Mengajarkan anak mandiri, kedenganrannya mudah, namun dalam praktiknya pembiasaan ini banyak hambatannya.
Upaya apa yang dapat dilakukan orang tua untuk membiasakan anak agar tidak cenderung menggantungkan diri pada seseorang, serta mampu mengambil keputusan? Berikut ini ada beberapa hal yang dapat anda terapkan :
Beri kesempatan memilih
Anak yang terbiasa berhadapan dengan situasi atau hal-hal yang sudah ditentukan oleh orang lain, akan malas untuk melakukan pilihannya sendiri. Sebaliknya bila terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan, ia akan terlatih untuk membuat keputusan sediri bagi dirinya. Misalnya membantu menentukan menu makan siangnya.
Hargai usahanya
Hargailah sekecil apapun usaha yang diperlihatkan anak untuk mengatasi sendiri kesulitan yang ia hadapi. Beri tahu caranya. Biarkan dia menyelesaikan sendiri. Jika berhasil, jangan pelit memberi pujian.
Hindari mengajukan pertanyaan
Bertanya tentang sekolah saat anak baru dating bisa jadi akan membuatnya kesal. Jadi untuk tidak terkesan cerewetm ubah gaya bertanya, misalnya, : “Anak mama sudah pulang. Tadi bersenang-senang di sekolah? “. Mungkin dia akan bercerita sendiri tanpa di suruh-suruh.
Jangan langsung jawab pertanyaan
Meskipun salah satu tugas orang tua adalah memberi informasi serta pengetahuan yang benar kepada anak, namun sebaiknya orangtua tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sebaiknya, berikan kesempatan padanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sebaliknya, berikan kesempatan padanya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tugas anda mengoreksinya.
Dorong untuk melihat alternative.
Sebaiknya anak pun tahu bahwa untuk mengatasi suatu masalah, orangtua bukanlah satu-satunya tempat untuk bertanya. Masih banyak sumber-sumber lain diluar rumah yang dapat membantu untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Jangan patahkan semangatnya
Beri semangat saat anak menentukan pilihan. Jika anda keberatan, beri alas an yang masuk akal. BATAMPOS
Entri Populer
-
TINGGI SERAT, KAYA PROTEIN H ampir semua orang suka kacang-kacangan atau nut, rasanya yang gurih sangat lezat di makan langsung atau diolah ...
-
Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien...
-
Tanya: Anak pertama saya perempuan dengan BB 2,7 kg dan PB 47 cm. Sekarang usianya 5 bulan dengan BB 5,3 kg dan PB 66 cm. Apakah normal? Sej...
-
IKTERUS ATAU KUNING PADA BAYI BARU LAHIR Ikterus adalah perubahan warna kulit (sclera) mata (yang normal berwarna putih) menjadi kuning kare...
-
Bertambah usia anak, semakin beragam reaksi emosinya. Kalau Anda tepat menyikapi gejolak emosinya, akan tumbuh kematangan anak dalam menge...
KONSULTASI DOKTER ANAK

- dr. Hermansyah Irwan, SpA
- dr. Rusmala Deviani SpA
- dr. Fransiska S. Susanti, SpA
- dr. Maria Widhiastuti, SpB
- dr. M. Muchlis, SpA
- dr. Srimpi SpKJ
- dr. Rastra Rantos, Spa
- dr. Bobby Setiadi D, SpA
- dr. Jaya Ariheryanto,SpA
- dr. Rini Purwanti
- dr. Rouli Nababan SpA
Visitors
Jumat, 30 Juli 2010
BERI KESEMPATAN MEMILIH PADA ANAK
Labels:
Psikologi Anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Artikel (186)
- Tips Bunda (166)
- Artikel Keluarga (142)
- Psikologi Anak (79)
- Problematika keluarga (71)
- Artikel Kehamilan (66)
- Penyakit Anak (63)
- Tips Kecantikan (47)
- Seksologi (33)
- Makanan Bayi dan Balita (31)
- Obat Alternatif (22)
- Permainan Anak Balita (20)
- P3K Keluarga (18)
- Karier (11)
- Religi (9)
- Teknologi (6)
- Keuangan Keluarga (5)
- Hypnoparenting (2)
- Hypno-birthing (1)
About Me

- BUNDA DAN ANANDA
- Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
- ZUDHA SULFIYANA seorang ibu dengan satu orang putra yang mulai beranjak remaja. yang ingin berbagi ilmu dengan para pembaca. semoga berguna untuk semua. Amin
0 comments:
Posting Komentar