Jumat, 25 Desember 2009

CALON PENGANTIN PERLU TAHU: PAHAMI SOAL SEKS, KESUBURAN DAN KEHAMILAN

Salah satu tujuan pernikahan adalah menyalurkan hasrat biologis dan memperoleh keturunan. Namun, kesukesan kehamilan tak hanya terkait dengan soal aktifnya hubungan seksual. Ada faktor kesuburan dan kesehatan pasutri yang turut memiliki andil besar.

Kehadiran anak memang jadi dambaan hampir seluruh pasangan suami istri di dunia. Namun kenyataannya ada pasangan yang cepat dapat momongan, ada yang butuh waktu beberapa tahun, dan ada juga yang belum dikaruniai anak merki sudah berbelas tahun menikah.
Manurut dr. Marly Susanti SpOG, pada umumnya pasangan yang teratur berhubungan seks selama setahun 80% diantaranya akan mengalami kehamilan. Teratur disini berarti dalam setahun itu berhubungan seks pasutri cukup aktif hingga kemungkinan berlangsung di masa-masa subur istri juga tinggi.
“Sebab ada juga yang sudah menikah setahun atau lebih, tidak kunjung bamil karena pasutri tinggal lain kota hingga frekuensi berhubungan seks di masa suburnya rendah,” kata dokter yang biasa disapa dr Santi ini.

Hamil hanya di masa subur

Ya, aktif berhubungan seks saja ternyata belum menjamin terjadi kehamilan nila soal kesuburan tidak diperhitungkan. Untuk dapat hamil, kedua belah pihak suami dan istri harus sama-sama subur dan hubungan pun terjadi di masa subur istri.
Tidak seperti pria yang bisa mengeluarkan sel benih (sel spermatozoa) pada setiap kali berejakulasi, perempuan hannya mengeluarkan sel telur di masa subur yaitu dimana sel telur telah matang dan lepas oleh ovarium (berovolusi). Maka, penting pula bagi pasangan untuk mengenali kapan masa subur ini terjadi bila menginginkan hunbungan seksual yang menghasilkan kehamilan.
Sementara itu suami yang subur adalah suami yang memiliki sperma normal dan sehat. Untuk mengetahui kesuburan pria, satu-satunya cara hanyalah dengan memeriksa sperma dan menganalisisnya berdasarkan parameter kenormalan sperma baik dari sisi volumenya, geraknya bentuknya, dll.
Sementara wanita yang subur adalah wanita yang mampu memproduksi sel telur secara teratur di masa-masa suburnya. Untuk mengetahui apakah seorang wanita mempu memproduksi sel telur tentu harus melalui pemeriksaan laboratorium, namun untuk mengetahui kapan masa subur berlangsung bisa melalui beberapa cara.
Pertama, dengan memperhatikan keluarnya lender mulut rahim yang dapat diraba dengan jari. Pada saat subur seorang perempuan akan mengeluarkan cairan bening seperti putih telur sehingga vagina terkesan basah. Sementara diluar masa subur, lender mulut rahim hanyasedikit dan umumnya lebih kental sehingga vagina terkesan kering. Namun cukup banyak perempuan yang salah menduga dan menganggap keluarnya lender ini seagai kondisi keputihan.
Kedua, dengan mengukur suhu tubuh setiap pagi sebelum bangun tidur selama beberapa bulan seklus menstruasi, kemudian dibuat grafik yang menhubungkan setiap angka yang menunjukkansuhu tubuh. Dengan melihat perubahan grafik suhu tubuh, dapat ditentukan ada tidaknya saat subur. Pada saat subur akan tampak penurunan suhu tubuh di bawah normal yang segera diikuti dengan kenaikan diatas normal.
Ketiga, menggunakan alat khusus berupa strip pendeteksi ovulasi yang dijual bebas. Cara kerja strip pendeteksi ini adalah dengan mendeteksi keberadaan hormone khas didalam urin yang terkandung pada masa menjelang ovulasi terjadi.
Keempat, dengan memriksa lender rahim dibawah mikroskop. Pada masa subur kondisi lender rahim ini akan menampakkan bentuk seperti daun pakis yang sempurna.
Kelima dengan pemeriksaan USG melaui vagina, untuk melihat dengan jelas sel telur yang sudah dilepaskan dari indung telur.
Dan keenam, bagi wanita yang siklus haidnya sangat tidak teratur, seperti datang haid tiga bulan sekali, diperlukan beberapa tes darah yang berguna untuk menganalisa kandungan hormone yang berperan pada kesuburan seorang wanita sekaligus untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklur haid.

Rumus masa subur

Khusus bagi mereka yang memiliki siklus haid baik dan teratur,m ada mrumus perhitungan masa subur yang cukup mudah. Siapa yang termasuk ‘pemilik’ siklus haid yang baik dan teratur ini? Teratur berarti berulang secara konstan sementara siklus haid yang baik menurut dokter spesialis kandungan dari Universitas Indonesia ini adalah bila berlangsung antara 21-35 hari, maksimal satu minggu, dan jumlah darahnya sekitar 80 cc per hari atau kira-kira maksimal 3-4 kali ganti pembalut dalam sehari.
Bagi pemilik siklus baik dan teratur ini, rumus perhitungan masa suburnya adalah: jarak antara hari pertama haid bulan lalu hingga hari pertama haid bulan ini dibagi dua, lantas ditambahkan 43 hari didepan dan 3 hari dibelakang.
Contoh: hari pertama haid Annisa di bulan Maret 2008 jatuh ditanggal 17 dan berakhir pada tanggal 21. Hari pertama haid di bulan April jatuh di tanggal 14 dan berakhir pada tanggal 18. Maka jarak haid dari tanggal 17 Maret hingga 14 April ini adalah 28 hari.
Angka ini kemudian dibagi dua hingga menjadi 14. setelah ditambah 3 dan dikurangi 3 maka masa subur Annisa di bulan Mei 2008 akan terjadipada sekitar hari ke 11 sampai dengan ke 17 dari hari haid terakhir (18 April) atau terjadi pada sekitar tanggal 29 april sampai dengan 3 Mei 2008.

Subur saja tidak cukup

Tetapi kesuburan pria dan wanita sendiri ditentukan oleh keadaan kesehatan sistenm seksual dan reproduksi mereka secara terkait. Kalau kesehatan system seksual dan reproduksi baik, maka keadaan kesuburan juga baik. Sebaiknya,m kalau kesehatan system seksual dan reproduksi terganggu, maka kesuburan sangat mungkin terganggu.
Cukup banyak ditemukan pasutri ng sama-sama subur (tidak nenglami masalah dalam hal produksi sperma dan sel telur) dan aktif berhubungan seksual, tetapi sang istri tak kunjung hamil.
“Bila waktu sampai satu tahun dan tak kunjung hamil, kita menyebutnya sebagai kasus infertilitas meski tidak lantas berarti salah satu atau kedua belah pihak mendul. Hanya ada gangguan kesuburan saja’”jelas Santi.
Gangguan kesuburan ini sendiri ungkap Marly bisa mdisebabkan banyak hal, namun yang jelas,m penyebab gangguan kesuburan ini 49% berasal dari pihak suami, 40% di pihak istri, 10% pada kesua pihak, dan 10 % lagi dari sebab-sebab yang tidak diketahui.
“Gangguan dari pihak suami mungkin disebabkan oleh jumlah sperma yang tidak cukup, bentuk yang tidak normal, gerakan sperma yang kurang dll. Sementara dari pihak istri bisa karena gangguan ovulasi; sumbatan atau penyempitan pada tuba,kelainan bentuk tahim dll. Sesanya kita sebut dengan unexplained infertility, kondisi suami dan istri normal tetapi belum hamil juga. Makanya desebut unexplained tidak jelas,” urai santi.
Dengan demikian, kalau setelah bertahun menikah istri belum hamil juga berkunjunglah ke dokter bersama-sama, bukan untuk salung menyalahkan tentu, tetapi demi mencari solusi bersama.(ummi/maret 2008)


0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda