Minggu, 03 Januari 2010

AGAR TERHINDAR DARI NARKOBA

‘Seorang ayah gundah karena anaknya tertangkap polisi saat sedang pesta narkoba dengan teman-temannya. Sementara pada rubric konsultasi di Koran, seorang ibu bertanya bagaimana caranya agar anak-anaknya yang lpintar bias terhindar dari “momok” yang sangat menakutkan bagi para orang tua yang menginginkan anak-anaknya tak kehilangan masa depan.’

Fakta membuktikan, narkoba bias menghampiri siapa saja, tua maupun muda, dari kalangan pejabat hingga anak jalanan dikolong jembatan. Karena itu kita yang peduli terhadap masalah ini harus tahu, bagaimana caranya agar anggota keluarga kita bias terhindar dari jerat-jerat narkoba.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan utnuk menhindarkan anak atau anggota keluarga kita dari narkoba:

Tanamkan iman dan takwa

Yang pertama harus dilakukan adalah menanamkan iman dan takwa pada seluruh anggota keluarga. Ajarkan mereka tentang pentingnya ketaatan terhadap Allah, yaitu dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larngan-Nya. Tanamkan keimanan terhadap negeri akhirat, yang akan kita jumpai setelah kita meninggalkan alam dunia yang fana ini. Dalam hal ini, diperllikan keteladanan dari orang tua memrintahkan anaknya shalat, sementara dia sendiri meninggalkannya.

Beri keteladanan dalam bersikap

Selain memberi keteladanan dalam beribadah, orang tua juga harus memberi keteladanan utnuk meninggalkan larangan-Nya. Berhentilah merokok, minum minuman beralkohol, atau memakai narkoba. Ironis tentunya bila orangtua melarng anaknya merokok atau minum-minuman keras, sementara dia sendiri melakukannya.

Perlihatkanlah kemampuan orangtua berkata”tidak” terhadap hal-hal yang bertentangan denganhati nurani. Jangan malu minta tolong jika butuh pertolongan.

Jangan suka menggunakan cara kekerasan (tindakan, kata-kata) pada anak atau orang lain. Hormati hak-hak anak dan orang lain. Perlakukan anak/orang lain dengan adil dan bijaksana. Hiduplah secara tertib dan teratur.

Jalin komunikasi yang harmonis

Komunikasi antara orangtua dan anak harus selalu diusahakan seharmonis mungkin. Orangtua harus bias mendengarkan secara aktif curahan hati atau berbagai keluhan anak-anaknya. Mendengarkan secara aktif menunjukkan kasih sayang dan lperhatian lorangtua kepada anak.

Hindari sikap yang menyebabkan anak berhenti atau menolak mencurahkan isi hatinya. Beberapa sikap tersebut antara lain: manghjakimi atau muduh, merasa benar sendiri, terlalu banyak memberi nasihat atau ceramah, sikap seolah-olah mengetahui semua jawaban, mengkritik atau mencela dan menganggap enteng persoalan anak.

Hindari kata-kata negative: harus, jangan, tidak boleh. Dalam berkomunikasi dengan anak, banyk-banyaklah menggunakan kalimat terbuka, misalnya:
“ayah mengerti bahwa hal itu…”
“ibu sangat perhatian tentang…”


Berusahalah memahami apa yang diungkapkan anak. Perhatikan bahasa tubuhnya (mimic, muka, gerakan tubuh) waktu berbicara. Bila anak tidak jujur, biasanya bias terlihat dari bahasa tubuhnya. Gunakan nada lembut dalam menegur, bertanya atau menjawab pertanyaan anak.

Tingkatkan percaya diri anak

Remaja yang menyalahgunakan narkoba memiliki citra yng rendah/negative. Biasanya mereka kurang memiliki rasa percaya diri. Remaja dengan citra diri positif lebih mudah menolak tawaran narkoba. Orangtua bias membantu meningkatkan percaya diri anak dengan:

• Memberi pujian dan dorongan untuk hal-hal kecil atau sepele yang dilakukannya. Biasakan mengucapkan kalimat “terimakasih atas bantuanmu” atau “ kamu telah mencoba dengan baik”. Bantu anak mencapai tujuannya secara realistic. Arahakan keinginan atau cit-citanya sesuai kemampuan dan kenyataan. Hindari berkhayal. Koreksi tindakannya, bukan pribadi atau harga sirinya. Beri anak tanggung jawab yang dapat membangun kepercayaan dirinya, sesuai kemampuannya. Beri tugas yang harus dikerjakannya setiap hari di rumah. Missalnya membersihkan kamar tidur, mrnyalpu ruangan, mencuci. Perhatikan pada anak, bahwa ia dikasihi, dengan sikap, tindakan dan perkataan, kasih itu tidak boleh dibuat-buat, tetapi murni dan tulus.

• Mengembangkan dilai positif anak. Sejak dini ajarkan anak membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan salah. Hal itu memungkinkan anak berani mengambil keputusan atas dorongan hati nuraninya, bukan karena tekanan atau bujukan teman. Tunjukan sikap tulus, jujur, tidak munafik, terbuka, mau mengakui kesalahan, meminta maaf, serta tekad orangtua untuk memperbaiki diri.


Atasi masalah keluarga

Bila terjadi konflik antara suami istri, jangan biarkan berlarut-larut, sebab anak dapat merasakan suasana ketegangan orangtua. Jangan bertengkar atau berdebat di depan anak.

Jika perlu, minta pertolongan/konsultasi tenaga profesi/ahli,atau orang yang dapat anda lpercayai. Ciptakan suasana damai antara suami istri.

Kembangkan kemampuan anak tolak narkoba

Beritahu anak mengenal haknya melakukan sesuatu yang cocok bagi diriya. Jika ada teman yang memaksa atau membujuk, ia berhak menolaknya. Bombing anak mencari kawan sejati yang tidak menjerumuskannya.

Jelaskan pada anak tentang bahaya narkoba, dan mintalah dia unuk berpikir dan menilai dengan nalar sehat, apakah narkoba itu baik atau buruk. Hindari cara menakut-nakuti atau memberi nasehat. Ajarkan anak menolak tawaran memakai narkoba.

Ketahuilah jadwal kegiatan anak, siapa kawan-kawannya. Tetapi janganlah bertindak seperti polisi di rumah. Jadilah sahabat bagi anak anda.

Dukung kegiatan anak yang positif

Dukung kegiatan anak di dekolah berolahraga, mayalurkan hobi, dan sebagainya. Namun anak juga harus diarahkan agar jangan berkegiatan dalam hal-hal yang terlarang. Selain itu, jangan menuntut afar anak berprestasi terbaik atau menjadi juara. Karena itu akan menjadi beban baginya.(sakinah vol.6)





0 comments:

Posting Komentar

Bunda Dan Ananda © 2008 Template by:
bunda dan ananda