Sabtu, 07 Agustus 2010

BEDAH PLASTIK



MENJADI CANTIK BERESIKO DENGAN BEDAH PLASTIK

Beauty is pain. Tampaknya slogan itu dianggap asyik saja bagi mereka yang merasa kurang dengan kondisi lahiriahnya.

Akibatnya tidak sedikit perempuan yang mau go under the knife atau rela melakukan bedah plastic untuk mengubah setiap lekuk dan bentuk wajahnya supaya meresa lebih cantik, sehingga dapat menambah kepercayaan dirinya.

Apalagi, bedah plastic memang telah menjadi bagian dari gaya hidup, khususnya mereka yang tinggal di kota besar. Bahkan menurut dr. Audy Budiarty, SpBP dari Poli Bedah Poliklinik RS Fatmawati Jakarta Selatan, bedah plastic kini bukan hanya milik perempuan saja. Laki-laki pun banyak yang melakukannya.

Sayangnya perkembangan bedah plastic di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Karena bisa dilakukan dokter non spesialis bahkan oleh bukan dokter sebagaimana yang dilakukan di salon-salon kecantikan. Akibat tingginya permintaan, bedah plastic illegal pun menjamur. Padahal dari sisi kata saja “bedah” atau “operasi” memiliki risiko besar jika dilakukan oleh orang yang tidak tepat. Beberapa komplikasi yang umumnya timbul akibat tindakan pembedahan adalah perdarahan dan infeksi. Hal-hal inilah yang tidak diperhatikan oleh oknum nonmedis (masyarakat awam/tenaga salon kecantikan). Bahkan banyak yang berani menggunakan silicon cair untuk keperluan industru sebagai bahan suntik. Padahal silicon cair untuk tujuan medik sekalipun (medical grade silicon) sudah sejak 1970 ditinggalkan karena banyak menimbulkan masalah.

Bahaya yang ditimbulkan silicon cair antara lain kerusakan kulit atau jaringan tubuh akibat reaksi bahan suntikan (pembengkakan, rapuh, nekrosis) hingga diperlukan tindakan pembuangan. Tindakan pembuangan yang dimaksud bukan hanya pengerokan tapi pembuangan total yang mengakibatkan cacat permanent.

Operasi plastic, jelas Audy memang dapat dilakukan berkali-kali, namun tetap harus memerhatikan masa pemulihan. Itu pun berbeda pada setiap orang. Rata-rata masa pemulihan adalah 3-6 bulan, ada juga yang 1 tahun tergantung kondisi pasien dan jenis tindakannya. Dalam masa pemulihan itu elastisitas kulit juga harus diperhatikan. Impian payudara hingga beberapa kali harus diperhatikan sampai batas mana kulit bisa bertahan. Karena jika dipaksakan kulit akan sobek. Seperti balon yang terlalu banyak diisi udara, bisa pecah.

Jadi, pasien harus bijaksana. Jika ingin malakukan operasi plastic lakukan pada ahlinya. Jangan karena iming-iming murah, hasil cepat, malah menderita kerugian yang lebih besar.

Jika tetap bersikeras melakukan di salon kecantikan, jangan pernah menerima tindakan berupa suntikan karena dalam dunia kedokteran sudah sejak lama ditinggalkan. Efek suntikan terhadap wajah seperti pasir yang disiram dengan air. Jika ada kesalahan, akan sangat sulit diperbaiki, sesulit memisahkan air yang terlanjur disiramkan ke pasir. KARTINI

0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda