Senin, 07 Juni 2010

BALITA BERSOSIALISASI


Hallo, Teman Baruku

Jangan dikira bayi tidak bisa berteman dengan sesama bayi. Seperti apa kontak antar mereka?

Tak sedikit yang berpendapat, bayi belum bisa benar-benar melihat sebelum usia 3 bulan. Benar atau tidak, dugaan ini masih menjadi perdebatan di antara para ahli perkembangan dan peneliti.

Yang jelas, sejak hari pertamanya, bayi mampu menangkap rangsang dan memberi respons, meski terbatas. Bayi memberi respons saat mendengar suara ibu, suara ayah atau tangis bayi lain.

Coba saja amati interaksi mereka di ruang bayi ketika baru lahir. Tak jarang tangis bayi yang baru masuk ruangan di jawab dengan tangis bayi-bayi lain.

Keterampilan apa saja yang menunjang bayi bersosialisasi? Pada awalnya, mata bayi usia 3 bulan berbinar-binar melihat kehadiran bayi lain. Tanpa banyak kata, hanya tatapan mata, merka saling memahami satu sama lain, saling tertarik dan ingin tahu.

Pada umumnya semua bayi memang demikian. Apabila ingin menyapa, bayi-bayi saling bertatapan dan melempar senyum. Komunikasi pun menggunakan bahasa nonverbal.

Diusia 6 bulan bayi lebih terampil berkomunikasi, dan dapat memperhatikan objek lebih detail sebelum akhirnya seulas senyum mengembang. Ekspresi ramah anak-anak memang spontan dan berasal dari hati paling dalam. Tetapi, tak lama setelah usia ini, beberapa bayi mulai merasa enggan saat berhadapan dengan orang asing. Bahkan ada yang sekonyong-konyong menangis karena takut terhadap orang yang belum dikenal.

Suka dan tidak suka

Diusia 6-12 bulan, anak-anak biasanya mulai terlibat dalam kegiatan sosialisasi. Ini merupakan fase paling awal, sebelum si kecil benar-benar memahami dan melakukan sosialisasi secara aktif diusia 2-3 tahun.

Berkembang kemampuan bayi 6-12 bulan secara pesat, tentu saja menunjang ketrampilan bersosialisasi. Ia mampu mengucapkan kata-kata pertama dan perkembangan mengingat serta memahami sekeliling. Kemampuan motorik, seperti kemampuan duduk sendiri dan bergerak bahkan berjalan tentu menambah seru pertemanan diantara para bayi.

Pada dasarnya bayi senang mengenal teman baru, tetapi tidak dengan semua anak. Ini karena bayi mengembangkan rasa suka dan tidak suka (like and dislike). “Diusia 8-9 bulan, bayi mulai dapat membedakan satu individu dengan individu lain. Di fase ini, sebuah persahabatan antara bayi biasanya mulai terjalin,”jelas Prof. Sabina Pauen, peneliti bayi dari Universitas Heidelberg, di Jerman.

Apa tandanya si kecil hendak berkenalan dan berteman? Secara spontan bayi akan merentangkan tangan dan memeluk bayi lain. Prof. Pauen menjelaskan, “sering sekali anak bereaksi sangat nyata dan jelas terhadap bayi atau anak lain yang sering ia temui dan ia percayai.” Dari sini anda tahu, apakah si kecil hendak memulai kegiatan sosialisasi atau tidak.

Apabila ia yakin teman barunya menjawab tatapan matanya dan berespon dengan ramah, maka rasa percaya (trust) si kecil bertumbuh. Ia pun menyapa sahabat barunya. Tetapi, beberapa bayi, menangis histeris ketika merasa tidak aman karena jauh dari ayah dan ibunya atau kakaknya, apalagi dihadapannya ada orang asing atau bayi yang belum dikenalnya. Untuk mereka ini, perlu waktu lebih lama membangun rasa aman dan nyaman dalam saat berkenalan dan teman baru.

Awali dengan dukungan

Menurut Robert Needlman, M.D. dokter anak dan anggota American Academy of Pediatrics (AAP), keterampilan si kecil membangun persahabatan berkembang sebagaimana berkembangnya keterampilan berjalan dengan kaki. Proses diawali dengan dukungan daro orang tua sehingga lambat laun, si kecil tak perlu lagi bantuan.

Dukungan yang perlu anda berikan antara lain :

  • Memberi kesempatan bertemu bayi-bayi lain. Kenalkan si kecil dengan beberapa anak seusianya sejak dini. Tak perlu setiap hari, paling tidak seminggu sekali satu sesi pertemuan, di baby club atau dengan teman bayi di sekitar rumah misalnya.
  • Tak perlu terlalu lama. Biasanya bayi hanya dapat berada dalam kondisi segar, tidak mengantuk atau lapar, selama 1-2 jam. Selebihnya ia sibuk dengan urusan ganti popok, menyusui, makan atau tidur. Untuk pertemuan para bayi, waktu ideal, maksimal 30 menit. Waktu 15 menit sebenarnya belum cukup.
  • Beri pengantar dan penjelasan. Meski bayi belum bisa memberi respon verbal terhadap penjelasan anda, si kecil tetap perlu semacam introduction perihal situasi yang sedang dihadapinya.
  • Dampingi selama si kecil ingin. Semikian pula ketika ia sudah akrab dan bermain diantara teman-temannya (tentu bayi masih bermain sendiri-sendiri), harus selalu ada pendamping.

Apabila bayi anda tetap belum siap membuka hubungan dengan anak lain, tak perlu memaksa. Mungkin saat ini bukan momen yang tepat. Harap diingat, stimulasi hendaknya diberikan secara bertahap dan perlahan. Anak-anak tunggal dan tinggal di lingkungan yang tidak ada anak kecil biasanya takut sama orang asing.

Apa manfaat mengasah keterampilan sosialisasi sejak dini? Menurut Prof. Pauen, “Bayi mudah menjalin hubungan persahatan apabila distimulasi sejak bayi. Seusianya sejak dini, agar ia mudah bersosialisasi di masa balita." AYAHBUNDA

TAHAPAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI ANAK USIA 0-2 TAHUN

USIA

PERKEMBANGAN

1 bulan

Suka disentuh, dipeluk, disapa dandiberi senyum. Mulai bereksperimen dengan mimic wajah. Suka mengamati wajah dan meniru mimic

3 bulan

Menghabiskan waktu dengan mengamati apa yang terjadi di sekelilingnya

4 bulan

Bersikap terbuka padaorang asing. Mampu menyapa dengan senyum

7 bulan

Sibuk mengasah berbagai keterampilan. Tertarik mengenal teman baru jika duduk bersama, mereka bermain sendiri-sendiri. Interaksi dengan anak lain, sebetas saling menyentuh, memluk dan saling meniru suara

12 bulan

Di akhir tahun pertama, anak memperlihatkan perilaku anti social: menangis jika anda tinggal, mengalami kecemasan menghadapi perpisahan.

13 – 23 bulan

Secara aktif membangun persahabatan, sejalan dengan pesatnya perkembangan bicara dan berkomunikasi. Walau begitu, masih sulit berbagi dan merasa dirinya center of universe.



0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda