Sabtu, 01 Agustus 2009

PROSES PERSALINAN



Ini adalah saat-saat yang paling menegangkan dan selalu anda bayang-bayangkan sejak mulai mengandung. Erutama di bulan-bulan terakhir kehamilan. Berbagai rasa berkecamuk di dalam dada, senang dan juga khawatir apakah anda mampu melalui saat-saat itu.

Tahapan persalinan
Tahap pertama:
Proses persiapan persalinan dengan fase awal, aktif dan transisi yang berakhir dengan pembukaan penuh leher rahim. Tahap ini akan selesai bila leher rahim telah membuka penuh sebesar 10 cm.


Tahap kedua:
Persalinan yaitu kelahiran bayi. Anda akan merasakan dorongan untuk mengejan.

Tahap ketiga:
Keluarnya plasenta.

Posisi persalinan terbaik

Penelitian menunjukkan bahwa posisi duduk tegak dapat mempercepat pembukaan dan turunnya bayi, meskipun posisi terbaik dan ternyaman bagi setiap wanita berbeda. Namun bila anda merasa lebih enak berbaring, berbaringlah miring, berganti-ganti sisi dan lakukan pengangkatan panggul secara berkala.

Bagian terpenting: “MENGEJAN”

Proses ini biasanya memakan waktu setengah sampai satu jam, tetapi dapat juga selesai dalam 10 menit atau lebih dari dua jam. Yang harus anda lakukan adalah:

• Mengejan sekuat mungkin. Semakin efisien dorongan semakin cepat bayi keluar.

• Jangan frustasi. Bila telah melihat ujung kepala bayi lalu hilang lagi, jangan frustasi. Kelahiran adalah proses yang berpola dua langkah maju, satu langkah mundur.

• Jangan malu. Karena seluruh daerah perineal mendapatkan tekanan, semua yang ada dalam saluran anus bisa tertekan keluar. Menghindarinya justru menghambat proses persalinan. Sedikit pengeluaran dari anus dan saluran kemih dialami hamper semua wanita melahirkan.

• Doronglah. Bila anda merasakan ingin melahirkan, silakan mengejan.

Apa yang bisa dilakukan suami.
• Menghibur dan mendukung.
• Membimbing istri mengjan atau menyampaikan instruksi perawat atau dokter.
• Ucapkan kata-kata yang menenangkan misalnya “aku cinta padamu”, usap dahi, leher dan bahunya dengan lap dingin, pijat punggungnya.
• Ceritakan padanya yang terjadi setiap sentimeter. Ketika puncak kepala bayi muncul, beritahu dia agar semakin bersemangat.
• Bila ditawari ‘menangkap’ bayi, jangan panik. Anda akan dibimbing petugas medis.

Keseluruhan proses persalinan rata-rata berlangsung selama 14 jam untuk kelahiran pertama dan 8 jam untuk ibu yang pernah melahirkan.

Bagian terakhir: Keluarnya plasenta
Tahap terakhir persalinan adalah pengeluaran plasenta. Biasanya berlangsung selama lima menit sampai setengah jam atau lebih. Anda masih mengalami kontraksi ringan untuk memisahkan plasenta dari dinding rahim dan menggerakkannya turun, sehingga bisa didorong keluar. Bila plasenta telah keluar, penjahitan episiotomi akan dilakukan. Dan persalinan selesai.

Bank Plasenta
Tahun 1963 dunia kedokteran menemukan bahwa sel induk dari daerah tali pusat dan ari-ari dapat digunakan oleh bayi maupun keluarganya untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Karena daerah didalam ari-ari dan tali pusat mengandung berjuta-juta sel induk, pembentuk darah yang sejenis dengan yang ditemukan dalam sumsum tulang.
Mekanisme penggunaanya adalah transplantasi, diinfus atau injeksikan ke dalam jaringan atau aliran darah pasien. Pencangkokan sel induk darah tali pusat pertama dilakukan di Prancis tahun 1988.
Saat ini sudah lebih dari 72 penyakit yang terbukti bisa diobati dengan pencangkokan sel induk. Kebanyakan adalah penyakit akut seperti leukemia, non-hodgkin’s lymphoma, anemia aplastic dan penyakit auto-immune. Peneliti yakin kelak dapat digunakan untuk memperbaiki organ tubuh seperti jantung dan pancreas (diabetes) dan membantu pengobatan penyakit systemic lupus erythemathosus (SLE), multiple sclerosis, stroke, Alzheimer dan Parkinson.
Peluang kecocokan sel induk dengan bayi 100%. Untuk penyembuhan saudara kandung antara 50-75%, orang tua 25-50% dan kerabat jauh hingg 50%.
Untuk menyimpan plasenta, pasien harus mendaftar ketika hamil. Saat kelahiran, daerah tali pusat yang tersisa di dalam plasenta diklem dan dipotong. Sel induk tersebut disimpan dalam tabung nitrogen cair pada suhu minus 196 derajat celcius. Di Indonesia kini sudah ada bank plasenta yaitu Cordlife Indonesia yang beralamat di Plaza Chaze, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (Buklet Kartini 2222)








0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda