Minggu, 19 Juni 2011

IBU MENYUSUI





MENYUSUI, BISA!

Menyusui itu mudah, tapi kadang-kadang tak semulus jalan tol jangan mudah menyerah!


SALURAN ASI TERSUMBAT

Gejalanya : nyeri atau ngilu payudara, terutama bila ‘gudang’ ASI penuh, payudara bengkak seolah akan meletus dari kulit di bagian saluran payudara yang tersumbat berwarna kemerahan.


Penyebab :

  • ASI tidak dikeluarkan sampai ‘gudang’ ASI kosong.
  • Pemakaian pompa ASI tidak mampu mengosongkan ‘gudang’ ASI
  • BH menyusui salah – terlalu ketat, tidak cukup menyangga payudara
  • Jadwal menyusui sering terlewat, misalnya karena sibuk bekerja.
  • Sering menyusi dengan posisi tidur
  • Ibu sakit
  • Ibu stress karena kelelahan atau sebab lainnya.

Mengatasinya
  • Terus memberi ASI karena membantu ‘membuka’ saluran ASI tersumbat dan membuat pengosongan ‘gudang’ ASI berjalan baik.
  • Pijat perlahan dan lembut benjolan saluran ASI yang tersumbat pada payudara. Kemudian, pijat payudara dimulai dari puncak putting, ke aerola lalu ke seluruh payudara. Bantu dengan kompres air hangat atau mandi berendam air hangat guna mengurangi nyeri. Lakukan sesering mungkin.
  • Jangan menyusui dalam posisi tidur. Variasikan posisi menyusui. Cobalah posisi pipi bayi menghadap bagian payudara tersumbat guna mempercepat aliran ASI tersumbat membuka karena dihisap.

PRODUKSI ASI BERHENTI

Terjadi misalnya jika ibu berniat berhenti menyusui meski bayi masih dalam masa laktasi. Meski demikian, payudara yang sempat berhenti memproduksi ASI bisa diaktifkan kembali (relaktasi), caranya :

  • Jika bayi minum susu dengan dot, hentikan. Ganti dengan cangkir kecil untuk melatihnya minum dengan menjulurkan lidah (menjilat). Lakukan perlahan.
  • Beri ASI dengan cangkir saat bayi haus. Begitu bayi lega karena sudah minum, latih dia menhisap payudara kembali. Sabar jika bayi menolak menghisap. Lanjutkan rutin. Produksi ASI yang sudah berhenti dapat dirangsang kembagi dengan hisapan bayi disana. Umumnya butuh waktu 2 minggu.




MASTITIS

Gejala mirip saluran ASI tersumbat: payudara nyeri dan sakit, namun lebih sering dan lama, disertai demam dan payudara panas jika diraba.

Penyebab :
  • Infeksi bakteri staphylococcus aureus yang masuk melalui celah atau retakan putting payudara.
  • Saluran ASI tersumbat tidak segera diatasi sehingga menjadi mastitis
  • Pilih BH berpenyangga kearah belakang, ukuran tepat, tidak bertali kecil.
  • Cukup istirahat, lakukan kegiatan yang membuat anda rileks dan tenang
  • Coba ramuan pelancar ASI seperti kunyit, susu kedelai, kacang hijau, serta buah dan sayuran yang kaya vitamin C.


ASI SEDIKIT

Secara alami ASI diproduksi tubuh sesuai kebutuhan bayi, baik volume maupun nutrisinya. Namun kadang ibu kuatir payudaranya tidak penuh sehingga bayi kurang ASI. Ibu baru juga belum peka merasakan ‘gudang’ ASI nya penuh.

Penyebab :
  • Produksi ASI benar nurun, missal, akibat jadwal menyusun ‘bolong-bolong’
  • Minum pil KB yang mengandung hormone yang menurunkanproduksi ASI.
  • Bayi premature kurang mampu menghisap ASI
  • Ada gangguan keseimbangan pada fisik atau biologis ibu.

Mengatasinya :
  • Susui bayi sesering mungkin jadwal laktasi teratur dan sering memicu tubuh memproduksi ASI terus menerus setiap kali ‘gudang’ ASI kosong.
  • Coba beberapa posisi menyusui sampai Anda menemukan posisi paling tepat bagi bayi untuk menhisap ASI secara optimal.
  • Pompa ASI (yang terbaik dengan tangan) agar keluar dalam volume cukup. Lakukan bila bayi kurang kuat menghisap ASI.
  • Berikan ASI saat bayi tidak mengantuk, sehingga dia menhisap kuat.
  • Perbanyak menyusui di malam hari karena hormone prolaktin yang meningkatkan produksi ASI, lebah tinggi kadarnya di malam hari.


Sumber: ayahbunda

0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda