Mengapa para perokok susah menghentikan kebiasaannya?
Benarkah itu merupakan bentuk kecanduan?
Merokok telah menyebabkan sekitar 440 ribu warga AS kehilangan nyawa tiap tahunnya (jumlah ini lebih besar ketimbang kematian yang disebabkan oleh gabungan alcohol, kokain, heroin, pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan lalu lintas, kebakaran dan AIDS). Namun, tetap saja itu tidak membuat para perokok jera.
Bagaimana di Indonesia? Berdasarkan survey yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2001, Indonesia adalah Negara dengan jumlah perokok 69% dari seluruh populasi. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia!
Nikotin, itu jawabannya!
Kita tahu bahwa bahan pokok rokok adalah tembakau. Dan benar, kebanyakan perokok terus-menerus menghisap tembakau sebab mereka kecanduan nikotin. Kecanduan dapat dicirikan denganadanya dorongan kuat untuk mencari dan menggunakan obat meski menyadari efek buruk bagi kesehatannya.
Penelitian menunjukkan bagaimana nikotin bekerja dalam otak untuk menhasilkan berbagai macam pengaruh. Pengaruh terpenting dari sifat candunya itu adalah nikotin menggiatkan ‘celah panghargaan’ (reward lpathways)-system sirkuit otak yang terlibat dalam menghantarkan keinginan untuk mengonsumsi rokok (karena bisa menyebabkan rasa senang, red) adalah yang dikenal dengan dopamin. Penelitian menemukan bahwa nikotin menaikkan tingkat dopamin dalam ‘sirkuit penghargaan’. Reakso semacam itu serupa dengan yang dianggap mendasari munculnya sensasi nikmat ketika merokok.
Sifat-sifat farmatikokinetik nikotin juga meningkatkan potensi penyalahgunaannya. Merokok menghasilkan suatu penyebaran nikotin yang cepat ke dalam otak dan mencapai puncaknya selama 10 detik setelah dihisap. Namun, efek yang ditimbulkan nikotin hilang dalam waktu beberapa menit, sebagaimana perasaan nikmat yang timbul sehingga menyebabkan para perokok terus-menerus merokok, untuk mempertahankan efek nikmat tersebut.
Gejala-gejala kecanduan yang terjadi jika seseorang berhenti merokok meliputi mudah tersinggung, kecanduan, kesadaran dan perhatian menurun, gangguan tidur dan cepat lapar. Gejala-gejala ini bisa terjadi setelah beberapa jam seseorang berhenti merokok, sehingga inilah yang menyebabkan seseorang kembali meroko dalam waktu singkat. Gejala- gejala ini mencapai puncaknya pada hari-hari awal ketika berhenti merokok dan mungkin mereda dalam beberapa minggu. Namun bagi sebagian orang gejala-gejala itu akan tetap bertahan selama berbulan-bulan.
Jika kecanduan rokok terkait dengan efek farmakologis nikotin, banyak faktor terkait dengan perilaku yang dapat memperparah sebagian orang, rasa bau dan bentuk rokok serta cara mengeluarkan, memgang, menyalakan, dan menghisap rokok, semua itu terkait dengan sensasi nikmat merokok, sehingga mempersulit untuk berhenti merokok dan semakin mendorong kecanduan.
Tak hanya nikotin
Penelitian menunujukkan bahwa dikotin bukan satu-satunya bahan psikoaktif dalam tembakau. Menggunakan teknologi neuroimaging yang lebih maju, para ilmuwan dapat melihat efek dramatis merokok pada otak dan menemukan suatu bekas penurunan tingkat monoamine oksidase (MAO), MAO merupakan enzim penting yang bertaggung jawab menghambat dopamine. Perubahan ini bukan disebabkan nikotin tetapi beberapa bajan lain yang terdapat dalam rokok. Penurunan 2 bentuk MAO ini (A danB) menyebabkan tingkat dopamine lebih tinggi dan bisa jadi menjadi alasan kenapa para perokok tak bisa menghentikan kebiasaanya-untuk menopang tingginya tingkat dopamine sehingga mendorong konsumsi rokok yang berulang-ulang.
