Sekilas tentang ALERGI SUSU SAPI
T: Bagaimana talaksana alergi susu sapi (ASS)?
J: Untuk penatalaksanaan ASS, ibu harus tetap memberikan ASI dan hindari susu sapi. Walau bayi diberikan ASI, ibu pun harus pantang minum susu sapi dan produk olahannya. Sedangkan untuk bayinya, dapat diberikan makanan pengganti yang jenisnya tergantung dari berat ri...ngannya gejala. Bila gejalanya ringan/sedang, berikan formula Extensively Hydrolized Formula (eHF).
Namun bila gejalanya berat (seperti pada kulit dan saluran cerna), berikan formula asam amino. Bila ada kendala biaya membeli formula tersebut – mengingat harganya cukup mahal – bisa diberikan formula soya atau kedelai . Namun dengan syarat, usia bayi di atas 6 bulan, karena bila usia di bawah 6 bulan nutrisinya tidak terpenuhi. Perlu diperhatikan juga formula kedelai ini juga dapat menimbulkan alergi, tetapi lebih jarang dibandingkan dengan susu api. Pemberian bubur juga yang tidak mengandung susu sapi atau dapat diberikan bubur hipoalergenik.
Sedangkan pada anak yang tidak bisa mendapatkan ASI eksklusif dan memiliki risiko alergi namun gejala alerginya belum muncul, dapat diberikan formula susu sapi yang terhidrolisis parsial (Partially Hydrolized Fromula/pHF) atau susu formula HA.
T: Apa dampaknya bila ASS tidak ditangani dengan baik?
J: Bila tidak ditangani, anak akan menderita terus menerus, misalnya gejala yang timbul adalah eksim maka anak akan selalu menggaruk kulitnya dan bila timbul diare yang tidak diatasi, dapat menyebabkan anak kekurangan gizi. Selain itu, ASS yang tidak ditangani kemungkinan akan berkembang menjadi bentuk alergi yang lain, misalnya eksim akan berkembang menjadi asma.
T: Apakah perlu menunda pemberian makanan yang kemungkinan bisa timbulkan alergi?
J: Bila alergi susu sapi, perlu menunda pemberian susu sapi. Begitu pula dengan makanan lainnya yang menjadi makanan ‘tersangka’ penyebab timbulnya alergi, antara lain kacang tanah, makanan laut, dan telur. Kita coba berikan minimal pada usia 1 tahun, namun kebijakan ini berbeda tiap negara. Di Amerika Serikat, contohnya, pemberian makanan laut ditunda hingga usia 3 tahun, telur hingga 2 tahun, dan susu sapi hingga 1 tahun. Bila ada riwayat alergi di keluarga, namun tidak timbul gejala alergi pada bayi, berikan ASI secara eksklusif. Pada anak dengan risiko alergi namun gejala alerginya belum muncul dan tidak bisa mendapat ASI eksklusif, dapat diberikan susu pHF atau HA.
T: Bagaimana dengan eliminasi makanan tertentu?
J: Bila perlu dilakukan eliminasi, harus diberikan makanan pengganti yang gizinya setara, bila hal ini tidak dilakukan maka anak berisiko mengalami kekurangan gizi.
Makanan ’tersangka’ Makanan pengganti
T: Bagaimana dengan tes alergi? Apa saja yang perlu dilakukan?
J: sebelum uji eliminasi dan provokasi bisa dicoba dengan berbagai pemeriksaan, salah satunya adalah skin prick test, yang dilakukan pada anak usia di atas 3 tahun karena kulitnya sudah reaktif. Sedangkan pada bayi usia dini, biasanya dilakukan pemeriksaan serum darah (IgE) dengan teknik RAST. Kalau hasilnya positif, sebaiknya tidak langsung menghindari makanan tertentu namun perlu ditanyakan kepada orang tua. Bila ragu, lakukan tes eliminasi selama 2 minggu dengan makanan ’tersangka’ dan bayi harus dalam kondisi sehat.Berikan makanan tertentu dan bila timbul gejala, makanan tersebut perlu dihentikan. Bila tidak timbul gejala, bisa diulang 2-3 kali untuk memastikan.
Sebelum uji eliminasi provokasi dan skin prick test (uji kulit alergi/tes alergi) tidak boleh mengonsumsi obat antihistamin generasi I minimal 3 hari, sedangkan untuk antihistamin generasi II (1-2 minggu), tergantung lama konsumsinya.
Sumber : ROOM FOR CHILDREN
Dr. dr. Zakiudin Munasir, SpA (K)
Entri Populer
-
TINGGI SERAT, KAYA PROTEIN H ampir semua orang suka kacang-kacangan atau nut, rasanya yang gurih sangat lezat di makan langsung atau diolah ...
-
Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien...
-
Tanya: Anak pertama saya perempuan dengan BB 2,7 kg dan PB 47 cm. Sekarang usianya 5 bulan dengan BB 5,3 kg dan PB 66 cm. Apakah normal? Sej...
-
IKTERUS ATAU KUNING PADA BAYI BARU LAHIR Ikterus adalah perubahan warna kulit (sclera) mata (yang normal berwarna putih) menjadi kuning kare...
-
Bertambah usia anak, semakin beragam reaksi emosinya. Kalau Anda tepat menyikapi gejolak emosinya, akan tumbuh kematangan anak dalam menge...
KONSULTASI DOKTER ANAK

- dr. Hermansyah Irwan, SpA
- dr. Rusmala Deviani SpA
- dr. Fransiska S. Susanti, SpA
- dr. Maria Widhiastuti, SpB
- dr. M. Muchlis, SpA
- dr. Srimpi SpKJ
- dr. Rastra Rantos, Spa
- dr. Bobby Setiadi D, SpA
- dr. Jaya Ariheryanto,SpA
- dr. Rini Purwanti
- dr. Rouli Nababan SpA
Visitors
Senin, 18 April 2011
ALERGI SUSU SAPI
Labels:
Tips Bunda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Artikel (186)
- Tips Bunda (166)
- Artikel Keluarga (142)
- Psikologi Anak (79)
- Problematika keluarga (71)
- Artikel Kehamilan (66)
- Penyakit Anak (63)
- Tips Kecantikan (47)
- Seksologi (33)
- Makanan Bayi dan Balita (31)
- Obat Alternatif (22)
- Permainan Anak Balita (20)
- P3K Keluarga (18)
- Karier (11)
- Religi (9)
- Teknologi (6)
- Keuangan Keluarga (5)
- Hypnoparenting (2)
- Hypno-birthing (1)
About Me

- BUNDA DAN ANANDA
- Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
- ZUDHA SULFIYANA seorang ibu dengan satu orang putra yang mulai beranjak remaja. yang ingin berbagi ilmu dengan para pembaca. semoga berguna untuk semua. Amin
0 comments:
Posting Komentar