Rabu, 16 Maret 2011

DIOKSIN




SENYAWA PENCEMAR BERBAHAYA

Industri pestisida, baja, maupun kimia yang memakai klorin atau pemutih, turut diduga menjadi sumber dioksin terbesar.

Para peternak di Jerman dibuat kalang kabut baru-baru ini. Biang keladinya adalah zat kimia beracun bernama dioksin. Kontaminasi bahan ini pada pakan ternak memaksa sekitar 4700 peternakan di negara tersebut tutup.

Dampak terbesar dirasakan oleh peternak di kawasan Lower Saxony, Jerman. Para pejabat berwenang setempat menyatakan tingkat kadungan zat dioksin itu tidak berbahaya, namun tetap saja belum mampu meredam kekhawatiran di masyarakat serta kalangan industri pangan.

Pengaruhnya bahkan sampai kemancanegara. Korea Selatan, misalnya, menyetop sementara impor produk peternakan dari Jerman. Inggris juga bersikap waspada setelah diketahui telur dari peternakan yang terpapar dioksin memasuki negara Ratu Elizabeth II itu. Prancis, Denmark, serta Rusia turut menenrapkan pengawasan lebih ketat.

Sorotan lantas diarahkan pada dioksin. Bukan kali ini saja zat itu membikin heboh. Tercatat kasus serupa pernah melanda daratan Eropa pada 1999 silam. Ketika itu sejumlah produk daging, telur, susu, dan ikan asal Belgia, Belanda, dan sekitarnya tercemar dioksin berbahaya.

Jauh sebelumnya-tepatnya pada 1976 –terjadi ledakan di pabrik kimia Hoffman-La Roche di Seveso, Italia. Ini menyebabkan terlepasnya zat TCDD (tetrachlorodibenzo-p-dioxin) ke udara. Dampaknya sangat dahsyat, seperti kematian hewan ternak, destruksi vegetasi, hingga keracunan akut yang dialami penduduk sekitar.

Beberapa kasus lain yang melibatkan dioksin menjadikannya semakin patut diwaspadai. Seperti diungkapkan jurnalis sains Susan Watts dalam artikelnya Dioxin Study Reveals Serious Health Risks, dioksin adalah senyawa organik paling berbahaya yang bisa membawa risiko serius terhadap kesehatan.

Enviromental Protection Agency (EPA), lembaga lingkungan hidup Amerika Serikat (AS), pernah merilis laporan yang menyebutkan dampakdioksin bagi tubuh, antara lain berkurangnya sisitem kekebalan tubuh, mempengaruhi fungsi hormonal, menghambat perkembangan, dan berdampak pada fungsi reproduksi. Bahkan bila terakumulasi dalam waktu lama, itu dapat menyebabkan kanker.

Menurut Susan, sejumlah penelitian dari para ahli di seluruh dunia menegaskan temuan itu. “Karenanya kian keras desakan agar kalangan industri mengurangi pemakaian bahan-bahan berbasis klorin yang bisa menghasilkan dioksin,” paparnya, dikutip dari laman The Independent.

Persoalannya, sumber senyawa ini sangat mudah ditemukan dialam, baik di udara, air, maupun tanah. Ia bisa berasal dari sisa hasil pembakaran sampah bahan plastik. Industri pestisida, baja, maupun kimia yang memakai klorin atau pemutih, turut diduga menjadi sumber dioksin terbesar.

Terdapat beberapa jenis dioksin, yakni yang masuk kelompok polychloro dibenzo dioxin (PCDD), dan kelompok polychloro dinezo furan (PCDF). Ini merupakan bahan kimia yang memiliki reaksi sama serta berstruktur tidak terlampai berbeda.

Tak terurai hingga puluhan tahun

Disamping berdampak bagi kesehatan, dioksin pun dikenal dengan reputasi sebagai bahan pencemar lingkungan yang berbahaya. Hal ini karena sifat senyawa itu yang punya ketahanan luar biasa. Dioksin sangat stabil dan tidak mudah terurai, bahkan hingga berpuluh tahun.

Berdasarkan analisis EPA, untuk mencapai titik cair pada dioksin dibutuhkan suhu mencapai 305 derajat celcius dengan termal destrusi berlangsung pada titik suhu 700 derajat celcius. Dengan begitu, diperkirakan dengan suhu antara 1000 dan 1500 derajat celcius, baru bisa dihancurkan secara penuh.

Yang juga menkhawatirkan adalah kemampuan biokomulatifnya. Maka tak heran, dioksin dapat terpapar secara biologi melalui rantai makanan. Ia menjadi mudah menempel atau masuk ke tubuh menausia maupun hewan. Sifat lain dari dioksin yakni hidrofobik atau tidak akur dengan air.

Bahan-bahan utama yang terkandung pada senyawa organik ini antara lain hidrogen, klorin, serta karbon.secara keseluruhan, setidaknya ada 75 jenis senyawa didalam dioksin. Namun, seperti diungkapkan Profesor John Emsley, ahli kesehatan lingkungan dari University of Cambridge, Inggris, senyawa TCDD lah yang paling beracun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan TCDD sebagai bahan karsinogenik kelas satu, yang menandakan paling berbahaya dan beracun. Pada perkembangannya, beberapa jenis binatang sangat rentan terhadap racun senyawa TCDD.

Lebih jauh Emsley memaparkan, kaitan antara manusia dan dioksin sebenarnya telah berlangsung lama. Seiring awal hadirnya api serta industri yang memanfaatkan api dalam kehidupan manusia, sejak itu pula muncul dioksin.

Sehari-hari kita menjadi akrab dengan korek apai atau rokok, pun di sekitar lingkungan bila terdapat gunung berapi dan kebakaran hutan. Semua itu menghasilkan senyawa yang mengandung dioksin, “sambungnya.

Namun, dioksin tidak serta merta masuk ke tubuh dalam kadar yang tinggi, melainkan terakumulasi dalam waktu lama, bisa dari kontaminasi di udara yang menempel di kulit atau masuk lewat saluran napas, serta dari bahan makanan yang dikonsumsi.

Claude Hughes, pakar dioksin dari Duke University, North Carolina, AS, mengatakan, sebagai besar dioksin yang mengenai manusia berasal dari bahan makanan. Sedangkan, sumber terbesar kedua adalah zat yang ada di udara, terutama dari asap pabrik maupun sisa kebakatan hutan.

Terkain hal ini, laman BBC menyebutkan bahwa pada 1998 WHO memberikan batasan aman kandungan dioksin, yaitu 0,4 pikogram dioksin perkilogram berat badan. Jumlah yang sama ditetapka EPA, untuk mengurangi risiko terkena kontaminasi dioksin, Emsley menyarankan supaya menjaga kebersihan. Khususnya mencuci bersih bahan makanan, seperti buah dan sayur.IPTEK-REPUBLIKA

DIOSIN JERMAN


Sebanyak 3000 ton pakan ternak diyakini telah terkontaminasi

Pakan ini disalurkan ke lebih dari 1000 unggas dan ternak babi di delapan negara bagian Geruman.

8000 ayam telah dimusnahkan


YANG TERDAMPAK


Lower Saxony

90 persen pakan yang terkontaminasi didistribusikan di wilayah ini

North Rhine Westphalia

120 ribu telur terkontaminasi dikapalkan ke pasar dalam empat pekan terakhir.

Schleswig Holstein

Produsen paka Harles dan Jentzsch mencampur asam lemak dalam makanan hewan selama beberapa tahun, dengan asumsi itu sesuai.

Petrotec AG, pemasok asam lemak, menyatakan produk-nya disalahgunakan, mestinya hanya bagi keperluan industri.

Brandenburg Saxony Ahalt

Sedikitnya 55 ton pakan yagn diduga tercemar diberi ke 100 ribu ayam, hilang di pasaran, 136 ribu disalurkan ke Belanda pada Desember.


DIOKSIN


Kandungan racun tinggi, berdampak pada reproduksi danpertumbuhan

Merusak sistem kekebalan, menganggu hormon dan myebabkan kanker.



0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda