Minggu, 14 Februari 2010

DIABETES PADA WANITA HAMIL


Bahayakah wanita sedang hamil mengalami diabetes gestasional? Bagaimana risikonya bagi ibu dan janin?

Diabetes gestasional merupakan jenis diabetes atau kadar gula darah tinggi selama hamil, yang biasanya timbul pada bulan ke lima atau ke enam. Diabetes jenis ini mungkin bisa reda dengan sendirinya setelah melahirkan, tetapi si ibu tetap saha berisiko diabetes sesudahnya.
Bila tubuh tidak mempu memproduksi insulin, yakni hormone yang dibuat oleh pancreas untuk mempertahankan kadar gula darah, maka kadar glukosa akan meningkat yang menimbulkan hiperglikema. Bila insulin tidak ada, maka gula darah tidak bisa dipakai untuk menjadi energi.


Diabetes gestasional (DG) dimulai saat hormone-hormon kehamilan yang mempertahankan pertumbuhan janin, akan menganggu cara kerja insulin dalam tubuh sang ibu. Pada saat penkreas ibu hamil tidak bisa memprroduksi insulin ekstra untuk memulihkan pengaruh hormone-hormon kehamilan, maka timbulah DG, sehingga tubuh akan memakai protein dan lemah sebagau sumber energi.mekanisme ini akan meningkatkan produksi keton, yang seiring dengan tingginya kadar gula darah dapat membahayakan ibu dan janinnya.

DG berisiko mengganggu kesehatan, baik bagi bayi maupun sang ibu, dan dapat menimbulkan masalah tersendiri saat melahirkan. Risiko paling utama adalah bayi akan menjadi besar secara abnormal (yang disebut dengan makrosomia) yang disebabkan oleh kadar glukosa darah yang berlebihan menyeberangi plasenta dan dipakai oleh bayi.
Bila bayi tumbuh besar akan menulitkan proses persalinan, sehingga biasanya dilahirkan dengan sesar. Tidak itu saja, bayi akan kuning mengalami gangguan pernapasan, atau berisiko menjadi obesitas dan diabetes tipe dua kelak.

Ada beberapa criteria untuk mendeteksi DG:
1. Pernah mengalami diabetes, DG, atau pernah melahirkan bayi berukuran besar.
2. Gemuk, dan wanita yang dulu lahir sebagai bayi besar (lebih dari 4,5 kg)
3. Pernah mengalami masalah dengan kelamin, seperti keguguran atau preeklamsia.
4. Berusia tua lebih dari 25 tahun
5. Menderita hipertensi
6. Memiliki orang tua atau saudara yang menderita diabetes tergantung insulin.
7. Ras dan etnik tertentu.

DG pada sebagian wanita menimbulkan rasa lelah atau rasa haus yang ekstrim. Tetapi pada wanita lainnya biasanya tidak ada gejala sama sekali. Itu sebabnya anda perlu melakukan skrining untuk mengetahui kemungkinan adanya DG, yakni melalui tes darah untuk skrining glukosa yang dilakukan pada ahad ke 24 dan 28.

Akibat banyaknya konseksuensi dan komplikasi DG yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang, perawatan sangatlah penting. Untuk mengontrol kadar gula darah, wanita hamil perlu menjalani diet khusus, yaitu keseimbangan antara makanan-makanan sehat dengan batasan asupan lemak dan gula. Dokter juga mungkin akan memberikan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah, dan juga akan membantu anda memonitor kadar gula darah anda setiap hari.

Olah raga

Oleh raga merupakan penjaga kadar normal gula darah anda. Itu sebabnya perlu memasukkan jadwal olahraga ke dalam agenda anda seharo-hari.
Olah raga yang teratur dapat membantu menggunakan glukosa tanpa bantuan ekstra insulin. Tetapi ingat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai tingkat dan jenis olahraga.
Olahraga yang bisa dilkukan saat hamil ialah berjalan kaki, berenang, dan olahraga low impact lainnya. Tingkatkan lamanya olah raga dari lima menjadi sepuluh menit per hari (bagi para pemula) menjadi 30 menit atau lebih per sesi olahraga untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Hindari berolahraga secara berlebihan.

Makanan

DG memang memerlukan perencanaan makanan (yang diatur oleh ahli diet atau dokter) agar dapat memenuhi pilihan dan variasi makanan. Aturan sederhana adalah dengan memasukkan variasi makanan yang mencakup buah segar dan sayuran, dan membatasi asupan lemak hingga 30% atau kurang dari kalori sehari-hari.

Porsi, perlu dibatasi yan disesuaikan dengan besar kenaikan berat badan selama kehamilan. Porsi lebih sedikit tetapi lebih sering, setiap 3-4 jam sekali untuk menjaga kadar gula darah. Batasi pula asupan karbohidrat setiap kali makan, yaitu dengan membagi porsi untuk menghindari jumlah yang berlebihan.

Perlu juga mengkonsumsi protein yang digabungkan dengan karbohidrat karena protein dapan memperlambat respomn glikemik (yakni meningkatkan gula darah),agar kadar gula darah tetap seimbang dan tetap ada untuk digunakan sebagai energi.

Sebelum waktu tidur, camilan yang mengandung protein juga perlu karena selama tidur tidak ada asupan kalori dalam waktu beberapa jam. Ada sebagian wanita yang memerlukan susu sekitar jam 3 pagi untuk menjaga kadar gula tetap seimbang.

Perhatikan pula sarapan. Karena sarapan sangat vital akibat adanya lonjakan hormonal di pagi hari yang cenderung membuat gula darah naik dengan kuat. Hindari buah-buahan di pagi hari dan lebih baik mengonsumsi makan berprotein ekstra. Setelah sarapan. Berjalan-jalan sekitar 20-30 menit juga sangat membantu.

Tidak sperti diabetisi yang sedang tidak hamil dapat mengonsumsi gula dalam jumlah yang terbatas, sedangkan diabetisi yang sedang hamil benar-benat perlu menghidari gula. Karena hormone-hormon kehamilan dapat membuat mereka sangat sensitive terhadap makanan bergula, jadi anda harus disiplin!

Makanan-makanan lain yang sebaiknya dihindari adalah sereal, bagels, croissant, selai kacang, minuman soda, jus apel, dan lain-lain. Sebab, aneka makanan tersebut penuh dengan karbohidrat dan cenderung menimbulkan peningkatan kadar gula darah dengan cepat.UMMI/JULI2004



0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda