Senin, 01 Februari 2010

BAYI PREMATUR, MAMPUKAH BERTAHAN?

Bukan hanya sosoknya yang mungil, namun banyak faktor yang menyulitkan bayi premature untuk bertahan hidup. Mampukah sang bayi mungil selamt dan mengalami proses tumbuh kembang normal.

Pada bayi lahir, dengan umur kehamilan antara 38-40 minggu, seharusnya sang bayi sudah siap bertahan di dunianya yang baru. Namun, karena berbagai sebab, bisa jadi bayi lahir sebelaum waktunya.

Menurut laporan WHO, anka kematian bayi ( infant mortality rate, IMR) pada tahun 2003 masih 30 per 1000 kelahiran, sedangkan angka kematian bayi baru lahir (neonatal mortality rate) adalah 18 per 1000 kelahiran, sekitar 40-60% disebabkan lahir premature.

Masa kritis bayi premature

Dr.dr Effek Alamsyah SpA, MPH, ketua PP Perkumpulan Perinatologi Indonesia, menjelaskan bahwa bayi premature adalah bayi yang pada saat dilahirkan organnya belum matang, biasanya karena dilahirkan dengan umur kehamilan kurang 37 minggu. Bayi-bayi ini dinamakan bayi premature. Biasanya berat badan lahirnya kurang dari 2500 gr. Kelahiran bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gr dinamakan bayi berat lahir rendah (BBLR).”Dengan adanya masalah lpada bayi premature dan BBLR tersebut, penangan yang tidak kuat akan menyebabkan kecacatan dan bahkan kematian,” Dosen Program Magister Universitas Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka ( UHAMKA) Jakarta ini.

Sesuai dengan berat badannya pada saat dilahirkan, bayi premature dikelompokkan menjadi tiga golongan . pertama Bayi berat lahir rendah, jika berat badan bayi lahir lebih dari 1500 gr sampai 2500 gr. Kedua bayi berat lahir sangat rendah, yaitu jika berat badan bayi lahir antara 1000 gr sampai 1500 gr. Kategori ketiga adalah bayi berat lahir sangat rendah, yaitu bayi yang sangat dilahirkan berat badannya kurang dari 100 gr. “Makin rendah berat badan bayi saat dilahirkan dan makin kkurang umur kehamilannya berarti organ-organ makin kurang matang dan makin banyak risiko untuk bayi baru lahir tersebut,” papar Effek.

Bayi premature yang organ-organnya belum matang berisiko mengalami beberapa keadaan yang sulit. Kesulitan bayi beradaptasi di luar rahim dan belum matangnya organ-organ penting bayi memungkinkan bayi premature mengalami hal-hal sebagai berikut.

Gagal napas (asfiksia). Belum matangnya organ tubuh, terutama paru-paru, memungkinkan bayi premature mengalami gagal napas untuk mgnatasi, dokter akan melakukan resusitasi (usaha bernapas kembali dengan pernapasan buatan atau pijat rangsang jantung)

Gangguan otak. Bila gagal napas dibiarkan saja, bukan tak mungkin akibat yang lebih serius akan dialami bayi premature. Contohnya kerusakan pada otak yang merupakan organ tubuh vital.

Pembuluh darah tidak menutup. Sebelum lahir, ada pembuluh darah yang digunakan bayi untuk bernapas. Pembuluh darah ini seharusnya menutup dengan sendirinya begitu bayi lahir. Namun karena lahir premature, bisa jadi pembuluh darah tersebut tetap terbuka sehingga menimbulkan serangkaian masalah.

Saluran cerna belum berfungsi penuh. Saluran cerna yang belum matang jufa akan menimbulkan dampak pada bayi premature. Ditambah lagi refleks isap dan kemampuan menelannya yang belum berfungsi dengan baik. ASI disa diberikan melalui pipet plastic bila bayi belum kuat nenghisap langsung dari ibunya. Setelah lahir, sebaiknya si bayi tidak dipuaskan terlalu lama. Idealnya, sekitar 24-72 jam pertama ia sudah mendapat tambahan nutrisi. Bila perlu, manfaatkan cairan infuse.

Kuning. Fungsi hati yang belum maksimal akan menyebabkan hemoglobin menumpuk karena tidak bisa diroses. Akibatnya, bayi menjadi kuning.

Infeksi. Kalau bayi cukup bulan saja berkemungkinan memiliki daya tahan tubuh yang relative masih rendah, apalagi bayi yang lahir premature. Salah satu masalah yang mungkin timbul adalah mudahnya ia terkena infeksi.

Beragam penyebab

Jika dilihat dari jenis gangguan yang menyebabkan BBLR setidaknya ada dua. Pertama, dapat terjadi pada kejadian bayi lahir kecil Masa Kehamilan (small for gestational age,SGA). Untuk kategori ini, kurangnya berat badan bayi pada saat dilahirkan semata-mata karena kurangnya usia kehamilan. Kedua, bayi lahir dengan berat lahir rendah karena janin mengalami gangguan pertumbuhan pada saat pertumbuhannya didalam rahim (intra uterine growth restriction, IUGR)

Kenapa bayi bisalahir premature? Menurut Dr. Effek sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. Sebagian lagi terkait dengan beberapa hal selperti faktor umur inu kurang dari 15 tahun atau lebih dari 34 tahun, keletihan dan faktor stress ibu pada saat kehamilan, kehamilan kembar, penyakit ibu seperti infeksi saluran reproduksi dan berbagai faktor pada ibu hamil seperti bentuk rahim, plasenta di jalan lahir, ketuban pecah dini, trauma rahim, dan lain-lain.

Ras juga ternyata ada pengaruhnya. Kulit berwarna, ternyata lebih beresiko melahirkan premature dibandingkan dengan ras kulit putih. Faktor social ekonomi pun berhubungan dengan kelahiran BBLR. Perempuan miskin lebih beresiko melahirkan premature dibandingkan dengan perempuan dengan tingkat social ekonomi yang baik. Hal ini diduga terkait dengan status gizi ibu, keletihan dan stress ibu pada saat menjalani kehamilan.

Perawatan di rumah sakit. Bayi lahir premature memerlukan perawatan yang lebih intensif karena dia masih membutuhkan lingkungan yang tidak jauh berbeda dari lingkungan selama dalam kandungan. Oleh karena itu, dirumah sakit bayi premature akan mendapatkan perawatan sbb:

Perawatan dalam incubator. Incubator berfungsi menjaga suhu bayi supaya tetap stabil. Akibat system pengaturan suhu dalam tubuh bayi premature belum sempurna, maka suhunya bisa naik atau turun secara drastic. Ini tentu bisa membahayakan kondisi kesehatannya. Selain tiu, otot-ototnya pun relative lebih lemah. Sementara cadangan lemaknya juga lebih sedikit dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan.

Pencegahan infeksi. Mudahnya bayi premature terinfeksi menjadi hal ini salah satu focus perawatan selama di RS. Pihak RS akan terus mengontrol danm memastikan jangan sampai terjadi infeksi karena bisa berdampak fatal bagi bayi.

Cukup ASI. Bagi bayi,ASI adalah sumber nutrisi yang utama. Untuk itulah selama dirawat, pihak RS harus memastikan si Bayi mengonsumsi ASI sesuai kebutuhan tubuhnya. Selama belum bisa mengisap dengan benar, minum susu dapat dilakukan dengan menggunakan pipet.

Sentuhan kulit. Selama bayi dibaringkan dalam incubator bukan berarti hubungan dengan ibunya harus putus. Justru, ibu sangat disarankan untuk terus memberikan sentuhan pada bayinya. Bayi premature yang mendapatkan sentuhan dari ibu, menurut penelitian, menunjukkan kenaikan berat badan yang lebih cepat dari pada jika si bayi jarang disentuh. Kontak kulit ke kulit untuk merawat bayi premature secara lebih khusus dinamakan metode kanguru karena memang mengambil insprasi dari cara induk kanguru merawat bayinya dalam kantong yang menempel pada induknya.

Adaptasi. Bila memang tidak ada komplikasi, perawatan di RS bertujuan membantu bayi beradaptasi dengan lingkungan barunya. Setelah suhunya stabil dan dipastikan tidak ada infeksi, bayi biasanya sudah boleh dibawa pulang. Namun, ada juga sejumlah RS yang menggunakan patokan berat badan, misalnya bayi baru boleh pulang kalau beratnya mencapai 2 kg kendati sebenarnya berat badan tidak berbanding lurus dengan kondisi kesehatan bayi secara umum.

Perawatan di rumah.

Setelah kondisinya memungkinkan dan memenuhi persyaratan, tentu saja bayi boleh di bawa pulang. Umunya untuk byi premature, sebaiknya 3 hari setelah di bawa pulang segera control kembali ke dokter untuk mematikan bahwa tidak ada masalah apapun selama kepulangannya.

Pastikan minum ASI. Bayi premature membutuhkan susu berprotein tinggi. Namun ibu-ibu hamil yang melahirkan byi premature dengan sendirinya akan memproduksi ASI yang proteinnya lebih tinggi dibanding ibu yang melahirkan bayi dukup bulan. Kalaupun si ibu mengalami masalah dengan ASInya, ada susu khusus yang memang diperuntukkan bagi bayi premature. Yang harus diingat, karena kapasitas saluran cernanya masih amat terbatas, maka lpemberian susu sebaiknya jarang terlalu banyak. Namun agar kebutuhannya tercukupi, tingkatkan frekuensi pemberiannya.

Jaga suhu badannya. Salah satu masalah yang dihadapi bayi premature adalah suhu tubuh yang belum stabil. Oleh karenanya, orangtua harus mengusahakan supaya lingkungan sekitarnya tidak memicu kenaikan atau penurunan suhu tubuh bayi. Langkah yang bisa ditempuh dengan menempati kamar yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Begitu juga saat memandikannya, jaga jangan sampai air yang digunakan untuk memandikannya terlalu panas atau terlalu dingin sehingga bakal mempengaruhi tubuhnya.

Jaga kebersihan. Bayi premature lebih rentan terserang penyakit infeksi. Karenanya orang tua harus hati-hati menjaga keadaan si kecil supaya tetap bersih sekaligus meminimalisir kemungkinan terserang infeksi. Salah satu langkah penting yang disarankan adalah imbauan bagi siapa saja yang akan memegang bayi supaya cuci tangan terlebih dahulu. Kalau ada anggota keluarga yang sakit pun sebaiknya jauh-jauh saja dari si kecil.

BAK dan BAB. BAK dan BAB bayi premature masih terhitung wajar kalau setelah disusui lalu keluar dala bentuk pipis atau pup. Menjadi tidak wajar apabila tanpa diberi susu pun bayi terus BAK atau BAB. Untuk kasus seperti ini tidak ada jalan lain kacuali segera membawanya ke dokter.

Berikan stimulus yang sesuai. Setelah dipastikan 4 hal diatas tidak ada masalah, sebenarnya orang tua tidak perlu khawatir untuk melakukan aktivitas rutin lainnya. Semisal mengajak si bayi bermain, menimang, menggendong dsb. Untuk merangsang indera penglihatan, tunjukkan perbedaan warna gelap danterang, gambar-gambar dan mainan berwarna cerah, serta ekspresi wajah ayah dan ibunya.

Dengan perawatan yang benar, bayi-bayi premature dapat menyusul ketertinggalannya dibanding teman-temannya yang lahir cukup bulan. Kalau pertumbuhannya optimal, tidak bisa dibedakan lagi mana premature dan mana yang cukup bulan. (ummi no. 10/xx feb 2009)













0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda