Jumat, 06 Maret 2009

MUSIK STIMULAN YANG LUAR BIASA BAGI JANIN


Mendengar suara-suara


Bagi janin, rahim bukanlah tempat yang sepi. Selain ‘dihibur’ suara aliran darah di dalam pembuluh, ia terbiasa mendengar ‘orkestra’ yang dihadirkan oleh detak jantung dan proses pencernaan di dalam perut ibunya. Bahkan janin mampu mendengar suara ibu, lengkap dengan intonasi, dialek, dan kata-kata yang sering diucapkan.

Telinga janin mulai tumbuh diusia 8 minggu dan strukturnya berangsur-angsur sempurna hingga 24 minggu. Namun, diusia 18 minggu, tulang di dalam teli nga dan system saraf yang berhubungan dengan otak sudah terbentuk sehingga janin mampu menggunakan organ pendengarannya.

Di usia 25 minggu, suara ibu dan ayah mulai dapat didengarkan janin. meski telinganya masih tertutup lapisan semacam lilin yang melindungi kulit dari cairan ketuban, ketika berumur 27 minggu, janin mulai bisa mengenali perbedaan suara yang didengarnya.

Tak sedikit ibu hamil, mungkin termasuk anda, pernah merasakan tendangan tiba-tiba di perut ketika mendengar suara pintu dibanting atau suara keras lainnya.selain tiu detak jantung janin seringkali melambat ketika ibunya sedang berbicara. Ini menunjukkan bukan hanya ia mampu mendengar dan mengenali suara tersebut, melainkan merasa ditenangkan oleh untaian kata-kata ibu.

Para pakar pertumbuhan anak menyarankan ibu hamil bercakap-cakap sesering mungkin dengan janin sambil mengelus perutnya. Melalui kegiatan ini, anda menjalin bonding yang kuat dengan si kecil. Di dalam sana, ia mampu mersakan kehangatan dan kasih sayang melalui kalimat yang anda ucapkan. Variasi kalimat yang anda gunakan, misalnya dilakukan dengaan cara menyanyikan lagu, atau membaca buku cerita, juga bisa meningkatkan kemampuan kognitif janin.


Stimulan yang luar biasa


Pada tahun 1957, Dr. Alfred Tomatis, seorang dokter spesialis THT, mengawali suatu eksperimen yang memanfaatkan musik untuk mengatasi gsngguan komunikasi dan kesulitan bicara anak. Delapan tahun kemudian, ia menemukan suatu alat yang dinamakan “telinga elektronik” untuk menstimulasi dan memetakan kembali persepsi pendengaran anak.

Tomatis pula yang mengungkap bahwa alunan komposisi Mozart merupakan rangsangan musical terbaik untuk membangun persepsi anak tentang waktu dan tempat, atau kesadaran spasial.

Tahun 1990-an, penemuan tomatis didukung sejumlah penelitian. Dalam buku The Mozart Effect for Children, para ibu hamil disarankan memperdengarkan musik kepada janin dalam volume sedang selama 15 menit, 1 – 2 kali sehari. Sebenarnya tak hanya memanfaatkan lagu-lagu Mozart, para ahli tumbuh kembang anak menyatakan bahwa jenis musik apa pun sebenarnya mampu meangsang perkembangan kecerdasan anak. Menurut Dr. Philip A.De Fina, ahli saraf dari Departemen psikiatri dan Behavioral Neuroscience di Universitas New York University, variasi jenis musik yang didengarkan pada janin dan ibu amat berguna untuk mengembanhkan ketrampilan bahasa, membaca, dan menulis kelak.

Dngan begitu. Anda yang tidak terlalu ngefans musik klasik tidak perlu terlalu memaksakan diri untuk mendengarkannya. Emosi tertekan akibat harus ‘maksa’ mendengar musik klasik malah bisa berdampak negative pada diri si kecil. Solusinya, perdengarkan jenis musik yang anda sukai, meski para ahli tidak menyarankan anda memilih jenis musik yang bising dan tidak berirama. Sesekali selingi musik seperti Mozart. Anda juga bisa meletakkan earphone pada perut supaya si kecil tetap dapt menikmati alunan musik di kala anda sedang ingin berkonsentrasin pada pekerjaan.


TEPAT DAN PROPORSIONAL


Sama seperti berbagi hal lain dalam kehidupan, stimulasi pada janin sebaiknya diberikan secara proporsional. Menurut Dr. De Fina, meski rangsangan yang terlalu sering tidak beresiko mendatangkan bahaya, namun antusiasme si kecil bisa menurun pada akhirnya berhenti merespon usaha anda.


Cara terbaik mendeteksi mood yang tepat kala mengajar janin ‘bermain’ adalah dengan cara memperlihatkan kondisi anda sendiri. Ikatan yang terjalin antara ibu dan janin sangat kuat sehingga ketika anda merasa lelah, kemungkinan janin juga.


Gunakan saat ini untuk beristirahat dan bermanja-manja dengan pasangan. Biarkan si kecil turut mencicipi rasa nyaman, perlindungan dan kasih sayang ayahnya.

Konsekuaensi lain yang mungkin terjadi dari stimulasi berlebihan adalah anda mesti menyiapkan diri untuk membesarkan anak jenius. Sudahkah anda memiliki Einstein cilik dirumah anda? Memiliki anak yang sangat pintar tidak mudah. Butuh waktu dan perhatian tersendiri untuk mewadahi dan mengasah potensi anak. Walau ada bermacam-macam buku yang bisa anda pelajari untuk mendidik Einstein cilik anda namun. Yang penting, adalah kesiapan anda untuk membimbing anak agar ia tidak hanya cerdas, namun juga bahagia terhadap dirinya sendiri.





1 comments:

Anonim mengatakan...

salam kenal ya
thanks kunjunganya
thanks postinganya
ok met..........................

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda