi, area genital, telapak tangan, dan telapak kaki. Di usia 17 minggu, daerah perut dan bokong mulai bisa merasakan sentuhan.

Melalui USG 4 dimensi, bisa terlihat janin mulai bereksplorasi terhadap penemuan sensasi sen-tuhan ini dengan cara mengelus wajahnya sendiri atau mengisap jempol. Ia juga senang merasakan gerakan yang dibuatnya sendiri dan menyaksikan anggota tubuhnya, seperti tangan dan kaki, beraksi ke sana kemari.

Di usia 32 minggu, nyaris seluruh bagian tubuh janin mulai sensitive terhadap panas, dingin, tekanan, dan rasa gelid an sakit. Saat ini anda bisa ‘bercanda’ dengan anak. Sentuh permukaan perut pada bagian yang menonjol karena desakan tubuh si kecil. Sentuhan harus cukup kuat sehingga bisa dirasakan olehnya.

Tunggu beberapa saat. Tak lama biasanya janin akan membalas dengan gerakan menendang, meninju atau sekedar berganti posisi. Selanjutnya, sentuh kembali si kecil di tempat ia terlihat bergerak. Bersabarlah menunggu munculnya jawaban.

Menurut Anthony J.Descaper, peneliti asal AS, permainan ini dapat dilakukan sesering mungkin untuk memicu perkembangan janin.

0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda