Jumat, 21 Mei 2010

KANKER SERVIKS


Apa dan bagaimana mengatasinya?

Setiap satu jam, wanita di Indonesia meninggal karena kanker serviks. Tak mengherankan, apabila penyakit ini telah menjadi momok bagi jutaan wanita di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor resiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, terdiagnosis ratusan ribu kasus HPV ( Human Papilloma Virus) di dunia.

Ribuan wanita meninggal karena kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi ini dan paling umum terjadi adalah lewat hubungan seks. Berdasarkan fakta ini, telah dilakukan berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim. Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi pada bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?

HPV

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papilloma virus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim dapat terjadi jika infeksi yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh system kekebalan tubuh.

Penyebab dan gejala jika kekebalan tubuh berkurang, infeksi HPV akan mengganas dan dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks. Pada stadium dini, gejalanya tidak terlalu kelihatan. Itulah sebabnya kanker serviks yang bersumber dari infeksi HPV dianggap sebagai “The Silent killer”.

Beberapa gejala bisa diamati walaupun tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Birus ini dapat menular dari penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melaui kontak langsung dan hubungan seks.

Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim anda. Cara penularan lain adalah melalaui closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet.
Bila anda menggunakan tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital anda.

Tak hanya gaya hidup seseorang yang buruk dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Seperti, kebiasaan merokok, kuran mengkonsumsi vitamin C, vitamin E, dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, konsumsilah makanan bergizi agar daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.

Deteksi Kanker Serviks

Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Saat ini, pemeriksaan ini popular dengan nama pap smear atau papnicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:

• IVA (Inveksi Visual dengan Asam Asetat)
Metode pemeriksaan dengan cara mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Lalu, amati apakah ada kalainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Cara deteksi dini ini dapat dilakukan di Puskesmas dengan harga relative murah. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, harus dilakukan metode deteksi lainnya.

• PAP SMEAR
Metode tes pap smear yang umum dilakukan dokter adalah menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sempel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Pap smear uang dilakukan secara teratur telah mengurangi angka kematian akibat kanker serviks.

• THIN PREP
Metode Thin prep lebih akurat dibandingkan pap smear. Jika pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim dan hasilnya tentu jauh lebih akurat dan tepat.

• KALPOSKOPI
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, dilakukan biopsy (pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh) dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Pengobatan

Jangan cemas, jika terinfeksi HPV karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau crysurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).

Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, akan dilakukan terapi kemoterapi. Bahkan, pada beberapa kasus yang parah dapat dilakukan histerektomi, yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkambang pada tubuh.

Pencegahan

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah teinfeksi HPV dan kenker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.

Meski penyakit ini manakutkan, namun kita dapat mencegahnya. Banyak cara untuk mencegah terinfeksi virus HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

  • Lakukan pola makan sehat kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang system kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E dan asam folat dapat mengurani resiko terkena kanker leher rahim.
  • Hindarilah merokok. Berdasarkan bukti yang ada, penggunaan tembakau dapat meningkatkan resiko terkena kanker serviks.
  • Hindari seks sebelum menikah atau diusia sangat muda atau belasan tahun.
  • Hindari berhubungan seks selama masa haid, terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuk dan berkembangnya kanker serviks.
  • Hindari berhubungan seks dengan banyak patner.
  • Lakukan pap smear secara teratur. Cara ini sudah dapat dilakukan di tingkat puskesmas dengan harga terjangkau.
  • Alternatif tes pap smear, yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
  • Pemberian vaksin untu vaksinasi HPV untuk mencegah terhindarnya infeksi HPV.
  • Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya utuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

Sumber : INOVASI CAR

0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda