Selasa, 29 November 2011

MENDENGKUR




Mendengkur dan Gangguan Tidur (Sleep Apnea)

Mendengkur adalah hal yang biasa. Banyak studi menunjukkan 50% pria dan 30% wanita mendengkur saat tidur. Aaapakah mendengkur merupakan gangguan social?



Penjelasan dan Gejala OSA

Mendengkur saat tidur merupakan salah satu gejala dari Obstuctive Sleep Apnea (OSA), dimana hal ini merupakan gangguan tidur yang cukup serius karena napas berhenti berulang kalai selama tidur. Pasien dengan OSA umumnya mendengkur sangat keras, khususnya ketika mereka berbaring. Pppasangan anda mungkin menyadari jika napas terhenti beberapa kali selama anda tidur atau ketika terbangun karena kurang asupan oksigen. Ketika terbangun, pasien mungkin meresakering pada mulut, sakit tenggorokan atau sakit kepala di pagi hari sehingga mengantuk di siang hari merupakan hal yang sering dijumpai.

OSA terjadi karena otot pada tenggorokan menjadi lemah saat tidur sehingga sulit untuk bernapas secara normal. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah. Otak akan mengirimkan sinyal dan membuat terbangun sehingga pasien dapat membuka kembali jalan napas. Pasien mungkin tidak menyadari keadaan tersebut. Gangguan ini akan mempengaruhi kualitas tidur. Diperkirakan ¾ pasien dengan OSA tidak terdiagnosa.

Factor Risiko OSA

Pasien obesitas dan yang memiliki jalan napas yang sempit merupakan individu dengan factor risiko tinggi mengalami gangguan tidur. Lebih dari setengah pasien dengan OSA mengalami obesitas, namun individu dengan berat badan ideal ataupun kurus, dapat juga mengalami gangguan tidur. Pria perokok dan idndividu yang memiliki penymbatan kronis pada hidung kemungkinan mengalami gangguan tidur. Kemungkinan OSA juga tinggi di kalangan individu dengan hipertensi dan panyakit jantung koroner, dibandingkan denganpopulasi umum. Konsumsi alcohol dan obat penenang dapat menjadikan otot pada tenggorokan lemah saat tidur sehingga menyebabkan mendengkur yang kemudian menjadi gangguan tidur.

Komplikasi

Pasien OSA kerap kali mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah saat tidur. Ini menyebabkan naiknya tekanan darah dan meningkatkan risiko gagal jantung serta stroke. Pasien OSA juga kemungkinan mendrita gangguan detak jantung. Adanya penyakit jantung yang tidak terdeteksi dapat mengakibatkan risiko kematian. Karena seringkali terbangun saat tidur akibat OSA, banyak hala yang timbul, antara lain : kualitas tidur yang buruk, rasa kantuk dan lebih di siang hari serta gangguan emosi (lebih mudah marah dll). Orang dewasa akan sulit berkonsentrasi bahkan dapat jatuh tidur saat bekerja, lebih buruk lagi tertidur pada saat mengemudi. Anak-anak / remaja kemungkianan memiliki prestasi buruk di sekolah dan masalah perilaku yang tidak baik.

Diagnose

Riset tidur, baik dirumah sakit maupun dirumah pribadi, dapat dilakukan untuk mendiagnosa ada/ tidaknya gejala OSA serta mengetahui samapai sejauh mana gangguan tersebut mempengaruhi kehidupan pasien. Pola bernapas, kaddar oksigen, pergerakan kakai dan tangan serta berbagai factor dimonitor pada saat pasien tidur. Prosedur endoskopi pada saluran napas juga dapat dilakukan untuk mengetahuk ada/tidaknya penyumbatan pada hidung dan tenggorokan.

Menghindari /Mengurangi Risiko OSA

Untuk gangguan tidur ringan, dokter umumnya menyarankan perubahan pada gaya hidup seperti mengurangi berat tubuh dan berhenti merokok. Pada kasus yang lebih berat, kemungkinan diperlakukan bantuan alat pada mulut dan tekanan pada jalan napas (continuous Positive Airway Pressure/CCAP), sehingga oksigen dapat masuk tanpa halangan. Dalam hal lain, operasi mungkin diperlukan.

Watch –PAT , Kekamajuan Baru dalam Diagnosa OSA.

Watch-PAT telah terbukti secara klinis sebagai alat diagnose untuk mendeteksi gangguan pernapasan saat tidur. Dirancang untuk dapat memberikan analisa secara otomatis saat digunakan serta menghasilkan laporan secara lengkap sehingga alat ini sangat ideal untuk memperoleh diagnose, mengevaluasi pengobatan sehingga dapat dilakukan tindak lanjut yang tepat.

Watch-PAT

  • Mendiagnosa kelainan pada saat tidur
  • Mengevaluasi pengobatan gangguan tidur
  • Tindak lanjut dari diagnose & pengobatan
  • Analisa secara otomatis :
  1. RDI – Respiratory Sisturbance Index
  2. AHI – Apnea Hypopnea Index
  3. ODI – oxygen Desaturation Index
  4. Tahap-tahap tidur ( REM – Rapid Eye Movement / NREM – Non – Rapid Eye Movement, tidur ringan /dalam)
  5. menghitung jumlah keadaan tidur/terbangun
  6. detak jantung
  7. level oksige
  • laporan menyeluruh /lengkap
  • Cara pengoperasian yang mudah
  • Nyaman saat digunakan
  • Dapat digunakan tanpa bantuan orang lain.

0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda