Kapan Mulai Sekolah dan Persiapannya
Sebagai orang tua, memberikan bekal pendidikan yang baik untuk masa depan anak adalah sebuah kewajiban yang harus dituntaskan. Namun pada usia berapa anak mulai harus bersekolah. Saat ini, pendidikan untuk anak ternyata tidak hanya dimulai sejak usia balita. Beberapa lembaga pendidikan usia dini bahkan membuka program untuk bayi. Hal ini bisa jadi dilatarbelakangi oleh proses pembentukan kecerdasan anak yang dimulai jauh sebelum usia sekolah. Usia balita, 0-5 tahun, merupakan masa-masa penting perkembangan otak.
Pada usia 4 tahun, kecerdasan anak sudah mencapai 50 persen. Kapasitasnya meningkat menjadi 80 persen ketika anak memasuki usia 8 tahun.
Sayangnya, tidak semua orang tua mengetahui dan memahami potensi luar biasa yang dimiliki anak. Padahal, Departemen Pendidikan Nasional telah menyampaikan pentingnya pendidikan usia dini. Di samping membentuk kecerdasan anak, pendidikan usia dini juga sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak.
Namun, pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun sebaiknya tidak menitikberatkan pada kegiatan akademis. Yang dibutuhkan mereka adalah kesiapan seluruh inderanya. Bermain saja bagi anak balita sudah merupakan sebuah proses belajar.
Persiapan Ke Sekolah
Sebagian orang tua merasa cemas saat hari pertama anak masuk sekolah. Pada hari itu sebaiknya memang menyenangkan bagi si kecil sebab sangat menentukan hari-hari berikutnya. Jika ia menikmati keberadaannya di sekolah, belajar akan menjadi saat yang menyenangkan baginya. Sebaliknya jika ia ketakutan, maka berada di sekolah akan membuatnya merasa tidak nyaman dan tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
Agar anak bisa menjalani hari-harinya di sekolah dengan tenang dan menyenangkan, Anda perlu mempersiapkan si kecil sebelum ia menginjakkan kaki ke sekolah.
Sumber :
Sebagai orang tua, memberikan bekal pendidikan yang baik untuk masa depan anak adalah sebuah kewajiban yang harus dituntaskan. Namun pada usia berapa anak mulai harus bersekolah. Saat ini, pendidikan untuk anak ternyata tidak hanya dimulai sejak usia balita. Beberapa lembaga pendidikan usia dini bahkan membuka program untuk bayi. Hal ini bisa jadi dilatarbelakangi oleh proses pembentukan kecerdasan anak yang dimulai jauh sebelum usia sekolah. Usia balita, 0-5 tahun, merupakan masa-masa penting perkembangan otak.
Pada usia 4 tahun, kecerdasan anak sudah mencapai 50 persen. Kapasitasnya meningkat menjadi 80 persen ketika anak memasuki usia 8 tahun.
Sayangnya, tidak semua orang tua mengetahui dan memahami potensi luar biasa yang dimiliki anak. Padahal, Departemen Pendidikan Nasional telah menyampaikan pentingnya pendidikan usia dini. Di samping membentuk kecerdasan anak, pendidikan usia dini juga sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak.
Namun, pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun sebaiknya tidak menitikberatkan pada kegiatan akademis. Yang dibutuhkan mereka adalah kesiapan seluruh inderanya. Bermain saja bagi anak balita sudah merupakan sebuah proses belajar.
Persiapan Ke Sekolah
Sebagian orang tua merasa cemas saat hari pertama anak masuk sekolah. Pada hari itu sebaiknya memang menyenangkan bagi si kecil sebab sangat menentukan hari-hari berikutnya. Jika ia menikmati keberadaannya di sekolah, belajar akan menjadi saat yang menyenangkan baginya. Sebaliknya jika ia ketakutan, maka berada di sekolah akan membuatnya merasa tidak nyaman dan tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
Agar anak bisa menjalani hari-harinya di sekolah dengan tenang dan menyenangkan, Anda perlu mempersiapkan si kecil sebelum ia menginjakkan kaki ke sekolah.
- Kenalkan anak dengan lingkungan sekolah sebelum masuk. Ini bisa Anda lakukan ketika sedang mencari sekolah. Ajak ia masuk dan mengamati kegiatan di sekolah. Bila perlu ikutsertakan anak dalam program percobaan (free trial) yang diadakan oleh beberapa sekolah. Ia akan mengetahui hal-hal baru yang akan ditemuinya seperti guru, kelas atau teman-temannya.
- Masuklah lebih awal. Tiba di sekolah lebih awal memungkinkan anak beradaptasi dan bersosialisasi dengan teman-teman atau guru baru.
- Bentuk kemandirian anak.
- Adaptasi dengan rutinitas baru. Si kecil memiliki kegiatan baru dan ini menyebabkan jadwal rutinnya berubah. Agar ia tidak kaget dengan perubahan ini, kenalkan ia dengan jadwal yang baru secara bertahap.
Persiapan Anak Masuk Sekolah
Salah satu tugas dari orang tua adalah memberikan pendidikan
kepada anak mereka. Berbagai harapan yang diinginkan oleh orang tua saat mereka
merasa "sudah memberkan" pendidikan kepada anak mereka.
Harapan-harapan tersebut antara lain : anak dapat hidup mandiri karena mereka
mempunya kemampuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk hidup, anak dapat
hidup layak karena mereka sudah mempunyai kemampuan dan ketrampilan yang dapat
digunakan untuk bekerja, atau anak dapat mengganti tugas orang tua yang
menghidupi mereka jika orang tua sudah tidak mampu lagi, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, orang tua menggap bahwa pendidikan bagi anak
adalah sesuatu yang penting, dan mereka berusaha untuk memberikan pendidikan
kepada anak mereka sejak dini. Saat masih bayi atau balita, orang tua sanggup
memberikan pendidikan kepada anak mereka. Misalnya : Mengajari berbicara dari
kata-kata yang paling sederhana, mengajari memegang benda dari benda yang besar
samapai benda yang peling kecil, mengajar bergerak dari duduk, mengangkat
pantat, sampai berdiri dan berjalan dan lain sebagainya.
seiring dengan perkembangan usia maka semakin banyak
perkembangan yang ada dalam diri anak. Misalnya : Perkembangan berfikir
(kogntif), perkembangan bicara, perkembangan motorik (gerak), perkembangan
moral dan lain-lain. Orang tua merasa tidak sanggup lagi memberikan pendidikan
kepada anaknya secara langsung. Oleh sebab itu, mereka memasukkan anak mereka
ke lembaga-lembaga yang memberikan layanan pendidikan kepada anak. Dengan kata
lain. Orang tua mulai menyekolahkan anaknya.
Dewasa ini, ada kecenderungan dari orang tua untuk menyekolahkan
anaknya sejak dari usia dini, meskipun pendidkan tersebut masih bisa dilakukan
oleh orang tua. Ada berbagai alasan dari orang tua untuk menyekolahkan anaknya
sedini mungkin. Antara lain :
Pesatnya informasi tentang perkembangan pembelajaran
(dikembangankan di luar negeri) yang diterapkan pada pendidikan, termasuk
pendidikan untuk anak-anak usia dini. Misalnya : Anak Usia 3 tahun sudah pandai
bermain komputer, usia 2,5 tahun sudah mempu menulis dan membaca dan lain
sebagainya. Kondisi ini dianggap positif bagi orang tua, karena anak sudah
mempunyai ketrampilan atau kemampuan yang nampak nyata sehingga mereka
menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah yang memberikan fasilitas tersebut,
dan tidak jarang orang tua "memaksa" pihak sekolah untuk mengadakan
fasilitas.
Sumber :
- http://www.bayisehat.com/child-development-mainmenu-35/161-kapan-mulai-sekolah-dan-persiapannya.html
- http://www.yayasanalhikmah.co.cc/2011/06/persiapan-anak-masuk-sekolah.html
0 comments:
Posting Komentar