Rabu, 17 Februari 2010

WASPADA SEBELUM HAMIL

Beberapa penyakit diketahui berpotensi mengganggu kehamilan atau bahkan membahayakan janin. Maka mewaspadai keberadaan penyakit ini sangat baik dilakukan agar kehamilan bisa terjadi dalam kondisi ibu dan anak sehat. Di antaranya adalah:

Infeksi saluran reproduksi

Infeksi saluran reproduksi cukup banyak diderita oleh permpuan Indonesia. Namun saying sering diabaikan, karena dianggap sebagai masalah keputihan biasa, bukan penyakit, yang perlu segera diobati. Padahal, dampaknya pada janin bisa sangat serius.
Penyebab infeksi yang paling sering ditemukan adalah bakteri(gonore, klamida), jamur (kandidas) dan parasit (trikomoniasis). Nah, bayi baru lahir yang terinfeksi klamidiibua dari ibunya misalnya bisa mengalami kebutaan atau radang paru (pneumonia. Sementara sifilis congenital yang tertular pada janin bisa menyebabkan kelainan bentuk muka, kelainan tulang, kebutaan, tuli, kelainan bentuk gigi geligi, kelainan kulit, atau bahkan bayi baru lahir mati. Infeksi saluran seproduksi pada ibu hamil juga memperbesar kemungkinan kelahiran premature bahkan infertilitas.

TBC

Bila ibu sudah diketahui positif mengidap TBC mempersiapkan diri untuk sehat sebelum hamil adalah jalan terbaik. Kalaupun belum sembuh, seorang ibu hamil yang masih mgnidap TBC tetap bisa minum obat yang tidak membahayakan kehamilan, tentu saja dibawah pengawasan dokter. :Tindakan pencegahan penularan lain pun akan diupayakan secara maksimal seperti mngimunisasi bayi begitu lahir” ujar Marly Susanti dokter kandungan yang juga aktif pada lembaga PERMI (perkumpulan Menopouse Indonesia).

Torch yang tersembunyi

TORCH adalah sitilah untuk menggambarkan gabungan empat, jenis penyakit infeksi, yaitu toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes. Keempat jenis penyakit ini sangat berbahaya bagi janin bila diderita oleh ibu hamil.
Infeksi toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondili. Gejalanya mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Namun dia jadi berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan system kekebalan tubuh terganggu, seperti penderita HIV.
Ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma bisa mengalami kasus keguguran 4%, lahir mati 3%, atau bayi menderita toxoplasmosis bawaan. Mereka yang mengidap toxoplasmosis bawaan, gejalanya seringkali muncul setelahdewasa, misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi (mental), kejang-kejang dan ensefalitas
Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella dan menyerang baik anak-anak maupun orang dewasa muda. Infeksi Rubella berbahaya bila terjadi pada prempuan hamil muda karena dapat menyebabkan kalainan pada bayi.
Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehimilan risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi terjadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25%
Tanda-tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiaip individu, bahkan kadang tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh karena itu, diagnosanya sangat ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium.
Infeksi CMV disebabkan oleh virus cytomegalo, dan virus ini termasuk virus keluarga herpes. Seperti keluarga her[es lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh.
Jika ibu hamil terinfeksi CMV maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular dan mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, pekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dll. Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeksi berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi.
Sementara infeksi herpes pada alat kelamin disebabkan oleh virus herpes simpleks II ( HSC II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini kadang tidak muncul sehingga mungkin tidak diketahui.
Karena akibatnyua pada janin, sejak sebelum hamil seorang wanita perlu mewaspadai hal penyakit ini sejak dini. Itu sebabnya dr. Marly Susanti menekankan soal pentingnya anteatal care atau peneriksaan kehamilan. Sebelum atau segera setelah diketahui dirinya hamil seorang ibu sebaiknya memeriksakan diri pada dokter atau bidan untuk memantau kondisi diri dan atau janin.
Ibu hamil yang rutin memriksakan kehamilan akan lebih terpantau kondisi kesehatan diri dan janinnya apalagi bila kemudian dilakukan pula skrinning awal sebagai tindakan pencegahan atau pendeteksian dini penyakit. Semakin awal dan lengkap pemeriksaan tentu semakin baik karena kesehatan ibu dan janin bisa lebih terjaga. (ummi/maret2008)



0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda