Hampir setiap hari kita menonton TV, membaca berita di
koran, BP POM, MUI, dibantu Polisi dan satpol PP merazia berbagai macam produk
makanan kadaluarsa yang di konsumsi oleh anak-anak kita dan masyarakat umum. Apalagi
mendekati bulan puasa dan hari raya, berbagai jenis makanan kadaluarsa tetap
dijual oleh pedagang. Apabila di makan akan berisiko bagi kesehatan orang yang
memakannya terutama anak-anak. Berbagai macam penyakit akan muncul, keracunan
makanan, merusak jaringan urat saraf, dan bisa membawa kepada kematian.
Belum lagi jaminan kehalalannya, banyak produk asing yang
masuk kenegeri ini tanpa melalui pengawasan. Bangsa kita adalah bangsa yang
konsumtif pantang melihat merk luar negeri, dibeli bual oleh-oleh katanya. Walaupun
itu bukan sebuah kebutuhan. Halal menurut mereka belum tentu halal menurut
kita. Salah satu produk makanan asing yang terkenal pengolahan bahan baku
produk itu sudah tidak menjamin kesehatan dan kehalalan sama sekali, terlepas
dari apa keyakinannya, bagi kita orang yang tahu arti kesehatan tidak sanggup
memakannya. Sapi Hidup, sapi mati, kuda mati di gililing dalam satu tempat
secara utuh tanpa melalui proses penyembelihan yang biasa kita lihat. Jelas ini
akan merusak kesehatan apalagi keimanan, itu baru urusan perut, banyak sekali
hal-hal haram ataupun subhat yang harus kita ketahui hari ini, baik itu dalam
bentuk makanan, minuman maupun pendidikan. Jika kita memasukkan sesuatu yang
haram kedalam perut anak dan keluarga kita, maka akan darah haram ke dalam badan anak cucu kita dan
lahirlah generasi yang lemah, lalu apa yang terjadi pada anak bangsa ini. Kerusakan
di mana-mana.
Suatu ketika ada seorang ibu yang mengeluh tentang anaknya
yang bandelnya luar biasa, tiap hari mainnya ke warnet, dengan mencuri uang
ibunya untuk biaya sewa internet, pulang sekolah hilang, ibunya sudah tidak
tahu lagi harus bagaimana untuk mengendalikan anaknya tersebut.
Fenomena ini bukan saja di rasakan oleh satu orang ibu, tapi
jutaan ibu lain yang ada di negeri ini mengalami hal yang sama. Di luar negeri
sana internet di gunakan untuk kemajuan ilmu penetahuan, bisnis, komunikasi,
sebagaian anak kita atau kita yang membaca ini, hanya untuk main game, membaca
yang dilarang oleh moral dan agama, ini merusak jaringan syaraf, masa depan
satu generasi akan rusak kalau kita tidak antisipasi dari sekarang, mau di
mulai dari mana?
PENDIDIKAN! Itulah kata kuncinya, Pendidikan seperti apa? Di
mulai dari mana? Rasulullah SAW Berkata: “Didiklah anakmu pertama kali untuk
mengenal RabNya, kemudian Rasulnya, setelah itu kaum kerabatnya” (Mutafaqun’alaihi).
Di hadis yang lain dikatakan:”Didiklah anakmu karena sesungguhnya anakmu
dilahirkan pada zaman yang tidak sama dengan zamannya (HR Bukhari Muslim).
Di dalam mendekati tahun ajaran baru ini, sebagian orang tua
berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya ke sekolah favorit, berbagai macam cara
mereka lakukan demi sebuah harga diri atau gengsi, malah ada yang aqidahnya
tergadai. Mereka memandang sekolah favorit itu seperti apa? Ada yang memandang
sekolah itu bermutu karena setiap tahun lulus 100% anak-anaknya selalu juara didalam
setiap lomba dan Olimpiade, guru-gurunya dari luar negeri, Philipina, India,
London. Apakah hanya itu saja target kita dalam hidup ini? Apakah kita yakin
dengan pendidikan diatas bisa menjamin kehalalan cara berpikir anak-anak kita
di masa yang akan datang? Generasi yang akan menggantikan posisi kita untuk
memimpin negeri ini, rasanya sudah cukup banyak penderitaan yang kita rasakan,
dari pemimpin yang di kepalanya hanya ada meteri.
Kerusakan terjadi di mana-mana bukan saja di sebabkan oleh
urusan perut dari makanan yang haram, tapi dari cara pemberian nutrisi
pendidikan yang salan dari awal, yang kita berikan kepada anak kita, yang lahir
bukan generasi emas atau generasi unggul, sampai-sampai ada plesetan, negeri
ini disebut negeri sarang penyamun. Negeri seribu satu maling, sumber daya
maling yang ada, negeri kaya raya kemiskinan semakin bertambah.
Sampai kapan, jangan tunggu hari esok harus kita mulai dari
sekarang! Sekolah favorit, Unggulan ,juara, guru-guru dari luar negeri semua
bisa kita buat, hantarlah anak kita ke sekolah yang jelas aqidahnya, mutu itu
akan mucul apabila kita orang tua siap mendukungnya, kita bisa asal kita mau
berjibaku dengan semua daya upaya dan biaya.
Kenapa mereka bisa? Ya mereka memanfaatkan biaya yang kita
keluarkan sewaktu memasukkan anak-anak, kenapa tidak kita lakukan juga pada
sekolah yang jelas aqidah dan keyakinannya sama dengan kita. Sekarang sedang
berkembang SDIT, SMPIT, SMAIT, MTS, MA
dan Pondok Pesantren, malah ada sebuah terobosan baru perpaduan antara
pendidikan formal dan non formal yaitu SMP N berbasis pesantren, yang mana para
siswanya di asramakan solusi mengatasi kenakalan pelajar di luar jam sekolah.
Pendidikan adalah unsur penting untuk membangun masa depan
bangsa, meskipun garapan pendidikan bukan para elit politik.
“namun masa depan suatu bangsa ditentukan oleh setinggi mana
para generasi bangsa itu memiliki wawasan keilmuannya dan nilai Religius yang
dia miliki sebagai penerus untuk melanjutkan estafet perjuangan para
pendahulunya di masa yang akan datang.
Oleh : Aryanto Rosyad,SPd.I (pengasuh PONPES An-Ni’mah Batu Aji
Batam)
0 comments:
Posting Komentar