Para peneliti melakukan percobaan pada hewan dan menemukan bahwa asetaldehid (unsure pokok lain dalam tembakau), secara dramatic meningkatkan kekuatan bahan-bahan penyusun nikotin dan bisa jadi juga ikut andil dalam proses kecanduan rokok. Lebih jauh, laporan para peneliti tersebut menyebutkan bahwa efek penguatan ini. Hal ini mengesankan bahwa otak pada usia remaja mungkin lebih rentan terhadap candu rokok.
Cara efektif berhenti merokok
Beberapa perokok dapat berhenti dengan sendirinya, namun yang lain butuh bantuan. Bantuan ini sangat penting, sebab bila seseorang berhenti merokok, maka kesehatannya akan mengalami perbaikan dengan segera. Contohnya, sehari setelah berhenti merokok, dapat menurunkan tekanan darah dan kemungkinan serangan jantung. Adapun keuntungan jangka panjang meliputi penurunan kemungkinan terserang stroke, kanker paru-paru dan kanker lainnya. Berikut ini beberapa cara yang lazim digunakan agar bisa berhenti merokok:
(www.drugabuse.gov)
Entri Populer
-
Diare atau ‘Mencret’ pada anak M aya, anak perempuan usia 2 tahun sampai siang itu sudah mencret-mencret 5 kali. Kendati begitu anak tersebu...
-
Ada cara membuatnya bisa Akrab… Bagi para istri, ibu mertua sering dianggap sebagai sosok yang menyebalkan dan menakutkan. Ada saja komenta...
-
Tanya: Anak pertama saya perempuan dengan BB 2,7 kg dan PB 47 cm. Sekarang usianya 5 bulan dengan BB 5,3 kg dan PB 66 cm. Apakah normal? Sej...
-
BERMASALAHKAH SAAT MENYUSUI? Untuk merealisasikan keinginan memiliki payudara besar dan indah, terkadang ada wanita yang menempuh cara opera...
-
A di, anak laki-laki usia 1 tahun enam bulan, pada jam 6 sore itu mendadak demam walau tidak terlalu tinggi. Sehari sebelumnya sudah ada gej...
KONSULTASI DOKTER ANAK
- dr. Hermansyah Irwan, SpA
- dr. Rusmala Deviani SpA
- dr. Fransiska S. Susanti, SpA
- dr. Maria Widhiastuti, SpB
- dr. M. Muchlis, SpA
- dr. Srimpi SpKJ
- dr. Rastra Rantos, Spa
- dr. Bobby Setiadi D, SpA
- dr. Jaya Ariheryanto,SpA
- dr. Rini Purwanti
- dr. Rouli Nababan SpA
Visitors
Sabtu, 13 Februari 2010
BENARKAH ROKOK ITU CANDU?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Artikel (186)
- Tips Bunda (166)
- Artikel Keluarga (142)
- Psikologi Anak (79)
- Problematika keluarga (71)
- Artikel Kehamilan (66)
- Penyakit Anak (63)
- Tips Kecantikan (47)
- Seksologi (33)
- Makanan Bayi dan Balita (31)
- Obat Alternatif (22)
- Permainan Anak Balita (20)
- P3K Keluarga (18)
- Karier (11)
- Religi (9)
- Teknologi (6)
- Keuangan Keluarga (5)
- Hypnoparenting (2)
- Hypno-birthing (1)
About Me
- BUNDA DAN ANANDA
- Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
- ZUDHA SULFIYANA seorang ibu dengan satu orang putra yang mulai beranjak remaja. yang ingin berbagi ilmu dengan para pembaca. semoga berguna untuk semua. Amin
0 comments:
Posting Komentar