Sabtu, 01 Agustus 2009

YUK,CEGAH GIGI BERLUBANG

Ratusan anak-anak sore itu berkumpul di bawah jembatan layang Ancol. Ada yang berlarian, bermain di arena bowling, tembak kuman, ada pula yang nonton operet. Namun, tak ada yang menduga kalau sebagian besar dari mereka adalah anak-anak jalanan.
RAMADAN adalah bulan penuh berkah. Berkah yang dapat dirasakan oleh siapa pun yang memaknai bulan suci ini dengan amal ibadah dan aktivitas yang berguna bagi sesama. Itulah kiranya yang tercermin dalam kegiatan ”Buka Puasa Bersama Sekolah Darurat Yayasan Kartini” yang diselenggarakan Pepsodent, Sabtu (14/10). Sekolah Darurat Kartini merupakan sekolah gratis bagi 420 anak-anak tak mampu di bawah asuhan Ibu Ryan dan Ibu Rossy atau yang sering disebut Ibu Kembar. Sekolah yang didirikan sejak 1996 ini memiliki misi agar anak-anak tak mampu mendapat kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kegiatan yang bertepatan dengan momen Ramadan kali ini memiliki misi sosial mengajak anak-anak melindungi diri dari bahaya gigi berlubang, sebab berdasarkan data dari Status Kesehatan Gigi dan Mulut 2001, 8 dari 10 anak Indonesia usia 12 tahun memiliki gigi berlubang.
Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan menggosok gigi yang belum sepenuhnya benar dan tepat waktu. Sikat gigi yang tepat waktu adalah dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur di malam hari. Menurut Yohanes Pauly, Senior Brand Manager Pepsodent, edukasi mengenai perawatan gigi yang baik, benar, dan tepat waktu sangat penting diberikan kepada anak-anak dan masyarakat luas tanpa memandang status ekonomi dan sosial. Termasuk kemudahan akses bagi sebanyak mungkin masyarakat mendapatkan perawatan gigi dan mulut melalui program periksa gigi gratis. ”Kami percaya bahwa langkah preventif terhadap pencegahan gigi berlubang perlu dilakukan sedini mungkin melalui proses edukasi yang berkesinambungan,” ujar Yohanes.
Kegiatan yang digelar dengan cara menyenangkan. Sebelum berbuka, anak-anak terlebih dahulu disuguhi dengan berbagai permainan edukatif seperti Pepo&Sigi mini operett, free games, fun dental education, serta pemeriksaan dan perawatan gigi di oral care bus. Semua kegiatan diikuti anak-anak dengan antusias, termasuk di oral care bus. Tidak ada anak yang ketakutan saat menjalani pemeriksaan. Menurut Rarasari, salah seorang tim dokter gigi Pepsodent, dari 35 anak yang memeriksakan kesehatan giginya, tidak ditemukan kasus gigi yang parah pada anak-anak, kebanyakan hanya gigi berlubang dan sisa-sisa akar gigi. ”Di sini kami menyediakan perawatan karang dan penambalan lubang gigi untuk sekali datang. Adapun untuk gigi-gigi yang perlu perawatan lebih lanjut, kami sarankan agar dibawa ke puskesmas atau klinik kesehatan gigi dan mulut,” ujarnya.
Rara menambahkan, agar gigi-gigi yang masih bagus dan tidak berlubang dirawat dan disikat dua kali, yaitu pagi hari sesudah makan dan malam hari sebelum tidur. Itu adalah perawatan sederhana yang mudah dan bisa dilakukan anak-anak di rumah. Sementara itu, Ibu Rossy, salah seorang pendiri Sekolah Darurat Kartini, mengatakan bahwa selain pendidikan dan keterampilan praktis, sekolah yang membuka kelas dari SD–SMA ini juga mengajarkan pada anak-anak mengenai pentingnya kesehatan, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, pihak sekolah menyambut positif diadakannya acara semacam itu. ”Saya merasa senang sekali karena kegiatan ini cukup mengena, terutama untuk anak-anak didik kami yang masih duduk di SD.
Sosialisasi tentang kesehatan gigi dan gigi berlubang juga akan lebih mudah untuk mereka ingat dan pahami,” kata Rossy. Setelah berbuka, anak-anak bersama penyanyi cilik Nelson dengan kompak menyanyikan lagu ”Alhamdulillah” sehingga membuat suasana Ramadan di ”kolong jembatan” itu menjadi lebih terasa. (CR-15)


1 comments:

Anonim mengatakan...

saya bersama teman-teman saya mau berkunjung ke sekolah ibu guru kembar, maaf boleh minta alamat sekolah dan nomor telepon yang bisa di hubungi..
kalau bisa tolong di balas ke email saya di ara_dud@yahoo.com
sebelumnya saya ucapkan terima kasih..

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda