Jumat, 05 Maret 2010

KULIT SEHAT DAN CANTIK SELAMA MASA KEHAMILAN


Selain perubahan kulit, seperti yang telah dibahas pada bagian pertama tulisan ini, ada beberapa penyakit kulit yang biasanya dapat diderita oleh ibu hamil. Sebaiknya jangan anggap remeh panyakit kulit yang tibul selama hamil ini. Sebab bila tidak segera diobati, tentunya dengan langkah-langkah yang aman, bisa mempengaruhi kesehatan bayi yang sedang di kandung.


Penyakit kulit yang berhubungan dangan kehamilan

Jerawat

Hormone progesterone yang berfungsi untuk memelihara rahim, yang meningkat sampai bulan ke 4-6 kehamilan, dapat menyebabkan timbulnya jerawat pada sebagian ibu hamil. Hormone tersebut menyebabkan pembengkakan kulit, pori menyempit, serta peningkatan produksi lemak kulit.

Karena produksi minyak kulit banyak sedang jalan kaluarnya tertutup, minyak jadi mudah tertimbun, tumbuh bakteri, dan terjadilah jerawat. Penanganan yang dapat dilakukan :

  • •Bersihkan kulit wajah secara teratur seperti biasa dengan menggunakan bahan yang aman untuk kehamilan

  • •Jerawat selama hamil bisa diobati. Ada obat yang aman digunakan, jangan didiamkan, karena kalau sampai berbekas sangat sulit menghilangkannya.

  • • Bila ada jerawat batu (seperti bisul tanpa mata; acne nodosal), sebaiknya ke dokter spesialis kulit untuk disuntik dengan kortikosteroid dosis rendah pada jerawat.

  • •Bila jerawat sangat parah dan memerlukan antibiotic yang diminum, maka yang aman adalah entromisin, dengan peresapan dan pengawasan ketat oleh dokter.

  • •Untuk obat jerawat oles, biasanya dokter akan memberikan (dengan pengawasan ketat pada dosis dan waktu): AHA 8-15 % 1-2 kali sehari, Trtinoin 0,025% diolesi tipis malam hari, setelah melewati 3 bulan pertama kehamilan, krim yang mengandung asam salisilat (dosis rendah 1-2%, dihentikan setelah jerawat membaik) dan sulfur 2-4% (relative aman,dihentikan setelah jerawat membaik), antibiotika oles untuk jerawat yang besar-besar, yaitu eritromisin, 2 kali sehari.

  • •Chemical peeling tidak dianjurkan selama hamil, khawatir bahan yang kuat terserap kulit dan sampai ke janin. Kecuali peeling AHA, ini boleh dilakukan oleh dokter bila perlu. Peeling kimiawi lain (TCA, Jessner) bisa dilakukukan setelah bayi lahir.


Pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP)

Merupakan penyakit kulit yang hanya timbul pada kehamilan, dimulai pada trimester 3 kehamilan (7 bulan atau lebih). Berdasarkan data statistic, kemungkinan terjadi pada 1 dari 240 wanita hamil. Berupa bercak dan bintil-bintil merah yang sangat gatal, seperti aksim, pada daerah perut, strch marks, sekitar pusar, tapi bisa juga meluas ke seluruh badan dan tungkai seta lengan. Umumnya sembuh sendiri setelah bayi lahir, tapi ada yang menetap sampai satu bulan atau lebih setelah melahirkan, dan akhirnya sembuh. Bisa berulang pada kehamilan selanjutnya.

  • •Bila penyakit ringan dan area tidak luas, bisa digunakan bedak anti gatal cvair yang banyak dijual di pasaran.

  • •Bila kondisinya berat, segera berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin yang akan bekerja sama dengan dokter spesialis kebidanan untuk pengawasan kehamilan dan janin. Dokter kulit biasanya akan meresepkan krim kortikostiroid jangka pendek dan bila perlu obat anti gatal yang aman untuk kehamilan. Patut diingat, jangan membeli ulang sendiri obat yang diresepkan oleh dokter, tanpa anjuran dokter.

  • •Untuk mengurangi gatal, sebaiknya mendi dengan sabun yang lembut, dan oleskan pelembab segera setelah mandi.


Eksim (dermatitis atopik, dermatitis seboroik, neurodermatitis)

Pada penderita eksim yang memang sering kambuh, sering terjadi kekambuhan yang hebat selama kehamilan karena stress fisik maupun emosional. Dari pengalaman praktik saya, ada beberapa pasien yang tidak sembuh-sembuh eksimnya, ternyata menderita sindrom baby blue gangguan berupa depresi karena perubahan hormone yang berat pada masa kehamilan atau setelah melahirkan.
  • •Segera berobat ke dokter spesialis kulit, yang akan bekerja sama dengan dokter psikiater bila memang ada gejala baby blue.

  • • Lakukan perawatan kulit untuk penderita eksim seperti biasa


Herpes gestations (pemphigoid gestations)

Penyakit ini bukan penyakit herpes badan atau herpes kelamin yang disebabkan virus seperti yang kita kenal. Herpes gestations, karena bentuknya mirip herpes lain maka disebut demikian, adalah penyakit khas pada kehamilan.

Sebenarnya adalah penyakit autoimun, yaitu antibody tubuh menyerang sel kulit sendiri, hingga timbul gelembung-gelembung pada kulit. Muncul pada bulan ke4-7 kehamilan (trimester ke 2 atau 3), sangat gatal (kalau herpes yang lain tidak gatal, tapi sangat nyeri) dan kambuhan pada kehamilan berikut.

Tapi jarang terjadi, sekitar 1 kasus dari 60000 kehamilan. Ibu hamil yang melahirkan saat penyakit ini aktif, bisa menyebabkan bayi premature atau berat badan lahir rendah. Untuk pengobatan, sebaiknya ditangani oleh dokter spesialis kulit yang akan bekerjasama dengan spesialis kebidanan.

Selama hamil, kesehatan ibu dan anak adalah prioritas. Perlu diingat bahwa krim atau kosmetika yang dioles di kulit, kalau dipakai dalam jangka panjang dan area yang luas maka bahan kimia yang terkandung di dalamnya dapat terserap ke peredaran darah ibu dan sampai ke janin. Karena itu prinsip pemilihan kosmetik maupun obat selama kehamilan, sebaiknya memenuhi 3 hal: selamat dunia (aman untuk kesehatan) dan akhirat (halal), sehat, sehingga kemudian cantik akan didapatkan. (ummi no. 10/xx feb 2009)




0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda