Seorang ibu bertanya kepada anaknya dengan antusias. “Tadi ngapai aja di sekolah?” si anak menjawab ogah-ogahan. “Yah…gitu dech.” Ujarnya sambil berlalu. Membuat anak mau terbuka dan bercerita pada orangtua memang tidak mudah. Agar tidak salah langkah, intip jurus-jurus berikut.
Dengarkan
Kebanyakan orangtua merasa telah mendengarkan anak-anak mereka. Ternyata, berdasarkan penelitian, tidak demikian. Banyak orangtua belum betul-betul menjadi pendengar yang baik tidak terlalu pelik. Pertama, cobalah melupakan kesibukan dan opini anda sejenak. Kedua, biarkan anak mengekspresikan pendapatnya sebebas mungkin, tanpa harus dipotong atau dinilai orangtua.
Perlu diingat, mendengarkan dengan baik bukan sekedar duduk disebelah anak dan membiarkannya bicara. Mendengarkan dengan baik artinya betul-betul memberi perhatian sepenuhnya, termasuk kontak mata dan reaksi tepat yang menunjukkan anda mengerti pesan yang disampaikan anak.
Gunakan pertanyaan terbuka
Biarkan anak tahu kalau anda menhargai pendapatnya. Gunakan sebanyak mungkin pertanyaan terbuka seputar pendapat anak tentang hal-hal tertentu. Misalnya “Menurut adek, sebaiknya bikuit kita bentuknya apa ya?” insting sebagai orangtua mungkin cenderung ingin membantu memcahkan masalah anak. Tetapi, coba tahan niat itu. Biarkan anak-anak mencoba memecahkan persoalan mereka sendiri dengan cara mereka sendiri dan waktu yang menurut merek paling tepat.
Tunjukkan dan beritahu
Jika anda frustasi dengan minimnya cerita yang anak berikan tentang sekolah, mengapa anda tidak meluangkan waktu datang ke sekolah dan mengunjungi kelas anak? Dengan begitu, anak bisa menunjukkan langsung kepada anda situasi di sekolah, termasuk hasil-hasil prakaryanya, misalnya. Jangan lupa, perhatikan bahasa tubuh anak. Contohnya,”Dari ekspresi wajah kamu, ibu bisa lihat kalau ada sesuatu yang mengganggu. Mau cerita ke ibu ada masalah apa?”
Terakhir jangan malu menunjukkan perasaan anda di depan anak, misalnya anda kesal, sedih atau marah sampai mau nangis,m ungkapkan saja. Anak perlu melihat reaksi seperti itu, Karen anak akan belajar bahwa orangtua juga manusia biasa. Sama seperti mereka. Dengan kesamaan perasaan seperti itu, anak justru akan lebih mau terbuka. KARTINI
Entri Populer
-
Diare atau ‘Mencret’ pada anak M aya, anak perempuan usia 2 tahun sampai siang itu sudah mencret-mencret 5 kali. Kendati begitu anak tersebu...
-
SOTO JEROAN PEMICU GOUT A rtrutus gout memang tidak mengancam jiwa. Tapi kalau penyakit akibat tingginya kadar asam urat dalam darah ...
-
Bertambahnya usia akan banyak menimbulkan berbagai masalah, salah satunya berkaitan dengan kulit wajah, mulai dari kerut hingga timbulnya ...
-
M emiliki banyak anak kini kurang diminati para orangtua dengan alasan biaya hidup dan pendidikan yang semakin mahal. Di luar masalah fin...
-
Mengobrol, chatting, atau shopping di jam kerja, adalah hal-hal yang paling sering ditemui VIVAnews - Anda mungkin sering melihat karyawan y...
KONSULTASI DOKTER ANAK

- dr. Hermansyah Irwan, SpA
- dr. Rusmala Deviani SpA
- dr. Fransiska S. Susanti, SpA
- dr. Maria Widhiastuti, SpB
- dr. M. Muchlis, SpA
- dr. Srimpi SpKJ
- dr. Rastra Rantos, Spa
- dr. Bobby Setiadi D, SpA
- dr. Jaya Ariheryanto,SpA
- dr. Rini Purwanti
- dr. Rouli Nababan SpA
Visitors
Kamis, 02 September 2010
CARA JITU MEMBUAT ANAK TERBUKA
Labels:
Psikologi Anak,
Tips Bunda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Artikel (186)
- Tips Bunda (166)
- Artikel Keluarga (142)
- Psikologi Anak (79)
- Problematika keluarga (71)
- Artikel Kehamilan (66)
- Penyakit Anak (63)
- Tips Kecantikan (47)
- Seksologi (33)
- Makanan Bayi dan Balita (31)
- Obat Alternatif (22)
- Permainan Anak Balita (20)
- P3K Keluarga (18)
- Karier (11)
- Religi (9)
- Teknologi (6)
- Keuangan Keluarga (5)
- Hypnoparenting (2)
- Hypno-birthing (1)
About Me

- BUNDA DAN ANANDA
- Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
- ZUDHA SULFIYANA seorang ibu dengan satu orang putra yang mulai beranjak remaja. yang ingin berbagi ilmu dengan para pembaca. semoga berguna untuk semua. Amin
0 comments:
Posting Komentar