Si kecil sudah menginjak 4 tahun. Saatnya masuk TK. Di
seluruh lokasi strategis bahkan di kompleks perumahan anda, berdiri bangunan
Taman Kanak-kanak yang semua tampak megah dan menuliskan sederet program
berkwalitas di dalam brosur promosi. Bingung menjatuhkan pilihan? Baca panduak
kami.
Sebagian orang tua memasukkan anaknya ke TK dengan tujuan
mendapat surat keterangan telah mengikuti pendidikan sebagai dokumen yang perlu
dilampirkan saat mendaftarkan diri untuk masuk SD. Namun, manfaat pendidikan TK
lebih dari itu.
Sosialisasi
Merupakan poin paling penting yang dipelajari anak usia TK.
Di dalam interaksi sehari-hari dengan teman sebaya dan peara pendidik, anak
mengenal konsep hubungan sosial yang akan menjadi fondasi terpenting dalam
hidup bermasyarakat. TK menyiapkan anak menghadapi hari-hari di jenjang sekolah
berikutnya karena dia bertemu teman-temanbaru dan belajar berkomunikasi.
Memperlajari hal dasar.
Ketika anak masuk TK dia mendapatkan kesepatan untuk belajar
hal-hal mendasar. Dia terbiasa mendengarkan cerita dan berinteraksi dengan buku
yang akan mendorong anak untuk ingin membaca. Melalui lagu, dia mengenal angka
dan nama-nama benda. Lewat kegiatan bermain di lura ruang, dia mendapatkan
pembekalan sains. Secara umum, anak mendapatkan fondasi berbagai ilmu
pengetahuan dan keterampilan sehari-hari yang akan sangat berguna di sepanjang
masa hidupnya.
Anak tidak diwajibkan sudah bisa membaca, menulis, dan
berhitung di bangku TK, namun TK menyiapkan anak untuk bisa menenrima pelajran
tersebut saat menginjak bangku SD. “Di TK kemampuan motorik anak dirangsang
agar bisa memegang pensil dengan benar dan koordinasi mata-tangan diasah, ada
pengenalan huruf namun belum diajarkan membaca, serta mengenal angka sebatas
1-10,” kata Rahmi Dahnan, Psi Psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati. Hal
mendasar yang dipeljari anak juga mencakup kstrabilan fisiologis, mulai dari
konsep jender hingga hal tek nis seperti kesiapan pergi ke toile sendiri.
Membiasakan diri pergi ke sekolah
Sejak TK,anak sudah dibiasakan masuk sekolah setiap hari.
Pembiasaan ini penting karena anak akan pergi ke sekolah setiap hari hingga dia
berusia sekitar 18 tahun. Melalui “pemanasan” yang sudah dilakukan sewaktu T,
anak tidak lagi syok saat mengikuti pelajaran seharian penuh di bangku SD.
Mengembangkan potensi dan bakat
Anak merupakan tujuan dasar pendidikan anak usia dini. Anak
yang memiliki bakat tertentu akan menonjol bila ia punya kesempatan untuk
bereksplorasi dan menampilkan bakatnya.
Memilih TK
Pahami kebutuhan anak
Jika anak anda haus buku-buku bacaan, pilih TK yang dapat
mengakomodasi kebutuhan si kecil akan literatur. Tanyakan seberapa besar ruang
perpustakaan, berapa banyak koleksi buku yang dimiliki sekolah, dalam drentang
waktu berapa lama sekolah memperbarui katalog perpustakaan, dan jangan lupa
untuk merasakan atmosfer perpustakaan dan pojok buku di dalam kelas. Jika anak
anda tergolong aktif, area bermain adalah kunsi sukses kebahadiaan anak.
Perhatikan seberapa luas taman bermain maupun area bermaindi dalam ruangan,
seberapa banyak dan bervariasi fasilitas permainan yang disediakan sekolah, dan
yang paling penting adalah faktor keamanan di sekitar area bermain.
Namun hati-hati, seringkali orang tua tidak bisa emmbedakan
antara kebutuhan anak dengan keinginan orang tua. Banyak sekali orang tua yang
datang dengan lontaran, “ saya ingin anak saya banyak baca’ atau ‘ sayan ingin
anak saya mendapat ekspos yang besar terhadap matematika dan sains’ padahal itu
bukan kebutuhan atau keinginan yang datang dari anak, “ kata Lestari Sandjojo,
psikolog dari Sekolah Cikal. Dengan melihat minat dan kebutuhan anak, potensi
dia untuk berkembang tentu jauh lebih besar sakaligus memudahkan pihhak sekolah
untuk memberikan materi denganpendekatan yang sesuai bagi anak tersebut.
Pertimbangan Lokasi
Karena kematangan fosok dan emosianal anak usia RK belum
sempurna, tentu anak jauh lebih mudah lelah dan bosan jika setiap hari harus
menempuh perjalanan jauh dari rumah ke sekolah, “Jangan sampai anak rewwel
karena harus bangun terlalu pagi agar tidak terlambat sampai ke sekolah. Selain
rewel, kurangnya jam tidur anak juga bisa menganggu proses tumbuh kembang,”
kata penasehat Parents Indionesia Dr, Reni Akbar Hawadi, Mpsi. Jam tidur malam
yang ideal untuk anak usia 4-6 tahun minimal 10 jam. Usahakan waktu tempuh ke
sekolah tidak lebih daro 30 menit perjalanan naik kendaraan dari rumah agar
anak mendapatkan jam tidur cukup dan tidak lelah setiba dirumah.
Kondisi sekolah
Kini tiba saatnya anda mengamati kondisi sekolah yang akan
menjadi tempat si kecil menhabiskan waktu 2-4 jam setiap hari. Ada beberapa
poin yang perlu anda perhatikan.
-
Atmosfer sekolah. Begitu
anda memasuki area sekoalah, hal pertama yang dapat anda lakukan adalah
mengamati dan merasakan suasana. “Tentu atmosfer sekolah terasa hangat jika
anda bisa melihat para staf saling berkomunikasi dengan akrab. Selain itu,
lihat juga interaksi petugas sekolah – termasuk petugas kebersihan dan satpam
-dengan sisiwa,” kata Lestari. Atmosfer yang hangat, nyaman dan saling terbuka,
tentu mengoptimalkan kegiatan belajar.
-
Ruang kelas. Association
for Childhood Education International (ACEI) menyebutkan bahwa ruang kelas TK
sebaiknya terdiri atas variasi area sehingga anak bisa bebas bereksplorasi.
ACEI mensyaratkan ruang kelas TK dilengkapi dengan :
- POJOK BALOK SUSUN
- AREA SAINS dengan berbagai alat peraga.
- RUANG BERMAIN PURA-PURA
- POJOK SENI dengan peralatan seni yang lengkap
- RUANG BACA yang nyaman dan tenang dengan koleksi buku berkualitas
- AREA BELAJAR MENULIS lengkap dengan peralatan seperti kertas, pensil, krayon dan spidol
- MEJA PERMAINAN dan material yang bisa dibentuk (seperti dough) untuk mengasah koosrinasi mata-lengan, memupuk toleransi, memecahkan masalah dan berpikir.
- AREA MUSIK untuk bereksperimen danmenambah keceriaan.
- RUANG MULTIFUNGSI yang luas untuk sesi pembacaan dongeng menari dan bergerak bersama.
- RUANG KELAS yang memungkinkan interaksi hidup antara sesama murid serta murid-guru.
Rasio guru – murid
Rasio atau perbandingan guru terhadap murid penting untuk
menjaga kontak personal guru dengan tiap siswa, menjadikan aktuvitas belajar
lebih bermakna, pengawasan, serta kesiapan guru jika terjadi situasi darurat.
Bagi anak usia 4-5 tahun. The National Association for the Education or Young Children
yang berpusat di Washington DC, AS merekaomendasikan rasio guru dan murid
maksimal 1:10. Sementara bagi anak usia 6 tahun, rasio guru dan murid sebesar
1:12 masih diperkenankan.
Suasana belajar
Saat anda dan anak mengikuti uji coba di sekolah, pusatkan
perhatian pada metode dan cara guru mengajar di dalam dan di luar kelas. Apakah
guru lebih banyak berbicara satu arah atau membuka banyak kesempatan kepada
sisiwa untuk bertanya atau lebih suka memberi paparan panjang? Apakah suasana
kelas begitu hidup, karena guru rajin memancing ketertarikan anak untuk mencari
jawaban atas rasa penasan mereka? Semua itu harus anda amati dengan seksama.
Fasilitas
Selain ruang kelas, fasilitas penunjang kegiatan bermain
sambil belajar di TK perlu anda perhatikan. Area bermain, perpustakaan, ruang
musik, hingga aula dan kantin sekolah, jangan sampai luput dari penglihatan
anda. Di area bermain, waspadai faktor keselamatan perhatikan antisipasi pihak
sekoalah jika terdapat banyak materiak keras (seperti beton atau paving balok)
pada taman bermain. Sementara untuk kantin sekolah, pastikan menu yang tersedia
sehat dikonsumsi seta terjaga kebersihannya.
Lingkungan sekitar
Tidakhanya area di dalam tembok sekolah yang perlu anda
perhatikan, melainkan suasana dan peruntukan lahan di sekitar lingkuangn
sekolah. Jika sekolah berbatasan dengan jalan raya, pastikan keamanan anak jika
dia harus mengikuti kegiatan di luar sekolah tanpa kehadiran anda. Jika
terdapat area jajanan di sekitar gerbang sekolah, pastikan keamanan
dankebersihan makanan bagi si kecil.
BIAYA
Kemampuan anda untuk membiayai pendidikan anak secara
kontinue tentu menjadi pertimbangan penting.” Karena itu, jangan memilih
sekolah yang mahal tapi tidak sesuai dengan kemampuan finansial orang tua
meskipun sekolah itu sangat bagus untuk anak, “ kata Dr Reni Akbar Hawadi,
Mpsi. Jika anda kesulitan membayar uang pangkal TK yang jumlahnya bisa sampai
puluhan juta rupiah dan iuran rutin tiap semester yang menyentuh angka ratusan
ribu hingga jutaan rupiah, sebaiknya anda berpikir dua kali, TK adalah bagian
dari keseluruhan jenjang pedidikan anak. Yang artinya, anak masih akan
memerlukan biaya sekolah dan kuliah yang jumlahnya tidak sedikit. Dana
pendidikan yang perlu dirancang matang oleh orang tua sedini mungkin.
KURIKULUM NASIONAL TK
Saat ini pendidikan di tingkat Taman Kanak-kanak menggunakan
kurikulum nasional 2004 yang emberi peekanan pada pembentukan perilaku melalui
pembiasaan dan pembentukan kemampuan dasar. Dalam dokumen standar kopetensi
pendidikan anak usia dini yang disusun oleh Departemen Pendidikan Nasional RI,
disebutkan bahwa kegiatan belajar yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh
potensi anak usia dini harus dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar.
Dengan bermain, anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi dan
mengekspresikan perasaan. Selain itu, bermain membantu anak mengenal diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
Jenjang Taman Kanak-kanak masih menggunakankurikulum lama,
namun kurikulum lama itu berpedoman (developmental tasks) anak yang secara
otomatis sudah berorientasi pada kompetensi,” kata Kepala Pusat Kurikulum, Dra.
Diah Harianti, Mpsi. Ruang lingkup kurikulum TK meliputi aspek perkembangan “
Moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian, kemampuan
berbahasa, kognitif Fisik/motorik dan seni.
METODE PENGAJARAN
Dalam penerapan kurikulum, ada banyak variasi metode
pengajaran yang diterapkan oleh lembaga pendidikan anak usia dini. Sebelum anda
memutuskan satu sekolah untuk si kecil, ada baiknya anda mengenal beberapa metode
pengajaran yang paling banyak dipakai di TK dan menyesuaikan metode tersebut
dengan kebutuhan anak.
Metode montessori
Adalah salah satu metode pendidikan yang didasari oleh teori
tumbuh kembang anak. Metode tersebut pertama kali dipopulerkan oleh Maria
Montessori, seorang pakar pendidikan asal Italia pada akhir abad ke-19. Metode Montessori
ditandai dengan inisiatif anak untuk memulai sebuah aktivitas belajar. Materi pembelajaran
disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan tiap anak. Salah satu
fitur khas TK yang menerapkan motede montessori secara penuh : anak mengarahkan
sendiri kebiatan belajar, memilih tema dan materi belajar yang meliputi
keahlian praktis (perkembangan motorik kasar dan halus), sensorik (perkembanan
otak dan sensorik). Bahasa, matematika, geografi, sains, dan seni. Fungsi guru
adalah mengenalkan anak pada media pembelajaran dan berperan sebagai silent
presence di dalam kelas. Metode Montessori menolak konsep pembagian kelas dan
pengadaan ujian yang selama ini dijadikan sebagi alat ukur pencapaian akademik
anak. Masukan dan analisis kulitatif terhadap performa anak tetap ada tapi
dilakukan melalui catatan lembaran daftar keahlian, aktivitas, penyampaian
naratif pencapaian anak, kekuatan, kekurangan, dilengkapi dengan cara-cara yang
bisa dilakukan untuk memperbaiki kekurangan.
International Baccalaureate (IB)
Yang dirintis pada 1968 kini sudah di terapkan di lebih dari
20.000 sekolah di 128 negara termasuk di Indonesia. Kurikulum IB untu Primary
Years Programme di desain bagi siswa usia 3-12 tahun dengan fokus pada
perkembangan intelektual, personal, keahlian sosial danemosional, serta mampu
beradaptasi dengan iklim global. Tema dasar dari seluruh unit pembelajaran (
unity of inquiryatau UOI) mencakupi : SIAPA SAYA, DIMANA SAYA DALAM KONTEKS
RUANG DAN WAKTU, BAGAIMANA SAYA MENGEKSPLORASIKAN DIRI, BAGAIMANA DUNIA SEKITAR
BEKERJA, BAGAIMANA SAYA MENGENALI DIRI SENDIRI, DAN BERBAGI HABITAT HIDUP.
Cakupan meliputi bahasa, ilmu sosial, matematika, seni,
sains, dan teknologi, pendidikan personal-sosial-fisiologi. Tema dan subyek
pembelajaran membentuk lima elelmen esensial, yaitu konsep, pengetahuan,
keahlian, perilaku, dan tindakan. “Setiap UOI selalu diakhiri dengan tindakan
nyata,” kata Lestari. Cikal adalah salah satu sekolah yang menenrapkan
kurikulum IB.
TK NEGERI ATAU SWASTA YANG MENERAPKAN KURIKULUM DEPARTEMAN
PENDIDIKAN NASIONAL
Mengacu pada standar kompetensi yang ditetapkan oleh DIKNAS.
Meliputi pembentukan perilaku melalui pembiasaan (moral dan nilai agama,
sosial, emosional, kemandirian) serta kemampuan dasar (bahasa, kognitif, fisik
dan motorik, dan seni), untuk kelompok TKA yang berusia 4-5 tahun dan TKB yang
berusia 5-6 tahun. Terbiasa berperilaku sopan, mampu bekerja sama, percaya
diri, menunjukkan sikap peduli, mampu membedakan dan menirukan bunyi, memiliki
perbendaharaan kata yang dibunakan untuk komunikasi sehari-hari, mengenal
konsep bilangan 1-10, mengasah kekuatan dan koordinasi anggota tubuh, serta
dapat menggambar obyek sederhana, adalah beberapa poin kompetensi yang
digariskan Diknas untuk anak usia TK. Kurikulum Diknas tidak mewajibkan anak
bisa membaca di usia 6 tahun.
SEKOLAH ALTERNATIF ATAU PENDIDIKAN NONFORMAL
Kerap menggunakan metde pengajaran yang disesuaikan
dengankonsep dasar sekolah tersebut. Sebut saja Sekolah Alam yang mendasarkan
kurikulumnya pada tiga Output, yaitu integritas akhlak (dicapai dengan
keteladanan guru, orang tua, serta seluruh komponen sekolah), integritas logika
(dicapai dengan model belaja action learning, belajar langsung dari alam), dan
kepemimpinan (dicapai dengan metode outbound dan dynamic group). Bentuk pendidikan
alternatif yang kini berkembang pesati di Indonesia adalah sekolah rumah atau
homeschooling. Jika anda memilih bentuk pendidikan homeschooling untuk anak,
anda bisa bergabund ke dalam komunikasi sekolah rumah yang ada di kota anda dan
bertukar informasi dengan sesama praktisi homeschooling. Kegiatan belajar bisa
lebih atraktif, namun perlu komitmen penuh dari orang tua dan orang-orang di
sekitarnya untuk menciptakan suasana belajar mandiri yang nyaman dan menarik
bagi anak.
PERSIAPAN MASUK TK
Beberapa sekolah mensyaratkan kesiapan anak untuk bisa melakukan
beberapa hal sebelum memulai hari-hari bermain sambil belajar di TK. Setiap TK
memiliki standarisasi yang berbeda. Karena itu, sangat penting bagi orang tua
untuk menanyakan daftar persyaratan yang ditetapkan oleh sekolah saat
mengikuti open house atau trial. Sebagai gambaran, pakar pendidikan anak usia
dini, Peggy Gisler, EdS dan Marge Eberts, EdS, mengatakan bahwa biasanya TK
mengharapkan anak anda dapat melakukan hal-hal berikut :
|
SETELAH LULUS TK
Anak yang diberi bekal yang cukup untuk memasuki tahapan akademik selepas
TK, akan mampu mengerjakan tugas-tugas beriut saat dia melanjutkan ke sekolah
dasar :
|
Sumber : MAJALAH PARENTS
1 comments:
semoga para ibu membaca tulisan ini,sehingga mereka dpt mengambil langkah yg tepat disaat menghadapi anaknya yg akan memasuki usia sekolah.
Posting Komentar