Selasa, 19 Oktober 2010

TIPS PENDIDIKAN




6 KIAT ANAK SIAP SEKOLAH

Lingkungan baru bisa memunculkan rasa takut. Apa yang bisa orang tua perbuat?

Ingatkah anda ketika baru mulai bekerja? Selain exciting memasuki dunia baru, ada saja yang membuat khawatir. Demikian pula si kecil ketika mesti masuk ke lingkungan baru, mulai sekolah di TK setelah mengikuti Taman Bermain. Sudah pasti ia senang karena ada tantangan baru di tempat baru. Namun terbersit pula rasa takut. “Apakah aku masih bisa bermain sama sahabatku Reza? Apakah ibu guru TK sebai ibu Anna di Taman Bermain?” tentu ada segudang kakhawatiran anak yang lain!

Si kecil butuh anda untuk membimbingnya menjalani perpindahan suasana dari Kelompik Bermain ke Kelompok Bermain lain atau dari Kelompok Bermain ke TK.

Persiapan diri anak agar mampu menghadapi kekhawatiran dengan percaya diri sehingga penyesuaian dirinya berjalan mulus dan ia senang belajar di sekolah barunya.

Berikut ini bantuan yang dapat anda berikan :

MENGAJAK BICARA

Menurut Patricia Henderson Shimm, Direktur Bernard College Center untuk perkembangan usia prasekolah di New York, anak-anak usia prasekolah mengalami berbagai rasa takut. Di usia ini mereka seringkali harus melakukan hal-hal yang belum pernah mereka lakukan. Untuk mengurangi rasa takutnya, ajak mereka bicara tentang apa yang akan dijalaninya.
Bagaimana jika si kecil tipe anak pendiam? Gunakan permaian menggunakan konsep “datang” dan “pergi”, seperti permainan boneka, mainan mobil-mobilan, dan petak umpet. Jelaskan bagimana mobil datang dan kemudian pergi, misalnya. Boleh juga anda kemukakan pengalaman anda menghadapi hal baru dengan, misalnya mengatakan, “Papa juga takut bertemu teman-teman baru, tapi Papa coba memberanikan diri dan mengajak mereka bersalaman.”

UNGKAPKAN EMPATI

Hindari mengatakan “jangan takut, kamu pasti punya teman banyak nanti!” meski kalimat ini seolah membesarkan hati, namun anda membebankan harapan pada si kecil untuk menjadi orang yang disukai teman-temannya. Lebih baik ucapkan kalimat yang mengungkapkan empati, “Masuk sekolah baru memang menakutkan ya?” jangan sekali-kali menganggap ketakutan anak sebagai sesuatu yang bodoh atau tidak penting.

PELUK DAN JANJI

Setiap anak usia prasekolah pernah mengalami takut berpisah dengan orang tuanya. Walau ia pernah melewati momen berpisah dengan anda ketika kegiatan di Taman bermain, kecemasan terhadap situasi baru membuat rasa takut berpisahnya terulang ketika ia masuk TK. Untuk mengatasinya, peluk anak dan katakana anda akan menjemputnya setelah makan siang di sekolah.

KERJA SAMA DENGAN SEKOLAH

Minta izin pihak sekolah untuk mendampingi anak dengan duduk disebelahnya di kelas hingga masalah emosinya reda. Bila memungkinkan, mintalah guru mendampingi anak anda beberapa waktu sesaat sebelum anda meninggalkannya. Anda merasa nyaman jika guru melaporkan si kecil berhenti menangis tak lama setelah anda pergi.

AJAK JADI ‘PENGAMAT’

Bagi sebagian anak, rutinitas waktu bisa menyiksa. Sebabnya sederhana: ia tak merasa nyaman karena jadwal waktu yang masih asing di sekolah membuatnya takut. Masalah sederhana ini bisa membuat si kecil mogok sekolah. Bila anak mengalami ini, mintalah perlakukan khusus guru kelas untuk beberapa waktu. Anak bisa tetap duduk di dalam kelas namun lebih sebagai pendengar yang mengamati apa saja yang terjadi. Bila sudah merasa nyaman dan terbiasa anak siap terlibat dalam kegiatan kelas.

KENALAN DULU

Sebelum masuk sekolah anda bisa mengajak anak mengunjungi calon sekolahnya dan mencarikan teman untuknya. Ajak anak mengunjungi TK pilihan anda berdua dan perkenalkan anak pada gurunya agar ia nyaman saat mulai bersekolah di situ. Lebih baik bila sekolah tersebut memberi kesempatan pada calon siswanya mengikuti satu atau dua aktivitas kela yang kelak ia jalankan.
Jangan lupakan hal penting lain : teman bermain! Anda bisa memperkenalkan si kecil pada teman baru saat berkunjuugn ke sekolah. Selain itu bisa juga anda carikan anak teman yang tinggal di lingkungan rumah yang juga akan bersekolah di tempat yang sama.AYAHBUNDA

0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda