Sabtu, 13 Februari 2010

NGIDAM TAK PERLU DITURUTI

Bagi setiap wanita, kehamilan merupakan sebuah pengalaman yang sangat mengesankan. Apalagi bagi lpsangan yang baru pertama kali ingin punya momongan. Kondisi kehamilan dari satu ibu dengan ibu yang lain pun berbeda. Ngidam misalnya. Betulkah ngidam merupakan salah satu bentuk permintaan sang calon bayi?

Dalam dunia medis tidak ada istilah ngidam. Ada yang menganggap mual dan muntah-muntah sering dihubungkan dengan ngidam sebagai tanda kehamilan. Padahal mual memang salah satu gejala dini kehamilan, walaupun tanpa muntah. Namun, ngidam bukan sebagai tanda kehamilan.

Data menunjukkan bahwa 76-80 persen perempuan mengidam terhadap mekanan tertentu selama hamil. Sayangnya,l sampai sekarang belum banyak pasangan tahu, mengapa hal ini terjadi.

Jiwa sensitive

Ngidam ada hubungannya dengan kejiwaan yang labil. Wanita yang sedang hamil, beberapa hormone tubuhnya akan meningkat. Meningkatnya hormone akibat kehimilan ini salah satunya akan berakibat pada kejiwaan seseorang. Misalnya, lebih sensitive perasanya atau perlu perhatian yang lebih dari lingkungannya terutama pasangannya.

Butuh perhatian

Jadi, ngidam itu refleksi dari keintinan perhatian lebih dari pasangannya. Maka, jika anda mengalami ngidam, selalu ingin yang aneh-aneh dan semuanya harus terlpenuhi, itu berarti anda sedang ingin perhatian khusus.

Secara psikologis, ngidam itu sebenarnya bentuk dari mencari perhatian. Ngidam yang tidak terpenuhi tidak berpengaruh pada perkembangan bayi. Kondisi psikologis ibu memang berpengaruh pada perkembangan janin dalam kandungan, namun ngidam tidak menganggu perkembangan janin.

Pengaruh hormone

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ngidam atau menginginkan sesuatu waktu sedang hamil adalah karena pengaruh hormone kehamilan, bukan tanda-tanda kehamilan. Namun demikian, ada banyak pendapat mengenai kondisi ini. Diduga, mengidam adalah sinyal tubuh akibat kekurangan zat tertentu. Misalnya, ibu hamil ngidam makanan yang manis-manis, bisa jadi itu artinya tubuh si ibu sedang kekurangan gula.

Hormone HCG indung telur

Pendapat lain juga mengatakan bahwa ngidam bisa jadi disebabakan oleh hormone human chorionic gonadotropin (hCG) yang dikeluarkan oleh indung telur. Hormone ini bertugas mempertahankan kehamilan dengan cara menghasilkan progresteron, sebelum plasenta dapat menhasilkan hormone.

Namun pada saat usia kandungan memasuki usia 4 bulan atau 17 minggu, ngidam biasanya mereda bahkan hilang. Hal ini karena plasenta telah terbentuk dengan sempurna, sehingga indung telur tak perlu lagi memproduksi hormone hCG.

Oleh karena memberikan makanan ke janin dengan HCG ini, maka ibu akan mengalami reaksi-reaksi tertentu. Dan, reaksi yang muncul pada setiap ibu hamil tak bisa disamaratakan. Ada ibu hamil yang tidak mengalami kesulitan apapun selama masa kehamilannya, namun ada pula ibu yang terus-menerus merasakan mual dan muntah-muntah.

Kalau reaksi ini timbulnya sangat berlebihan misalnya siibu mintah terus-menerus, maka dia harus mendapatkan pertolongan medis. Dia harus diinfus untuk menggatikan cairan dan elektrolit yang hilang. Gejala ini disebut hiperemesis.

Hormone tersebut juga membuat kerja usus melemah sehingga asam lambung cepat meningkat. Hal ini mengakibatkan ibu hamil yang mempunyai riwayat penyakit maag sering kali merasa tersiksa karena penyakit maagnya kambuh atau perut terasa kembung.

Ubah pola makan jaga asupan gizi

Kalau ibu hamil merasakan hal itu, cara mengatasinya bukan dengan obat, tetapi mengubah pola makan. Jika biasanya setiap hari makan atiga kali, sekarang bisa sampai 10 kali sehari, tetapi setiap kali makan porsinya jangan terlalu besar. Prinsipnya porsi sedikit tetapi sering makannya. Pilihlah makanan yang tidak berlemak dan tak berbau seperti biscuit dan roti kering. Ini karena ada perubahan daya penciuman pada ibu hamil.

Selama kehamilan sebaiknya si ibu menjaga kecukupan gizi dan proteinnya untuk membantu perkembangan janin. Usahakan untuk tidak mengalami anemia atau kurang darah . minum susu ibu hamil 2 kali sehari dan mengonsumsi vitamin yang diberikan dokter. (ibu&anak no.375)


0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda