IKTERUS ATAU KUNING PADA BAYI BARU LAHIR
Ikterus adalah perubahan warna kulit (sclera) mata (yang normal berwarna putih) menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Ikterus pada bayi yang baru lahir merupakan suatu hal yang fisiologis (normal), dan hal ini terdapat pada sekitar 25%-50% bayi yang lahir cukup bulan. Akan tetapi juga bisa merupakan hal yang patologis (tidak normal), misalnya akibat berlawanannya rhesus darah bayi dan ibunya sepsis (infeksi berat), penyumbatan saluran empedu dan lain-lain.
APAKAH BILIRUBIN ITU?
Bilirubin adalah zat yang terbentuk sebagai akibat dari proses pemecahan hemoglobin (zat merah darah) pada sistem RES dalam tubuh. Selanjutnya mengalami proses konjugasi di lever dan akhirnya di-ekskresi (dikeluarkan) oleh lever ke empedu, kemudian ke usus.
Ikterus fisiologis timbul pada hari ke-2 dan ke-3 dan tidak disebabkan oleh kelainan apapun, kadar bilirubin darah tidak lebih dari kadar yang membahayakan, dan tidak mempunyai potensi menimbulkan kecacatan pada bayi. Sedangkan pada ikterus patologis, kadar bilirubin darahnya melebihi batas, dan disebut sebagai hiperbilirubinemia.
Penelitian di RSCM Jakarta menunjukkan bahwa di anggap hiperbilirubinemia bila :
Yang sangat berbahaya pada ikterus adalah keadaan yang disebut kernikterus. Kernikterus adalah suatu kerusakan otak akibat perlengkapan bilirubin indirek pada otak. Gejalanya antara lain : mata yang berputar kesadaran menurun, tak mau minum atau menghisap ketegangan otot, leher kaku, dan akhirnya kejang. Pada umur yang lebih lanjut, bila bayi ini bertahan hidup dapat terjadi spasme (kekakuan) otot, kejang, tuli, gangguan bicara dan keterbelakangan mental.
MELIHAT IKTERUS PADA BAYI
Pengamatan ikterus kadang-kadang agak sulit, apalagi dengan cahaya buatan. Paling baik pengamatan dilakukan dengan cahaya matahari dengan cara menekan sedikit kulit yang akan diamati untuk menhilangkan warna karena pengaruh sirkulasi. Jika warna kulit tetap kuning, berarti kemungkinan bayi kita telah mengalami ikterus, dan kadar bilirubinnya tinggi. Ikterus pada bayi baru lahir baru terlihat kalau kadar bilirubin mencapai 5 mg%. Pengamatan di RSCM menunjukkan ikterus baru terlihat jelas saa kadar bilirubin mencapai 6%.
PENYEBAB-PENYEBAB IKTERUS
Penyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
PENATALAKSANAAN IKTERUS
PERAWATAN DENGAN TERAPI SINAR
Bila bayi terpaksa dirawat di RS untuk mendapatkan terapi sinar, ibu sebaiknya benar-benar memahami dan mengerti tata cara terapi sinar ini agar hasilnya bis aoptimal. Dan yang lebih penting, mengantisipasi semua efek samping yang mungkin muncul.
Dalam perawatan bayi dengan terapi sinar, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
Bila dievakuasi ternyata tidak banyak perubahan pada kadar bilirubin. Perlu diperhatikan kemungkinan lampu yang kuran gefektif atau ada komplikasi pada bayi, seperti dehidrasi, hipoksia (kekurangan oksigen), infeksi, gangguan metabolisme dan lain-lain.
KOMPLIKASI DARI TERAPI SINAR
Setiap pengobatan selalu akan menimbulkan efek samping. Dalam penelitian yang dilakukan selama ini, tidak ditemukan pengaruh segatif terapi sinar terhadap tumbuh kembang bayi. Efek samping hanya bersifat sementara, dan bisa dicegah atau diperbaiki dengan memperhatikan tata cara penggunaan terapi sinar.
Kelainan yang mungkin timbul antara lain:
Komplikasi biasanya bersifat ringan dan tidak sebanding dengan manfaat penggunaannya. Karena itu terapi sinar masih merupakan pilihan dalam mengatasi hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir.
MENCEGAH IKTERUS PADA BAYI
Ikterus dapat dicegah sejak masa kehamilan dengan cara pengawasan kehamilan dengan baik dan teratur untuk mencegah sedini mungkin infeksi pada janin dan hipoksia (kekurangan oksigen) pada janin di dalam rahim. Pada masa persalinan, jika terjadi hipoksia, misalnya karena kesulitan lahir, lilitan tali pusar, dan lain-lain. Segera diatasi dengan cepat dantepat. Sebaiknya sejak lahir biasakan anak dijemur di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7-8 setiap hari selama 15 menit dengan membuka pakaiannya. AL-MAWADAH.
Entri Populer
-
TINGGI SERAT, KAYA PROTEIN H ampir semua orang suka kacang-kacangan atau nut, rasanya yang gurih sangat lezat di makan langsung atau diolah ...
-
Tanya: Anak pertama saya perempuan dengan BB 2,7 kg dan PB 47 cm. Sekarang usianya 5 bulan dengan BB 5,3 kg dan PB 66 cm. Apakah normal? Sej...
-
Sebenarnya tindakan section caesaria (SC) tidak boleh sembarangan dilakukan. Sebab dengan tindakan operasi ini, berarti telah “ menabung ” ...
-
ATHLETE'S FOOT J angan biarkan nama membodohi Anda. Siapapun bisa menderita infeksi jamur kronis tidak hanya para atlet saja. Jika dua...
-
KANKER SERVIKS DI INDONESIA SANGAT TINGGI DITEMUKAN 15 RIBU KASUS BARU TIAP TAHUN Penghidap kanker seviks (leher rahim) di Ind...
KONSULTASI DOKTER ANAK
- dr. Hermansyah Irwan, SpA
- dr. Rusmala Deviani SpA
- dr. Fransiska S. Susanti, SpA
- dr. Maria Widhiastuti, SpB
- dr. M. Muchlis, SpA
- dr. Srimpi SpKJ
- dr. Rastra Rantos, Spa
- dr. Bobby Setiadi D, SpA
- dr. Jaya Ariheryanto,SpA
- dr. Rini Purwanti
- dr. Rouli Nababan SpA
Visitors
Sabtu, 03 Juli 2010
BAYI KUNING
Labels:
Penyakit Anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Artikel (186)
- Tips Bunda (166)
- Artikel Keluarga (142)
- Psikologi Anak (79)
- Problematika keluarga (71)
- Artikel Kehamilan (66)
- Penyakit Anak (63)
- Tips Kecantikan (47)
- Seksologi (33)
- Makanan Bayi dan Balita (31)
- Obat Alternatif (22)
- Permainan Anak Balita (20)
- P3K Keluarga (18)
- Karier (11)
- Religi (9)
- Teknologi (6)
- Keuangan Keluarga (5)
- Hypnoparenting (2)
- Hypno-birthing (1)
About Me
- BUNDA DAN ANANDA
- Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
- ZUDHA SULFIYANA seorang ibu dengan satu orang putra yang mulai beranjak remaja. yang ingin berbagi ilmu dengan para pembaca. semoga berguna untuk semua. Amin
0 comments:
Posting Komentar