HINDARI PERSELINGKUHAN
Di penghujung usia dan di tengah harmonisnya bangunan keluarga, seorang suami masih tega berselingkuh. Sebenarnya apa yang membuat berselingkuh?
Suami berselingkuh si usia senja bukan lagi cerita klasik. Pengalaman seputar hal tersebut telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sebuah babak pernikahan. Ketidakpuasan pada kondisi pernikahan menjadi pemicunya. Kondisi keluarga yang tidak harmonis menyebabkan banyak suami pada akhirnya mencari “kesenangan” di luar bersama perempuan lain.
“Pada dasarnya suami yang berselingkuh itu menderita karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Bisa dikatakan selingkuh merupakan bentuk pelarian mereka karena tidak mendapatkan apa yang diinginkannya di rumah,” ujar Evi Sulastri. Hal ini dibenarkan pula oleh psikolog Mien Amrina, “Hubungan dengan istru yang tidak harmonis umumnya memacu suami untuk berselingkuh.”
Meski begitu Mien meyakini adanya faktor lain yang membuat suami memiliki kecenderungan berselingkuh. Memasuki usia 40 tahun, umumnya laki-laki berada pada posisi yang mapan baik dalam membina karier maupun membina keluarga. Merasa memiliki uang “lebih” dan tidak tahu bagaimana “membelanjakannya”, mulailah mereka “kencan” dengan perempuan lain.
Namun Mien tidak setuju bila kecenderungan diatas disebut sebagai akibat dari hadirnya pubertas ketiga pada laki-laki. “Pubertas berasal dari bahasa Yunani, Pubes yang berarti rambut tumbuh. Istilah ini sangat sesuai bila terjadi pada remaja yang baru mengalami “rambut tumbuh” tapi apakah sesuai bila diperuntukkan pada laki-laki berusia 40 tahun,” ujar Mien.
Berbeda dengan Mien, Direktur Utama Sekolah Pengembangan Kepribadian Moslem Glows Dra. Kinkin Annida percaya adanya pubertas ketiga. “Meski belum ada penelitian secara utuh, tapi pubertas ketiga akan dialami seseorang. Ditandai dengan perubahan fisik berupa tekstur kulit yang mengerut dan hadirnya masalah kesehatan dalam diri seseorang.”
Serupa dengan pubertas sebelumnya, upaya mencari pengakuan diri juga terjadi pada pubertas ketiga. “Apakah saya masih diterima dengan kondisi fisik seperti ini?” atau “Apakah saya masih laku?” Inilah kemudian yang mendorong seseorang untuk melancarkan aksi selingkuh. Tentunya tanpa menafikan pengaruh lingkungan eksternal yang ikut mendukung terjadinya perselingkuhan tersebut.
Disinilah perlunya kembali pada komitmen awal saat mengadakan perjanjian pernikahan. Renungkan kembali komitmen yang dapat menyelamatkan pernikahan. Memang terasa menyakitkan mengetahui suami berselingkuh. Namun jika memang mkomitmen itu masih ingin dipertahankan maka hilangkan rasa gengsi. Jangan tergesa mengambil keputusan untuk bercerai. Perceraian bukan jalan akhir. Bukankah Allah sangat membenci perceraian? Coba utnuk berkepala dingin dan pertimbangkan segala konsekuensi yang akan terjadi dalam setiap keputusan. MAJALAH PARAS
Entri Populer
-
Ketika menderita flu, kadang-kadang ibu bingung haruskah berhenti menyusui agar bayi tak tertular? F lu maupun selesma memang tidak harus m...
-
Tanya: Anak pertama saya perempuan dengan BB 2,7 kg dan PB 47 cm. Sekarang usianya 5 bulan dengan BB 5,3 kg dan PB 66 cm. Apakah normal? Sej...
-
Apa itu kecerdasan ganda? Sebenrnya kecerdasan seseorang tidak cukup diukur dari kemampuan intelegensi saja. Bakat dan ...
-
Diare atau ‘Mencret’ pada anak M aya, anak perempuan usia 2 tahun sampai siang itu sudah mencret-mencret 5 kali. Kendati begitu anak tersebu...
-
Persediaan alat dan obat P3K Setiap orangtua tentu akan sedih melihat anak kesayangannya mengalami kecelakaan, misalnya terbentu sesuatu, te...
KONSULTASI DOKTER ANAK
- dr. Hermansyah Irwan, SpA
- dr. Rusmala Deviani SpA
- dr. Fransiska S. Susanti, SpA
- dr. Maria Widhiastuti, SpB
- dr. M. Muchlis, SpA
- dr. Srimpi SpKJ
- dr. Rastra Rantos, Spa
- dr. Bobby Setiadi D, SpA
- dr. Jaya Ariheryanto,SpA
- dr. Rini Purwanti
- dr. Rouli Nababan SpA
Visitors
Kamis, 06 Mei 2010
DI USIA SENJA SI DIA MELIRIK YANG MUDA
Labels:
Problematika keluarga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Category
- Artikel (186)
- Tips Bunda (166)
- Artikel Keluarga (142)
- Psikologi Anak (79)
- Problematika keluarga (71)
- Artikel Kehamilan (66)
- Penyakit Anak (63)
- Tips Kecantikan (47)
- Seksologi (33)
- Makanan Bayi dan Balita (31)
- Obat Alternatif (22)
- Permainan Anak Balita (20)
- P3K Keluarga (18)
- Karier (11)
- Religi (9)
- Teknologi (6)
- Keuangan Keluarga (5)
- Hypnoparenting (2)
- Hypno-birthing (1)
About Me
- BUNDA DAN ANANDA
- Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
- ZUDHA SULFIYANA seorang ibu dengan satu orang putra yang mulai beranjak remaja. yang ingin berbagi ilmu dengan para pembaca. semoga berguna untuk semua. Amin
0 comments:
Posting Komentar