5 PERMAINAN YANG MENYENANGKAN Untuk memudahkan orangtua mengenalkan angka pada anak, berikut 5 permainan menyenangkan yang bisa digunakan: 1. Sate bola Bahan yang dibutuhkan: Sterofoam berbentuk bulat yang dicat dengan warna berbeda-beda dan dilubangi tengahnya, sumpit bekas yang ujungnya tumpul. Cara bermain: Ajari anak membuat sate bola sambil menghitungnya saat menusukkan bola sterofoam. "Ayo kita membuat sate, satu... dua... tiga... empat....," lakukan terus sampai bola-bola habis. "Yuk, sekarang kita hitung, ada berapa sate yang dimiliki Adek?" Latihan ini sekaligus bermanfaat untuk melatih motorik halus anak. 2. Menggantung jepit jemuran Bahan yang dibutuhkan: Jepit jemuran, tali kira-kira sepanjang 1 meter. Cara bermain: Bentangkan, misalnya diikatkan pada dua sandaran kursi. Minta anak untuk menjepitkan jepit jemuran di bentangan tali sambil menghitung 1-10. Permainan ini sekaligus bermanfaat untuk latihan motorik halusnya. 3. Menjaring benda di ember Bahan yang dibutuhkan: Ember besar diisi air, aneka mainan yang kedap air, saringan yang agak besar. Cara bermain: Isi ember dengan air, masukkan aneka mainan. Dengan menggunakan saringan minta anak "menjaring" mainannya sambil berhitung. "Satu...dua...tiga...empat..." Permainan ini bisa dilakukan di halaman atau di kamar mandi saat mandi. 4. Menyortir benda besar-kecil Bahan yang dibutuhkan: Aneka mainan dalam berbagai ukuran, boks mainan. Cara bermain: Minta anak menyortir mainannya berdasarkan ukuran. Yang besar dikelompokkan dengan yang besar, yang kecil dikelompokkan dengan yang kecil. Kemudian minta padanya untuk menghitung berapa jumlah mainan yang besar dan berapa jumlah mainan yang kecil. Penyortiran juga bisa dilakukan berdasarkan warna/bentuk/bahan dan sebagainya. Aktivitas ini bisa dilakukan sekaligus untuk membereskan mainannya setelah selesai digunakan. 5. Lagu-lagu yang menyenangkan Bahan yang dibutuhkan: CD/kaset yang syairnya berisi pengenalan angka. Cara bermain: Setelkan CD/kaset ini untuk menemani aktivitas bermain anak, bangun tidur atau di dalam mobil saat bepergian. Melalui lagu lebih mudah bagi anak untuk menghafal angka. MENGENAL ANGKA DALAM BAHASA ASING Boleh-boleh saja orangtua mengenalkan angka dalam bahasa asing pada batita, tapi lakukan "satu set-satu set". Maksudnya kenalkan anak pada angka 1-10 dalam bahasa ibu. Di lain waktu, kenalkan dalam bahasa lainnya. Yang penting jangan mencampurnya karena hasilnya anak akan meniru tata bahasa yang kacau. Misal, menyuruh anak mengambil sesuatu, "Adek kok ambil apelnya tiga, tadi "
Mengenal bilangan, melatih daya ingat anak. Latihlah tanpa paksaan dan dengan cara menyenangkan.
Dalam sebuah wawancara, fisikawan Prof. Yohanes Surya, menceritakan bahwa putri keduanya, Marie Felicia Surya, sudah bisa melakukan penjumlahan, pengurangan, dan perhitungan matematika sederhana lainnya di usia 2 tahun. Kemampuan ini terus berkembang. Di saat anak-anak seusianya baru bisa melakukan penjumlahan sederhana, Marie sudah bisa menghitung akar suatu angka! Mencengangkan? Tentu saja. Ketika ditanya bagaimana mengajarinya, dengan santai Pak Yo, panggilan akrabnya, menjawab, "Biasa saja. Seperti anak-anak lain, saya memulainya dengan mengenalkan angka. Ternyata ia sangat suka."
MANFAAT KENAL BILANGAN
Usia batita adalah saat yang tepat untuk mengenalkan anak pada bilangan dan angka. Jangan khawatir anak akan "pusing" atau menolaknya. Yang penting caranya harus menyenangkan. Banyak manfaat yang didapat anak dengan mengenal bilangan, di antaranya: anak menjadi familiar dengan angka yang akan ditemui di sepanjang kehidupannya, dan selanjutnya lebih mudah memberi pemahaman arti angka. Selain itu, mengenal bilangan bisa menjadi salah satu cara untuk melatih daya ingat anak.
Memang semakin cepat dikenalkan semakin baik. Namun jangan memaksa anak terlalu jauh, misalnya langsung mengenalkan operasi hitungan tambah dan kurang. Meski ada satu-dua anak yang bisa menguasainya di usia batita, itu adalah kasus khusus. Yang juga harus diperhatikan adalah kesiapan fungsi mental anak. Secara umum pada tahap pertama, batita cukup mengenal bilangan 1-10. Setelah kemampuan tersebut dikuasainya, sebaiknya dilanjutkan dengan pemaknaan. Contoh, saat memegang satu buah apel jelaskan bilangan dan simbol angkanya. Dengan demikian anak bisa mengkoding angka satu dalam bentuk jumlah. Melalui benda konkret anak lebih mudah mencapai pemahaman. Setelah itu, anak boleh dikenalkan dengan angka yang lebih besar, umpamanya sampai 20.
Secara teori, seperti halnya membaca dan menulis, bila anak tidak memiliki gangguan apa pun, dengan sendirinya ia bisa menghafal angka. Meski demikian bukan berarti orangtua tidak perlu memberikan stimulasi sama sekali pada anak. Stimulasi diberikan dengan cara-cara yang menyenangkan sehingga anak bisa mengenal bilangan dan angka di usia batita. (Lihat boks: 5 Permainan yang Menyenangkan.) Hindari cara-cara yang memaksa karena akan membuat anak menolak dan menghindari pembelajaran selanjutnya. Jangan lupa beri dukungan untuk setiap kemampuan yang dikuasainya.
Marfuah Panji Astuti. Foto: Iman & Ferdi Dok. nakita
Sani B. Hermawan, Psi.,
Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani.
Entri Populer
-
Tanya: Anak pertama saya perempuan dengan BB 2,7 kg dan PB 47 cm. Sekarang usianya 5 bulan dengan BB 5,3 kg dan PB 66 cm. Apakah normal? Sej...
-
Ketika menderita flu, kadang-kadang ibu bingung haruskah berhenti menyusui agar bayi tak tertular? F lu maupun selesma memang tidak harus m...
-
Persediaan alat dan obat P3K Setiap orangtua tentu akan sedih melihat anak kesayangannya mengalami kecelakaan, misalnya terbentu sesuatu, te...
-
Diare atau ‘Mencret’ pada anak M aya, anak perempuan usia 2 tahun sampai siang itu sudah mencret-mencret 5 kali. Kendati begitu anak tersebu...
-
Apa itu kecerdasan ganda? Sebenrnya kecerdasan seseorang tidak cukup diukur dari kemampuan intelegensi saja. Bakat dan ...
KONSULTASI DOKTER ANAK
- dr. Hermansyah Irwan, SpA
- dr. Rusmala Deviani SpA
- dr. Fransiska S. Susanti, SpA
- dr. Maria Widhiastuti, SpB
- dr. M. Muchlis, SpA
- dr. Srimpi SpKJ
- dr. Rastra Rantos, Spa
- dr. Bobby Setiadi D, SpA
- dr. Jaya Ariheryanto,SpA
- dr. Rini Purwanti
- dr. Rouli Nababan SpA
Visitors
Kamis, 29 April 2010
SATU... DUA... TIGA...EMPAT....
Narasumber:
Labels:
Permainan Anak Balita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Artikel (186)
- Tips Bunda (166)
- Artikel Keluarga (142)
- Psikologi Anak (79)
- Problematika keluarga (71)
- Artikel Kehamilan (66)
- Penyakit Anak (63)
- Tips Kecantikan (47)
- Seksologi (33)
- Makanan Bayi dan Balita (31)
- Obat Alternatif (22)
- Permainan Anak Balita (20)
- P3K Keluarga (18)
- Karier (11)
- Religi (9)
- Teknologi (6)
- Keuangan Keluarga (5)
- Hypnoparenting (2)
- Hypno-birthing (1)
About Me
- BUNDA DAN ANANDA
- Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
- ZUDHA SULFIYANA seorang ibu dengan satu orang putra yang mulai beranjak remaja. yang ingin berbagi ilmu dengan para pembaca. semoga berguna untuk semua. Amin
0 comments:
Posting Komentar