Malas, setiap orang tidak suka, tapi setiap orang pula, minimal, pernah melakukannya.
Penyakit satu ini memang tak hanya menyerang orang awam. Laki-laki atau perempuan yang notabene berpendidikan lumayan, rajin kajian, dan punya tingkat ilmu ‘tinggi’, terjangkit juga. Bahkan dari tukang becak, sopir taksi, ibu direktur, sampai mas insinyur, tak ketinggalan.
Kecewa dengan pasangan seperti itu? Tentu. Tapi manusia khan biasa bila kadang future (lemah)?” iya, tapi kalau future tersebut tak kunjung selesai, bahkan kian tak karuan, jelas tak normal lagi, dan berbahaya bagi kelangsungan keluarga. Perlu dicari segera pemecahannya.
Banyak sebab
Bila bicara sebab, sebab malas banyak sekali, seperti beban pekerjaan yang berlebih, karena sifat pembawaan, sampai background masa lalu. Sifat dasar orang yang sebelum menikah dimanja orang tuanya, atau memang pemalas karena fator genetic, akan cenderung terbawa sampai menikah. Disinilah, seorang istri atau suami dituntut memahami betul pasangannya, agar mampu mengarahkan dengan baik.
Suami dan istri
Dalam kenyataan, memang ada istri yang suka molor. Biar rumah berantakan pelataran kotor, atau baju menumpuk tak diambipusing. Bahkan mencuci, menyapu, memasak, kadang mandi pun begitu. Yang demikian, bukan Cuma satu dua, tapi banyak, khususnya istri orang-orang kaya atau konglomerat di perkotaan.
Namun, banyak pula dari kalangan laki-laki dan perempuan, ibu guru, atau yang lainnya yang nota bene orang biasa, pemalas juga. Umumnya, ini terjadi karena dulu sebelum menikah terbiasa indekost, sehingga tak terbiasa melakukan aktifitas rumah tangga. Jadilah ketika menikah kebiasaan tersebut tak juga berubah. Suaminya yang kemudian harus melakukan segala aktifitas istrinya. Sementata sang istri, seperti bos di dalam rumahnya, tinggal meminta dan memerintah.
Sebaliknya ada pula suami yang tukang malas. Tidak mau bekerja, dan tugasnya tidur melulu. Selain itu, juga hanya makan dan dolan, judi dan mabuk-mabukan. Sangat menyebalkan. Biasanya, suami jenis begini adalah mereka yang kurang paham agama, atau paham tapi lupa dengan agamanya.
Lapang dada
Menghadapi pasangan malas, pertama, perlu kelapangan dada. Lapangan dada akan mengurangi perasaan tertekan, kecewa atau jengkel kepadanya. Pemahaman seperti ini juga sangat baik untuk memberikan pelajaran kepadanya, bahwa dirinya dipahami oleh pasangannya. Secara tidak langsung ini akan mengajarinya untuk juga memeahami orang yang telah rela’berkorban’ bagi dirinya tersebut, sehingga tak layak bila ia terus-menerus malas, atau tak segera membantu pasangannya dalam melakukan aktifitas.
Kiat menghadapinya
Perlu kita khusus untuk menghadapi pasangan yang malas. Khusus bagi anda para istri, hindari emosi atau uring-uringan dulu, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kalaupun berubah mungkin hanya sementara.
Juga, perlu langkah konkrit, bertahap, dan bukan instant untuk membuat pasangan bisa berubah dari pemalas menjadi seorang yang rajin. Berikut kiat-kiat yang bisa dilakukan :
Selalu berdo’a
Kemudian, tidak lupa teruslah berdo’a, agar Allah swt membuka pintu hati suami atau istri kita yang pemalas. Karena Dia-lah yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Bila Allah berkehendak, dalam sekejap orang akan besa berubah. Selanjutnya, tawakkal kepada Allah dan terus bersabar. Mungkin tak cukup setahun, tapi perlu sepuluh tahun untuk bisa mengubahnya.
Sumber : Nabila Edisi 2/juni 2004
Entri Populer
-
Ada cara membuatnya bisa Akrab… Bagi para istri, ibu mertua sering dianggap sebagai sosok yang menyebalkan dan menakutkan. Ada saja komenta...
-
Tanya: Anak pertama saya perempuan dengan BB 2,7 kg dan PB 47 cm. Sekarang usianya 5 bulan dengan BB 5,3 kg dan PB 66 cm. Apakah normal? Sej...
-
BERMASALAHKAH SAAT MENYUSUI? Untuk merealisasikan keinginan memiliki payudara besar dan indah, terkadang ada wanita yang menempuh cara opera...
-
Diare atau ‘Mencret’ pada anak M aya, anak perempuan usia 2 tahun sampai siang itu sudah mencret-mencret 5 kali. Kendati begitu anak tersebu...
-
A di, anak laki-laki usia 1 tahun enam bulan, pada jam 6 sore itu mendadak demam walau tidak terlalu tinggi. Sehari sebelumnya sudah ada gej...
KONSULTASI DOKTER ANAK
- dr. Hermansyah Irwan, SpA
- dr. Rusmala Deviani SpA
- dr. Fransiska S. Susanti, SpA
- dr. Maria Widhiastuti, SpB
- dr. M. Muchlis, SpA
- dr. Srimpi SpKJ
- dr. Rastra Rantos, Spa
- dr. Bobby Setiadi D, SpA
- dr. Jaya Ariheryanto,SpA
- dr. Rini Purwanti
- dr. Rouli Nababan SpA
Visitors
Jumat, 25 Desember 2009
BILA PASANGAN MALAS
Labels:
Problematika keluarga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Artikel (186)
- Tips Bunda (166)
- Artikel Keluarga (142)
- Psikologi Anak (79)
- Problematika keluarga (71)
- Artikel Kehamilan (66)
- Penyakit Anak (63)
- Tips Kecantikan (47)
- Seksologi (33)
- Makanan Bayi dan Balita (31)
- Obat Alternatif (22)
- Permainan Anak Balita (20)
- P3K Keluarga (18)
- Karier (11)
- Religi (9)
- Teknologi (6)
- Keuangan Keluarga (5)
- Hypnoparenting (2)
- Hypno-birthing (1)
About Me
- BUNDA DAN ANANDA
- Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
- ZUDHA SULFIYANA seorang ibu dengan satu orang putra yang mulai beranjak remaja. yang ingin berbagi ilmu dengan para pembaca. semoga berguna untuk semua. Amin
0 comments:
Posting Komentar