Anak laki-laki dan perempuan berbeda dari aspek biologis, perkembangan motorik, kognitif, perkembangan sosial dan kepribadian. Ketika bermain bersama mereka, orang tua perlu memerhatikan perbedaan tersebut agar manfaat bermain, kesenangan bermain, dan kualitas interaksi orangtua dengan anak, menjadi optimal.
Di bawah ini panduan beraktivitas sesuai jenis kelamin anak dan orangtua.
Aktivitas yang diberikan kepada anak laki-laki dan perempuan bisa sama, yang membedakan hanya cara membawakannya.
Menerapkan Pola Asuh yang Sensitif Gender
Menerapkan pola asuh yang sensitive gender, penting bagi anak laki-laki dan anak perempuan agar mereka berkembang secara optimal.
Terhadap perilaku anak laki-laki yang biasa lebih aktif dan agresif, ternyata orangtua tidak disarankan untuk melabel "nakal" atau "pemberontak", karena, memang demikianlah salah satu perbedaan antara perempuan dengan lelaki.
Perempuan memiliki daya ingat jangka panjang yang lebih hebat, sehingga mampu menyelesaikan soal dengan cara yang sudah diajarkan. Sementara lelaki punya kreativitas dan keberanian mengambil risiko yang lebih besar, sehingga lebih memilih menggunakan cara baru untuk menyelesaikan soal yang sama.
Pengetahuan tentang perbedaan gender antara anak laki-laki dan perempuan, dapat menjadi modal berharga bagi orangtua, dalam menerapkan pola asuh yang tepat bagi anak-anak dengan jenis kelamin berbeda.
Nature dan Nurture. Dulu, banyak kalangan berpendapat bahwa perkembangan peran jenis kelamin disebabkan oleh faktor bawaan saja (nature),seperti hormon, kromosom dan sebagainya, atau faktor lingkungan saja (nurture), misalnya yang didapat dari pola asuh, perlakuan lingkungan dan sebagainya. Padahal, melihat salah satu faktor tanpa mengaitkannya dengan faktor yang lain, sangat berbahaya bagi perkembangan anak. Karena pada dasarnya, kedua faktor tersebut saling memengaruhi. Pentingnya pola asuh yang sensitif terhadap gender atau peran jenis kelamin, untuk lebih memahami apa kebutuhan anak sesuai dengan jenis kelaminnya masing-masing. Perlakuan terhadap anak laki-laki tentu berbeda dengan perlakuan terhadap anak perempuan. Semua disesuaikan dengan keunikan masing-masing jenis kelamin, yang tentu berbeda secara biologis, perkembangan motorik dan kognitif, serta perilaku sosial dan kepribadiannya.
Sensitif sesuai takaran. Menerapkan pola asuh yang sensitif gender, sangat penting untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan kebutuhan anak. Orangtua bisa saja kurang sensitif dalam menerapkan pola asuh sesuai gender, sehingga semua anak, baik laki-laki maupun perempuan, diperlakukan sama. Misalnya, semua anak harus belajar tari balet atau semua anak harus berani membetulkan genteng, tanpa memerhatikan minat dan kenyamanan anak dalam melakukannya. Pola asuh yang kurang sensitif gender seperti ini, akan mengakibatkan anak merasa tidak nyaman, merasa kebingungan dalam berperan sesuai dengan jenis kelamin. Sehingga pada tingkat yang lebih serius, dapat berakibat pada kebingungan orientasi seksual hingga depresi.
Sebaliknya, perlakuan terlalu sensitif dalam menjalankan peran jenis kelamin, juga kurang baik pengaruhnya bagi anak. Misalnya, anak perempuan harus selalu memakai rok, tidak boleh bekerja kasar apalagi mencuci mobil, harus selalu menurut dan sebagainya. Sedangkan anak laki-laki tidak boleh menangis, tidak boleh memasak dan harus memakai pakaian berwarna gelap, dan sebagainya. Hal itu akan membuat anak merasa diperlakukan kurang adil, misalnya, membandingkan diri dengan saudaranya yang berbeda jenis kelamin, memiliki konsep diri yang terbatas, kurang fleksibel terhadap berbagai peran yang ada - misalnya bapak yang tidak mau menggendong bayi karena merasa tidak pantas laki-laki menggendong bayi - serta kurang sensitif atau kurang dapat berempati terhadap lawan jenis.
Yang paling tepat adalah pola asuh yang tidak keterlaluan sensitifnya, namun juga bukan tidak peka. Jadi, cukup sensitif dan fleksibel berada di tengah-tengah antara dua ekstrim tersebut. Bukankah tidak ada salahnya seorang anak laki-laki memiliki beberapa sifat feminin, seperti penuh kasih sayang atau lembut? Dan, anak perempuan juga boleh memiliki beberapa sifat maskulin, seperti mandiri dan berani mengambil risiko, jika semua itu merupakan nilai-nilai yang dibutuhkan sang anak dalam menggapai masa depannya.
Pola asuh seperti itu akan membuat anak menjadi lebih berpikiran terbuka, fleksibel, mudah beradaptasi dengan keadaan, terampil di berbagai bidang, lebih ekspresif, dan akhirnya akan membuatnya lebih bahagia dengan hidupnya.
Tips Pola Asuh Sensitif Gender
Menerapkan pola asuh yang sensitif gender, sangat penting untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan kebutuhan anak. Sesuikan juga dengan tahapan usianya.
*Anak usia 0 – 1,5 tahun
Pola asuh umum:
Anak perempuan:
Anak laki-laki:
*Anak usia 1,5 – 3 tahun
Pola asuh umum:
Pola asuh sensitif gender:
Anak perempuan
Anak laki-laki
*Anak usia 3-6 tahun
Pola asuh umum:
Pola asuh sensitif gender:
Anak perempuan:
Anak laki-laki:
Berdasarkan hasil penelitian para ahli atau yang didapat secara statistik, terdapat beberapa perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Baik dari segi biologis, motorik, kognitif, emosi, perilaku hingga kepribadian.
Perbedaan biologis
Perbedaan motorik
Perbedaan kognitif
Perbedaan emosi
Perbedaan kepribadian
Dalam buku “Boys and girls learn differently” karya Michael Gurlan, M.D. dan hasil riset Gwenn O’Keeffe, M.D. dari North Shore Children’s Hospital, Massachusetts, serta Martin T. Stein, M.D. dari University of California, San Diego, AS, diungkapkan beberapa hal yang hanya dialami bayi laki-laki yaitu:
www.ayahbunda.co.id
Entri Populer
-
Diare atau ‘Mencret’ pada anak M aya, anak perempuan usia 2 tahun sampai siang itu sudah mencret-mencret 5 kali. Kendati begitu anak tersebu...
-
Ada cara membuatnya bisa Akrab… Bagi para istri, ibu mertua sering dianggap sebagai sosok yang menyebalkan dan menakutkan. Ada saja komenta...
-
Tanya: Anak pertama saya perempuan dengan BB 2,7 kg dan PB 47 cm. Sekarang usianya 5 bulan dengan BB 5,3 kg dan PB 66 cm. Apakah normal? Sej...
-
BERMASALAHKAH SAAT MENYUSUI? Untuk merealisasikan keinginan memiliki payudara besar dan indah, terkadang ada wanita yang menempuh cara opera...
-
A di, anak laki-laki usia 1 tahun enam bulan, pada jam 6 sore itu mendadak demam walau tidak terlalu tinggi. Sehari sebelumnya sudah ada gej...
KONSULTASI DOKTER ANAK
- dr. Hermansyah Irwan, SpA
- dr. Rusmala Deviani SpA
- dr. Fransiska S. Susanti, SpA
- dr. Maria Widhiastuti, SpB
- dr. M. Muchlis, SpA
- dr. Srimpi SpKJ
- dr. Rastra Rantos, Spa
- dr. Bobby Setiadi D, SpA
- dr. Jaya Ariheryanto,SpA
- dr. Rini Purwanti
- dr. Rouli Nababan SpA
Visitors
Kamis, 06 Oktober 2011
ANAK BERMAIN SESUAI GENDER ?
Labels:
Artikel,
Permainan Anak Balita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Artikel (186)
- Tips Bunda (166)
- Artikel Keluarga (142)
- Psikologi Anak (79)
- Problematika keluarga (71)
- Artikel Kehamilan (66)
- Penyakit Anak (63)
- Tips Kecantikan (47)
- Seksologi (33)
- Makanan Bayi dan Balita (31)
- Obat Alternatif (22)
- Permainan Anak Balita (20)
- P3K Keluarga (18)
- Karier (11)
- Religi (9)
- Teknologi (6)
- Keuangan Keluarga (5)
- Hypnoparenting (2)
- Hypno-birthing (1)
About Me
- BUNDA DAN ANANDA
- Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
- ZUDHA SULFIYANA seorang ibu dengan satu orang putra yang mulai beranjak remaja. yang ingin berbagi ilmu dengan para pembaca. semoga berguna untuk semua. Amin
0 comments:
Posting Komentar