Ada banyak kemungkinan ‘kerusakan’ yang dialami anak pedofilia korban kekerasan seksual. Namun menurut psikolog RAtih Andjayani Ibrahim,Psi.M.M. efek tersebut tidak dapat disamakan antara satu korban dengan korban lain. Pasalnya untuk urusan jiwa, tidak ada hal yang pasti. Setiap orang memiliki keunikan tersendiri, termasuk daya tahannya terhadap masalah. Selain itu, keluarga dan lingkungan juga memberi pengaruh yuang besar.
“Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang selalu menyalahkan, akan cenderung menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi. Tetapi, anak dari keluarga permisif atau cuek, mungkin akan berbeda. Kalau yang menjadi korban anak laki-laki mengkin ai akan jadi pelaku kekerasan tertentu. Tetapi kalau yang kena anak perempuan, mungkin ia justru jadi manginginkan sosok jauh lebih tua. Ini semua baru kemungkinan karena tidak ada formula pasti. Tergantung jiwa masing-masing anak” jabarnya.
“Apakah mungkin anak korban pedofilia menjadi pelaku di kemudian hari?” mungkin saja. Apalagi kalu kejadiannya berulang-ulang. Pasti ada perilaku tertentu dari perilaku yang diadopsi si anak.” Sebagai gambaran, ia menceritakan satu contoh kasus yang pernah ia tangani. Ada anak perempuan berusia 12 tahun di pantu asuhan yang memiliki perilaku aneh. Ia senang menempel-nempelkan tubuhnya ke anak pria. Setelah ditelaah, ternyata anak itu pernah “ditiduri” bapak kandungnya dari umur 2-7 tahun.
Sebenarnya si anak merasa tidak nyaman dengan perilaku ayahnya. Tetapi karena berlangsung cukup lama, tanpa disadari ia justru mengadopsi perilaku negative tersebut. “selain itu, anak korban kekerasan seks bisa tumbuh menjadi pribadi introvert, sangat mender, sangat pengecut dls. Tetapi ingat, semua itu hanya kenungkinan. Tetapi saja tidak ada yang bisa mengetahui pasti ujungnya seperti apa” paparnya.
Sumber: Kartini no.2167/juni 2006
Psikolog : Ratih Andjayani Ibrahim,Psi M.M
Entri Populer
-
Ada cara membuatnya bisa Akrab… Bagi para istri, ibu mertua sering dianggap sebagai sosok yang menyebalkan dan menakutkan. Ada saja komenta...
-
Tanya: Anak pertama saya perempuan dengan BB 2,7 kg dan PB 47 cm. Sekarang usianya 5 bulan dengan BB 5,3 kg dan PB 66 cm. Apakah normal? Sej...
-
BERMASALAHKAH SAAT MENYUSUI? Untuk merealisasikan keinginan memiliki payudara besar dan indah, terkadang ada wanita yang menempuh cara opera...
-
Diare atau ‘Mencret’ pada anak M aya, anak perempuan usia 2 tahun sampai siang itu sudah mencret-mencret 5 kali. Kendati begitu anak tersebu...
-
A di, anak laki-laki usia 1 tahun enam bulan, pada jam 6 sore itu mendadak demam walau tidak terlalu tinggi. Sehari sebelumnya sudah ada gej...
KONSULTASI DOKTER ANAK
- dr. Hermansyah Irwan, SpA
- dr. Rusmala Deviani SpA
- dr. Fransiska S. Susanti, SpA
- dr. Maria Widhiastuti, SpB
- dr. M. Muchlis, SpA
- dr. Srimpi SpKJ
- dr. Rastra Rantos, Spa
- dr. Bobby Setiadi D, SpA
- dr. Jaya Ariheryanto,SpA
- dr. Rini Purwanti
- dr. Rouli Nababan SpA
Visitors
Rabu, 06 Januari 2010
KORBAN PEDOFILIA BERPOTENSI MENJADI PELAKU
Labels:
Problematika keluarga,
Psikologi Anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Artikel (186)
- Tips Bunda (166)
- Artikel Keluarga (142)
- Psikologi Anak (79)
- Problematika keluarga (71)
- Artikel Kehamilan (66)
- Penyakit Anak (63)
- Tips Kecantikan (47)
- Seksologi (33)
- Makanan Bayi dan Balita (31)
- Obat Alternatif (22)
- Permainan Anak Balita (20)
- P3K Keluarga (18)
- Karier (11)
- Religi (9)
- Teknologi (6)
- Keuangan Keluarga (5)
- Hypnoparenting (2)
- Hypno-birthing (1)
About Me
- BUNDA DAN ANANDA
- Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
- ZUDHA SULFIYANA seorang ibu dengan satu orang putra yang mulai beranjak remaja. yang ingin berbagi ilmu dengan para pembaca. semoga berguna untuk semua. Amin
0 comments:
Posting Komentar