Kamis, 17 Juni 2010

WANITA IDAMAN LAIN


MENGAPA HARUS MEREBUT SUAMI ORANG

Lelaki beristri konon lebih dewasa, penyebar, penyayang, tidak cemburuan, dan sanggup melayani wanita dengan baik dalam hal hubungan intim dan perhatian. Kalau sudah dibakar api cinta, status sebagai suami orang bukan lagi masalah. Bahkan tudingan perebut suami orang dianggap angina lalu.

Terlanjur cinta

Sebut saja, Lina (30), (bukan nama sebenarnya) menyukai Ricky (47) pria beristri dan mmepunyai seorang anak. Hubungan cinta mereka terjalin sejah tujuh tahun lalu. Lina mengagumi Ricky karena pria tampan ini dinilainya sanyat simpatik, penyayang danpenuh pengertian. Lina tak peduli dengan status Ricky yang masih menjadi suami orang. “Sudah terlanjur cinta sama dia. Sulit dipisahkan,” ujar wanita yang bekerja di bagian marketing sebuh telepon selular di Jakarta.

Pertemuan mereka berawal dari sebuah hubungan kerja. Rutinnya pertemuan membuat komunikasi yang terjalin antara merka makin hari makin erat. Keduanya saling mencurahkan segala permasalahan termasuk masalah pribadi. Lina tak pernah puas menjalin hubungan cinta dengan pacarnya yang dinilai tak pernah dewasa. Sementara sebagai lelaki Ricky merasa tidak dihargai oleh istrinya. Konon, istri Ricky selalu tak puas dengan penghasilan suaminya. Keduanya merasa ada yang hilang yakni cinta dan kasih sayang. Komunikasi yang rutin dan intensif ternyata membangun cinta baru antara mereka. Hubungan cinta mereka sangat jauh hingga sampai pada hubungan layaknya suami istri. Hanya dua tahun menjalin cinta,m mereka mencoba pisah karena istri Ricky mencium gelagat buruk suaminya. Lina pun mencari pria lain sebagai pengganti Ricky.

Berpisah dari Ricky tak membuat Lina tenang meski sudah punya pasangan baru yang masih single. Ketika dilihatnya Ricky mulai aman dari ‘kejaran’ sang istri, Lina kembali menjalin cinta dengan Ricky. “Ricky lebih dewasa dalam segala hal termasuk dalam melayani perempuan,” ujar Lina pasrah. Lina sadar hidupnya tak jelas, dia juga ingin menikah seperti wanita lain, punya rumah tangga danpunya anak, namun dia tak bisa melepaskan Ricky dalam hidupnya. Baginya tak ada pria sebaik setampan, semengerti, dan sesayang Ricky.

IMPERSONALITAS TINGGI


Merebut suami orang untuk kemudian dinikahi oleh wanita lajang kalau mau disebut sebuah fenomena sebenarnya hanya terjadi di perkotaan. Menurut Gumilar Rusliwa Somantri, Ph,D, sosiolog, hal ini terjadi karena struktur kehidupan social di kota ditandai oleh impersonalitas yang tinggi, artinya, ikatan komunal di kota lemah sehingga sifat individu lebih dominant. Akibatnya, implikasi dari pelanggaran terhadap nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat tidak terlalu kuat menampar setiap individu di kota. “Akibatnya, seorang perempauan tidak akan merasa malu dengan pilihannya menikahi pria beristri,”ungkapnya.


Menyinggung perihal alasan wanita menikahi pria beristri, menurut Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), umunya dekarenakan masalah kebutuhan ekonomu. Wanita dihadapkan pada himpitan kebutuhan hidup sehari-hari yang tinggi sementara penghasilan minim. Mereka memilih jalan singkat ingin hidup enak. Tanpa melihat aspek psikologis si wanita. Sosiolog Gumilar berujar, “Bagaimanapun, wanita single itu selayaknya menikah dengan pria single,”terangnya.


Berbeda dengan di desa, menurut sosiolog ini, seorang wanita akan merasa malu jika menikah dengan pria beristri. Hal ini terjadi karena masyarakat masih memegang teguh nilai-nilai norma-norma dalam lingkungannya. Kalaupun ada, biasanya hanya melanjutkan budaya pedesaan di masa lalu. “Saya melihat saat ini ada kecenderungan budaya itu mulai ditinggalkan orang desa.”




Ketertarikan timbul dari saling curhat

Melihat kondisi diatas, psikolog, Dra Michiko Mamesah, M,Psi, mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan itu salah bila dilihat dari norma-noma masyarakat. Namun, kita harus bersikap bijaksana memandang hal ini. “Pasti ada alasan mengapa para wanita lajang ini bersedia menikah dengan pria beristri,” ungkapnya. Dari banyak kasus, kondisi ekonomu memegang peranan penting. Wanita yang berasal dari kalangan menengah ke bawah melihat bahwa pria beristri itu sudah mapan dalam hal ekonomi.

Faktor lain penyebab seorang perempuanm mau menikah dengan lelaki beristri diantaranya mencari figure ayah yang mungkin tidak ditemui dalam hidupnya. “Biasanya terjadi pada wanita yang berasal dari kalangan keluarga broken home, dimana ayah dan ibunya bercerai sehingga kurang kasih sayang ayah,” jelasnya. Kecocokan juga menjadi salah satu faktor penyebab. Pria beristri lebih nyaman dan aman secara psikologi. Selain itu lebih berpengalaman, lebih mengerti, dan memahami wanita. Alasan lain, pelarian karena tidak puas dengan kehidupan yang ada yakni si perempuan bermasalah dengan dirinya, kehidupannya dan keluarganya, maka ia berusaha melarikan diri dengan mencari perhatian dan perlindungan dari orang lain. “Jika yang memberi perhatian itu lelaki beristri maka ia tertarik dan jatuh cinta.
Biasanya berawal dari saling curhat yang akhirnya saling tertarik,” ungkap psikolog Michiko.

Rasa aman dan nyaman merupakan bagian dari kebutuhan afeksi manusia secara alami. Setiap menusia pasti saling membutuhkan, hanya cara memperoleh kebutuhan afeksi itu yang berbeda. “ Ada yang mendapatkan dari pria sebaya, dari pria beristrim, dan sebagainya,” ujarnya.

Menjadi fenomena

Menyeruaknya banyak wanita lajang merebut pria beristri untuk dijadikan teman hidup bisa dikatakan sebagai fenomena. Psikolog Michiko mengakui hal itu. Tak Cuma di perkotaan tapi juga merambat ke pedesaan. Fenomena tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi pada wanita yang berasal dari kalangan terpelajar atau menengah keatas. “Dulu, memang terjadi pada kelas menengah ke bawah karena kondisi ekonomi. Kini, wanita kalangan menengah atas pun baya yang merebut pria beristri. Jadi, ada kebutuhan afeksi dan pergeseran nilai-nilai yang terjadi di masyarakat,”ungkapnya.

Merebut suami orang sama halnya mengambil barang yang bukan miliknya. Dan ini tidak baik. Dia mengharapkan peran keluarga sangan dibutuhkan. Perlu ditanamkan pemahaman tentang nilai-nilai yang benar pada anak sejak dini. Selain itu, butuh keterbukaan dan komunikasi. Biasanya seorang gadis yang lahir dari keluarga yang komunikasinya sangat terbuka, keluarga akan segera menasehati. Selain itu peran masyarakat, seperti lingkungan dan teman-teman dekat. Umumnya wanita yang menikahi pria beristri memiliki pertahanan diri yang kuat. “Biasanya mereka jika dinasehati keluarga masih sulit menerima dan mengaggap bahwa pilihannya tetap yang terbaik,” ujarnya sang psikolog.

Yang paling penting, wanita harus bisa mengubah paradigma berpikirnya dengan tidak memberi peluang dan tidak membuka diri untuk menjalin hubungan dengan lelaki beristri. “Cobalah menempatkan diri kita pada posisi istrinya bagaimana perasaan kita saat itu,” jelasnya.

Tips :

AGAR SUAMI TIDAK BERPALING PADA WANIT LAIN


Mempertahankan perkawinan sama sulitnya dengan bertahan untuk hidup. Jangan yakin sebuah perkawinan akan abadi sampai usia memisahkan keduanya. Sandungan dan kerikil tajam siap menghadang. Sebelum bencana tiba, tak ada salahnya sebagai wanita melindungi perkawinan agar tetap utuh. Tentunya agar suami tidak berpaling. Dra. Michiko Mamesah M, Psi, psikolog memberi kiat yang harus diperhatikan oleh para istri sebagai berikut :


Perhatikan kebutuhan dan kesengan suami


Istri harus tahu benar apa-apa yang menjadi kebutuhan dan kesenangan suami. Jika suami mengidamkan wanita bertubuh langsing dan berpakaian rapi, istri harus bisa merawat tubuh dengan baik. Jangan mentang-mentang sudah punya anak penampilan tidak diperhatikan. Penampilan rapi tak Cuma untuk suami, untuk diri sendiri juga penting.


Kejutan dan perhatian


Lelaki suka sekali diberi perhatian dengan memberinya hadiah yang mengejutkan. Meski itu bentuknya kecil. Misal, mengajak makan berdua saja diluar rumah, tidak perlu ke rumah makan mewah, yang penting suasannya menyenangkan.


Jangan malu mengungkapkan I LOVE YOU


Mungkin bagi mereka yang sudah menikah beranggapan bahwa kata I love you sudah tak layak dan tak pantas diungkapkan. Padahal justru itulah yang harus dilakukan pasangan. I love you atau aku cinta padamu harus rajin diungkapkan pada pasangan karena itu merupakan perekat perkawinan. Terlebih bagi mereka yang sudah menjalani kehidupan perkawinan hingga puluhan tahun, unekapan aku cinta kamu memberi kesejukan tersendiri.


Ciuman hangat


Mungkin kegiatan ini sering dilupakan oleh para istri yakni memberi cuuman hangat pada suami layaknya saat mereka pacaran. Umumnya mereka beranggapan bahwa hanya dengan hubungan seks sudah cukup mencerminkan perasaan mereka. Padahal tidak. Gejolah perasaan yang terjadi sat berciuman hangat layaknya orang pacaran dengan berhubunganseks itu berbeda. Saat berciuman, hasrat cinta yang sudah lama terkubur akan bangkit kembali dan menyatukan dalam perasaan mereka. Itulah yang nanti akan mempererat hubungan mereka.


Mencoba bernostalgia


Pergi berdua dengan suami, mengapa tidak? Jangan takut anak-anak akan terlantar dan tidak diperhatikan. Bukankah kegiatan ini tidak perlu setiap hari? Bernoltalgia dengan mengingat masa-masa indah saat pacaran sangat dibutuhkan oleh pasangan suami-istri. Hal itu perlu dilakukan atar perasaan yang sempat hambar bersama suami bisa bangkit lagi seperti dulu. Dan ini dapat menjaga keharmonisan cinta istri pada suami.


Komunikasi dan keterbukaan


Komunikasi dan keterbukaan sangat penting dalam keluarga. Hanya dengan komunikasi keterbukaan, kita dapat mengerti apa yang sebenarnya diinginkan oleh pasangan. Jika ada hal-hal yang mengganjal di dalam hati mengenai sikap atau perilaku pasangan, ada baiknya dibicarakan dari hati-ke hati. Hal itu jauh lebih baik daripada kita bertindak gegabah, menyelidiki kegiatan suami tanpa alasan atau mempercayai omongan orang lain.


Menjaga privacy suami


Menjaga privacy suami sangat penting. Hendaknya para istri bisa lebih percaya pasangannya. Jangan mencoba membuka dompet suami atau membaca handphone suami secara sembunyi-sembunyi. Jika istri melakukan hal demikian dan akhirnya diketahui suami, harga diri suami terinjak-injak karena beridikasi kearah tidak percaya pada suami. Istri harus belajar mempercayai suami.


Tidak menyepelekan eksistensi suami


Benayk istri menyepelekan keberadaan suami hanya karena penghasilan istri lebih besar atau kedudukan lebih tinggi. Istri harus bisa menerima suami apa adanya. Bukankah komitmen awal sudah merka sepakati bersama? Jangan gara-gara pendapat istri lebih besar dari suami lalu istri melecehkan suami sehingga si suami merasa tidak dihargai.


Sumber :KARTINI

0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda