Jumat, 13 Februari 2009

TANYA JAWAB SEPUTAR SUPLEMEN DAN VITAMIN

Suplemen dan multivitamin untuk bayi dan balita membanjiri pasaran. Baguskah untuk si kecil?


Wajar muncul beberapa pertanyaan di benak Anda ketika melihat bayi atau balita yang bertubuh montok dan sehat. Misalnya, “Diberi vitamin apa, ya?”

Agar tidak terjadi kesalahkaprahan, berikut pertanyaan-pertanyaan yang sering mengganjal seputar suplemen atau multivitamin lengkap dengan jawabannya.

Tanya: Apa itu vitamin?

Jawab: Vitamin adalah sekelompok zat, substansi atau senyawa penting yang membantu kelancaran jalannya seluruh proses metabolisme dalam tubuh.

Tanya: Ada berapa jenis vitamin?

Jawab: Secara umum, vitamin dibagi jadi 2 kelompok, yakni:

Vitamin yang larut dalam lemak , berupa vitamin A, D, E, dan K.

Vitamin yang larut dalam air , seperti kompleks vitamin B (vitamin B1 atau

tiamin, vitamin B3 atau niasin, vitamin B12, asam folat, asam pantotenat,

biotin), dan vitamin C.

Tanya: Benarkah sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin yang lengkap?

Jawab: Tidak juga. Pada kenyataannya, sayuran dan buah-buahan hanya mengandung beberapa jenis vitamin, seperti vitamin C, E, K, dan beberapa macam vitamin B (seperti asam folat, biotin, dan lain-lain). Juga, sayuran dan buah-buahan merupakan fitokimia yang bersifat provitamin, seperti karotenoid (provitamin A).

Bagaimana dengan vitamin A, B6, B12, dan D? Umumnya, vitamin tersebut berasal dari sumber hewani. Misalnya, hati, susu dan aneka jenis produk olahannya.

Tanya: Apa itu mineral?

Jawab: Mineral adalah sekelompok senyawa anorganik yang juga dibutuhkan tubuh untuk kelancaran seluruh proses metabolisme, selain vitamin.

Tanya: Ada berapa macam mineral?

Jawab: Mineral yang diperlukan oleh tubuh dikelompokkan jadi 2, yaitu:

Mineral utama. Dibutuhkan tubuh dalam jumlah di atas 100 mg/hari, seperti

kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, klorida, dan sulfur.

Trace elements . Adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil

(kurang dari 100 mg/hari), yakni zat besi, seng, tembaga, kobalt , yodium,

kromium, mangan, molybdenum, selenium, vanadium, nikel, serta silikon.

Tanya: Dari mana kebutuhan mineral bisa dipenuhi?

Jawab: Mineral tubuh dapat didapat dari bahan-bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Di antaranya, garam, makanan laut, serta susu dan produk olahannya.

Tanya: Apa fungsi dari vitamin dan mineral bagi tubuh?

Jawab: Vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh agar seluruh proses metabolisme, termasuk juga proses tumbuh kembang bayi dan anak balita, dapat berjalan lancar. ( Lihat boks “Fungsi Vitamin dan Mineral dalam Tumbuh Kembang Anak”)

Tanya: Adakah fungsi lainnya?

Jawab: Ada juga. Vitamin bersama-sama dengan mineral berfungsi sebagai zat pengatur jalannya proses metabolisme.

Di samping itu, kedua zat tersebut dapat memperlambat proses penuaan sel, menghambat tumbuhnya sel-sel kanker, menghambat munculnya penyakit jantung dan osteoporosis (pengeroposan tulang), memperbaiki sistem kekebalan tubuh, serta membantu penyembuhan berbagai gangguan kesehatan. Yang pasti, tanpa kehadiran vitamin dan mineral, akan banyak proses penyerapan zat gizi oleh tubuh yang terganggu.

Tanya: Kapan anak perlu tambahan vitamin dan mineral?

Jawab: Pada bayi baru lahir, seluruh kebutuhan vitamin dan mineral dapat terpenuhi melalui ASI. Hanya saja, kalau ia sampai kekurangan vitamin, mudah kok mengatasinya. Anda cukup meningkatkan jumlah dan kualitas ASI Anda.

Tanya: Bagaimana caranya?

Jawab: Sebaiknya, Anda makan cukup dengan komposisi seimbang. Jika perlu, konsumsilah vitamin tambahan. Tentu saja, ini harus sesuai petunjuk dokter

Tanya: Kapan lagi tambahan vitamin dan mineral perlu diberikan?

Jawab: Setelah si kecil berusia 6 bulan. Pada umur ini, kebutuhan zat-zat gizi anak akan bertambah. Akibatnya, ia memerlukan makanan tambahan dari luar, selain ASI. Makanan ini dikenal sebagai Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

Tanya: Cukup memadaikah MP-ASI?

Jawab: Umumnya, MP-ASI buatan pabrik sudah diperkaya oleh vitamin dan mineral yang diperhitungkan cukup untuk melengkapi asupan ASI.

Tanya: Adakah risiko yang perlu jadi catatan penting?

Jawab: Bayi yang hanya mengonsumsi ASI sampai usia 6 bulan berisiko kekurangan zat besi. Makanya, setelah usia 6 bulan, ia harus ditunjang dengan pemberian MP-ASI yang notabene kandungan zat besinya tinggi. Misalnya, daging merah, hati, dan lain-lain. Tapi, jika si kecil belum bisa mengonsumsi bahan makanan tersebut dalam jumlah yang memadai, dokter dapat memberi suplementasi zat besi.

Tanya: Anak usia 2 tahun seringkali sulit sekali makan. Tepatkah ia diberi vitamin dan suplemen sebagai tambahan zat gizi?

Jawab: Tidak selalu tepat. Si 2-3 tahun memang sering menolak makan, karena kebutuhan kalorinya relatif lebih sedikit dibandingkan pada masa bayi.

Selain itu, ke-aku-annya mulai berkembang. Tidak heran kalau dia jadi sangat pemilih. Hanya makanan tertentu saja yang bisa masuk ke dalam mulut mungilnya. Kalau sudah begini, mungkin saja dia akan mengalami kekurangan asupan beberapa zat gizi.

Tanya: Bagaimana cara mengetahui apakah anak kekurangan zat gizi tertentu?

Jawab: Untuk memastikan adanya kekurangan zat gizi, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter spesialis anak setempat, yang dengan bantuan ahli gizi, dapat menganalisis asupan s erta komposisi makanan si kecil. Dari sini, bisa diatur menu yang disukai anak, tetapi mencukupi kebutuhan nutrisinya.

Tanya: Perlukah pemeriksaan laboratorium?

Jawab: Pemeriksaan lab dapat dilakukan sesuai kebutuhan. Jika memang terbukti anak kekurangan vitamin atau mineral, barulah suplementasi vitamin atau mineral diberikan.

Tanya: Apa yang perlu diperhatikan sebelum memberi tambahan suplemen atau multivitamin pada anak?

Jawab: Tambahan suplemen atau multivitamin akan sangat bermanfaat bila tubuh anak memang benar-benar membutuhkan. Biasanya sih, tambahan zat tersebut dapat diberikan pada:

Anak yang baru sembuh dari sakit.

Anak yang vegetarian atau mengonsumsi diet khusus. Misalnya, anak yang

vegetarian umumnya perlu suplemen B12 dan zat besi.

Anak yang menderita penyakit genetik atau kronis. Misalnya, dengan kelainan

metabolisme bawaan, misalnya homocystinuria, perlu suplemen vitamin B12, B6

dan asam folat; penyakit hati kronis butuh suplemen vitamin A, D, E dan K; dan

lain-lain.

Tanya: Adakah dampak buruk dari pemberian tambahan suplemen atau multivitamin?

Jawab: Yang pasti, k ebanyakan mengonsumsi vitamin atau suplemen bisa berdampak buruk bagi tubuh anak. Misalnya, kebanyakan vitamin A akan menyebabkan mual-mual dan pusing; kelebihan vitamin C mengakibatkan diare atau pembentukan batu ginjal; dan sebagainya.

Tanya: Berapa lama si kecil boleh mengonsumsi tambahan suplemen atau multivitamin?

Jawab: Tergantung dari penyebabnya. Kalau ini terjadi akibat pola makan si kecil yang salah, maka pemberiannya bisa dihentikan begitu ada perbaikan kekurangan zat yang perlu dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium.

Hanya saja, jika penyebabnya adalah penyakit kronis atau genetik, mau tidak mau suplemen tersebut dikonsumsi seumur hidup.

Boks:

Fungsi Vitamin dan Mineral dalam Tumbuh Kembang Anak

Menurut George Robert Kim, M.D., F.A.A.P., Direktur Pelayanan Pasien di Department of Pediatrics pada The John Hopkins Medical Institutions , Amerika Serikat, inilah sejumlah vitamin dan mineral plus fungsinya masing-masing yang dapat membantu proses tumbuh kembang bayi dan balita:

Zat

Fungsi

Vit. A

Membantu perkembangan fungsi sistem penglihatan dan sistem imun (daya kekebalan tubuh).

Vit. B

Membantu metabolisme karbohidrat dan protein, serta perkembangan sel-sel darah dan sistem saraf.

Vit. C

Membentuk kolagen dan jaringan pengikat.

Vit. D

Membantu proses pembentukan tulang dan metabolisme kalsium.

Vit. E

Membangun efek antioksidan, serta pembentukan asam folat yang dibutuhkan dalam perkembangan sel-sel darah dan sistem saraf.

Vit. K

Membantu proses penggumpalan darah.

Kalsium

Membantu pertumbuhan tulang dan gigi, serta fungsi otot.

Zat besi

Membantu proses pembentukan sel-sel darah dan transfer energi.

Magnesium

Membantu fungsi otot dan saraf.

Seng

Membantu pembentukan sistem imun.

3 comments:

Anonim mengatakan...

kayanya pertamax nih,
kalo anak aku sih kasih vitaminnya jika dipwerlukan saja misalnya pada saat kondisi badannya lagi kurang fit dan aku sendiri jarang sekali konsumsi vitamin yang penting makan sayur, buah dan istirahat yang cukup.

artikel yang menarik.. tetap berkarya bunda.

Anonim mengatakan...

Asli mantaff sob, artikelmu ini berguna sekali untukku. Kadang aku agak bingung menerjemahkan apa itu vitamin, gizi, protein dsb.
Terima kasih dah sharing infonya yaa...

Cheers, frizzy.

Linda mengatakan...

makasih bund...duh dpt ilmu lg niy...^^

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda